Pengumuman beasiswa sekolah untuk siswa kurang mampu sudah ditempel di papan pengumuman sekolah, murid-murid sibuk bergerombol untuk mengetahui siapa saja yang mendapatkan beasiswa.
Banyak murid yang tahu bahwa tidak semua yang mendapatkan beasiswa adalah anak orang yang kurang mampu, termasuk si Otong, anak bapak yang satu itu tuh.
Maka Rudi, salah satu murid yang benar-benar kesulitan biaya sekolah namun tidak mendapatkan beasiswa akhirnya komplain ke pihak sekolah.
Rudi : Selamat siang Pak, maaf mengganggu.
Kepala Sekolah : Oh, kamu Rudi, ada apa ya?
Rudi : Saya mau tanya soal pengumuman beasiswa, kemarin saya sudah mengajukan lengkap dengan berkas dan pernyataan yang ditandatangani lura desa saya yang menyatakan bahwa orang tua saya kesulitan ekonominya Pak, tapi kok saya nggak dapat beasiswa ya Pak?
Kepala Sekolah : Oh, jadi begini Rudi, jumlah anggaran yang harus dikelola pihak sekolah untuk beasiswa sangat terbatas dan sejujurnya tidak mungkin mencangkup dan mencukupi semua pengajuan yang masuk sekolah. Maka dipilihlah beberapa siswa yang benar-benar kurang mampu.
Rudi : Oh begitu ya Pak. Kalau begitu saya mengerti. (diam sejenak) Sekali lagi maaf Pak, kalau boleh tahu, berapa pendapatan bapak selama sebulan?
Kepala Sekolah : Lho kok tiba-tiba tanya pendapatan bapak, Rudi?
Rudi : Cuma penasaran saja kok pak, siapa tahu suatu hari kelak saya mendapatkan kesempatan mengejar cita-cita saya menjadi kepala sekolah.
Kepala Sekolah : Oh, begitu, ya kalau gaji bapak per bulan sih 6 jutaan, tapi tentu ini perhitungan dari pemerintah berdasarkan golongan.
Rudi : Oh, begitu ya pak. Kalau bapak dan ibu saya bekerja bersama-sama dan bila dikumpulkan hasilnya, sebulan hanya mendapat 1 jutaan saja.
Kepala Sekolah : Ya, kadang hidup memang begitu kok nak, kadang susah dan kadang berhasil mengatasi kesusahannya sehingga tidak selamanya akan selalu susah kan?
Rudi : Betul pak, kadang ada yang beruntung dan ada yang sial. Saya ini termasuk yang tidak beruntung Pak, sementara itu jika saya bercermin pada figur bapak, menurut saya bapak merupakan orang yang beruntung, gajinya besar dan anak bapak yang kebetulan sekelas dengan saya dapat beasiswa untuk murid miskin pula.
Kepala Sekolah: (Diam saja dan mukanya merah padam).
Analisis Struktur Contoh Teks Anekdot Tentang Layanan Sekolah 2 "Beasiswa"
Contoh teks anekdot tersebut jika dipetakan strukturnya terbagi menjadi beberapa bagian yang meliputi abstraksi-orientasi-reorientasi-konflik-koda.
Teks tersebut merupakan salah satu jenis teks anekdot yang memiliki bagian orientasi terpanjang.
Abstraksi terdapat pada narasi bagian awal yang menceritakan latar belakang cerita sekaligus juga mulai memperkenalkan jenis masalah yang hendak disampaikan dalam tubuh teks.
Orientasi muncul pada dialog pertama hingga ucapan kepala sekolah yang menyatakan bahwa beasiswa tersebut bersifat terbatas dan hanya diberikan pada siswa-sswi yang benar-benar membutuhkan.
Re orientasi dimunculkan ketika Rudi mengangguk sepakat dengan penjelasan pak kepala sekolah yang disusul dengan pertanyaan Rudi terkait dengan pendapatan bapak kepala sekolah.
Re orientasi ini berakhir pada ucapan kepala seklah yang mangataka bahwa hidup itu adakalanya susah dan adakalanya berhasil mengatasi kesusahan. Tentunya, reorientasi ini hendak mengantarkan teks pada konflik cerita sehingga sifatnya masih memperkenalkan situasi tokoh.
Konflik dimunculkan melalui ucapan Rudi yang sangat menohok kepala sekolah yang secara tidak langsun mengkritik bahwa kepala sekolah telah berlaku curang dengan memberikan beasiswa pada anaknya yang jelas-jelas kecukupan.
Konflik tersebut sebenarnya sudah bisa mengakhiri cerita, namun dalam teks tersebut dimunculkan koda yang berisi reaksi kepala sekolah yang marah sekaligus malu dan tidak bisa berkata apa-apa.
Penjelasan Contoh Teks Anekdot Tentang Layanan Sekolah #2 "Beasiswa"
Dari cerita tersebut, kita bisa menangkap tema utama yang disampaikan sekaligus dijadikan poin pembahasa utama, yakni kecurangan pegawai sekolah dalam mengelola beasiswa.
Hal ini sebenarnya bisa dikategorikan sebagai tindakan korupsi yang dilakukan oleh kepala sekola baik secara sengaja atau tidak.
Nah, apakah teman-teman semua pernah mengalami ketidakadilan seperti yang dialami oleh Rudi tersebut?
Barangkali pernah yak arena teks anekdot ini dibuat sebagai fiksi berdasarkan kasus-kasus nyata yang sangat sering muncul di sekolah terkait dengan korupsi-kolusi-nepotisme.
BEASISWA
Pengumuman beasiswa sekolah untuk siswa kurang mampu sudah ditempel di papan pengumuman sekolah, murid-murid sibuk bergerombol untuk mengetahui siapa saja yang mendapatkan beasiswa.
Banyak murid yang tahu bahwa tidak semua yang mendapatkan beasiswa adalah anak orang yang kurang mampu, termasuk si Otong, anak bapak yang satu itu tuh.
Maka Rudi, salah satu murid yang benar-benar kesulitan biaya sekolah namun tidak mendapatkan beasiswa akhirnya komplain ke pihak sekolah.
Rudi : Selamat siang Pak, maaf mengganggu.
Kepala Sekolah : Oh, kamu Rudi, ada apa ya?
Rudi : Saya mau tanya soal pengumuman beasiswa, kemarin saya sudah mengajukan lengkap dengan berkas dan pernyataan yang ditandatangani lura desa saya yang menyatakan bahwa orang tua saya kesulitan ekonominya Pak, tapi kok saya nggak dapat beasiswa ya Pak?
Kepala Sekolah : Oh, jadi begini Rudi, jumlah anggaran yang harus dikelola pihak sekolah untuk beasiswa sangat terbatas dan sejujurnya tidak mungkin mencangkup dan mencukupi semua pengajuan yang masuk sekolah. Maka dipilihlah beberapa siswa yang benar-benar kurang mampu.
Rudi : Oh begitu ya Pak. Kalau begitu saya mengerti. (diam sejenak) Sekali lagi maaf Pak, kalau boleh tahu, berapa pendapatan bapak selama sebulan?
Kepala Sekolah : Lho kok tiba-tiba tanya pendapatan bapak, Rudi?
Rudi : Cuma penasaran saja kok pak, siapa tahu suatu hari kelak saya mendapatkan kesempatan mengejar cita-cita saya menjadi kepala sekolah.
Kepala Sekolah : Oh, begitu, ya kalau gaji bapak per bulan sih 6 jutaan, tapi tentu ini perhitungan dari pemerintah berdasarkan golongan.
Rudi : Oh, begitu ya pak. Kalau bapak dan ibu saya bekerja bersama-sama dan bila dikumpulkan hasilnya, sebulan hanya mendapat 1 jutaan saja.
Kepala Sekolah : Ya, kadang hidup memang begitu kok nak, kadang susah dan kadang berhasil mengatasi kesusahannya sehingga tidak selamanya akan selalu susah kan?
Rudi : Betul pak, kadang ada yang beruntung dan ada yang sial. Saya ini termasuk yang tidak beruntung Pak, sementara itu jika saya bercermin pada figur bapak, menurut saya bapak merupakan orang yang beruntung, gajinya besar dan anak bapak yang kebetulan sekelas dengan saya dapat beasiswa untuk murid miskin pula.
Kepala Sekolah: (Diam saja dan mukanya merah padam).
Analisis Struktur Contoh Teks Anekdot Tentang Layanan Sekolah 2 "Beasiswa"Contoh teks anekdot tersebut jika dipetakan strukturnya terbagi menjadi beberapa bagian yang meliputi abstraksi-orientasi-reorientasi-konflik-koda.
Teks tersebut merupakan salah satu jenis teks anekdot yang memiliki bagian orientasi terpanjang.
Abstraksi terdapat pada narasi bagian awal yang menceritakan latar belakang cerita sekaligus juga mulai memperkenalkan jenis masalah yang hendak disampaikan dalam tubuh teks.
Orientasi muncul pada dialog pertama hingga ucapan kepala sekolah yang menyatakan bahwa beasiswa tersebut bersifat terbatas dan hanya diberikan pada siswa-sswi yang benar-benar membutuhkan.
Re orientasi dimunculkan ketika Rudi mengangguk sepakat dengan penjelasan pak kepala sekolah yang disusul dengan pertanyaan Rudi terkait dengan pendapatan bapak kepala sekolah.
Re orientasi ini berakhir pada ucapan kepala seklah yang mangataka bahwa hidup itu adakalanya susah dan adakalanya berhasil mengatasi kesusahan. Tentunya, reorientasi ini hendak mengantarkan teks pada konflik cerita sehingga sifatnya masih memperkenalkan situasi tokoh.
Konflik dimunculkan melalui ucapan Rudi yang sangat menohok kepala sekolah yang secara tidak langsun mengkritik bahwa kepala sekolah telah berlaku curang dengan memberikan beasiswa pada anaknya yang jelas-jelas kecukupan.
Konflik tersebut sebenarnya sudah bisa mengakhiri cerita, namun dalam teks tersebut dimunculkan koda yang berisi reaksi kepala sekolah yang marah sekaligus malu dan tidak bisa berkata apa-apa.
Penjelasan Contoh Teks Anekdot Tentang Layanan Sekolah #2 "Beasiswa"Dari cerita tersebut, kita bisa menangkap tema utama yang disampaikan sekaligus dijadikan poin pembahasa utama, yakni kecurangan pegawai sekolah dalam mengelola beasiswa.
Hal ini sebenarnya bisa dikategorikan sebagai tindakan korupsi yang dilakukan oleh kepala sekola baik secara sengaja atau tidak.
Nah, apakah teman-teman semua pernah mengalami ketidakadilan seperti yang dialami oleh Rudi tersebut?
Barangkali pernah yak arena teks anekdot ini dibuat sebagai fiksi berdasarkan kasus-kasus nyata yang sangat sering muncul di sekolah terkait dengan korupsi-kolusi-nepotisme.