Profesi peramal cuaca Memang sama sekali tidak keren Tidak seperti Mama Lauren
Perpindahan kata 'ramalan' menjadi 'prakiraan' Ternyata bukan hanya masalah etika Apalagi sampai membawa-bawa agama Yang jelas, Soal kecocokan makna
Prakiraan lebih jujur dalam hal ketidaktepatan Ketimbang ramalan
Yang jelas, Ramalan Mama Lauren Lebih diminati ketimbang prakiraan cuaca Prakiraan cuaca, Semakin melorot rating-nya
Nelayan kita terbalik kapalnya Mungkin tidak pernah nonton prakiraan cuaca Bagaimana bisa nonton prakiraan cuaca TV saja nonton di tetangga
Pesawat udara Biar cuaca bagaimanapun juga Harus berangkat juga Kejar setoran ke pengusaha
Ban gundul, Ganti pake ban bekas aja Biar bisa ngirit biaya Korupsi sedikit, ah gak papa
Pesawat udara Terbang menggadaikan nyawa
Musibah kita, Yang pasti human error penyebabnya Jangan sekali-kali menisbatkan pada alam Kalau kamu tak pernah bersahabat dengan alam
Manusia-manusia Error hatinya, salah niatnya Membabat hutan sebanyak-banyaknya Untuk menumpuk uang di gudang-gudangnya Atau menggenjot produksi pabriknya Tapi lupa asapnya
Ambisi manusia Membuat langit hitam berwarna Alam sudah tidak kuat lagi menyangga Ya ... Tinggal tunggu bencana
Cuaca sudah tidak lagi menentu Sudah tidak bisa lagi diramal-ramal Keluarga menangis tersedu-sedu Menunggu kejelasan nasib penumpang kapal
Dari dulu memang sudah licin rel kereta Kalau terpeleset, ya maklum aja Kereta api memang favoritnya rakyat jelata Tiket murah, gak mabok pusing kepala Kalau tabrakan, Ya masih mending, matinya bersama-sama
Kereta api mungkin kelabakan Kalau ada audit laporan keuangan Bagaimana bisa wajar laporan keuangan Kalau banyak pos-pos siluman
Apa kereta api kekurangan teknisi Gerbong rusak tidak segera diperbaiki Yang jelas, Kereta api lebih suka beli Rongsokan dari luar negeri
Sementara, bis-bis semakin laju kesetanan Naik BBM naik pula tarif angkutan Setoran jadi ikut-ikutan BBM turun, Operasional dan suku cadang tak mau ikutan Akhirnya beban dipikul penumpang
Sering hujan angin kencang Jalan licin atap beterbangan Kereta api, kapal, pesawat, angkutan Sering kecelakaan
Pejabat-pejabat tidak segera bertindak Masih harus dibahas dulu dalam rapat
Asuransi seenaknya menarik pajak Uang haram menipu rakyat Ada kapal tenggelam Tutup telinga rapat-rapat
Bencana-bencana Mungkin salah prosedur izin mengemudinya Mungkin salah prosedur laik jalannya Mungkin salah pejabatnya Atau mungkin dosa politiknya
Oleh : NUR AMANI
Profesi peramal cuaca
Memang sama sekali tidak keren
Tidak seperti Mama Lauren
Perpindahan kata 'ramalan' menjadi 'prakiraan'
Ternyata bukan hanya masalah etika
Apalagi sampai membawa-bawa agama
Yang jelas,
Soal kecocokan makna
Prakiraan lebih jujur dalam hal ketidaktepatan
Ketimbang ramalan
Yang jelas,
Ramalan Mama Lauren
Lebih diminati ketimbang prakiraan cuaca
Prakiraan cuaca,
Semakin melorot rating-nya
Nelayan kita terbalik kapalnya
Mungkin tidak pernah nonton prakiraan cuaca
Bagaimana bisa nonton prakiraan cuaca
TV saja nonton di tetangga
Pesawat udara
Biar cuaca bagaimanapun juga
Harus berangkat juga
Kejar setoran ke pengusaha
Ban gundul,
Ganti pake ban bekas aja
Biar bisa ngirit biaya
Korupsi sedikit, ah gak papa
Pesawat udara
Terbang menggadaikan nyawa
Musibah kita,
Yang pasti human error penyebabnya
Jangan sekali-kali menisbatkan pada alam
Kalau kamu tak pernah bersahabat dengan alam
Manusia-manusia
Error hatinya, salah niatnya
Membabat hutan sebanyak-banyaknya
Untuk menumpuk uang di gudang-gudangnya
Atau menggenjot produksi pabriknya
Tapi lupa asapnya
Ambisi manusia
Membuat langit hitam berwarna
Alam sudah tidak kuat lagi menyangga
Ya ...
Tinggal tunggu bencana
Cuaca sudah tidak lagi menentu
Sudah tidak bisa lagi diramal-ramal
Keluarga menangis tersedu-sedu
Menunggu kejelasan nasib penumpang kapal
Dari dulu memang sudah licin rel kereta
Kalau terpeleset, ya maklum aja
Kereta api memang favoritnya rakyat jelata
Tiket murah, gak mabok pusing kepala
Kalau tabrakan,
Ya masih mending, matinya bersama-sama
Kereta api mungkin kelabakan
Kalau ada audit laporan keuangan
Bagaimana bisa wajar laporan keuangan
Kalau banyak pos-pos siluman
Apa kereta api kekurangan teknisi
Gerbong rusak tidak segera diperbaiki
Yang jelas,
Kereta api lebih suka beli
Rongsokan dari luar negeri
Sementara, bis-bis semakin laju kesetanan
Naik BBM naik pula tarif angkutan
Setoran jadi ikut-ikutan
BBM turun,
Operasional dan suku cadang tak mau ikutan
Akhirnya beban dipikul penumpang
Sering hujan angin kencang
Jalan licin atap beterbangan
Kereta api, kapal, pesawat, angkutan
Sering kecelakaan
Pejabat-pejabat tidak segera bertindak
Masih harus dibahas dulu dalam rapat
Asuransi seenaknya menarik pajak
Uang haram menipu rakyat
Ada kapal tenggelam
Tutup telinga rapat-rapat
Bencana-bencana
Mungkin salah prosedur izin mengemudinya
Mungkin salah prosedur laik jalannya
Mungkin salah pejabatnya
Atau mungkin dosa politiknya
Tapi,
Jangan sekali-kali
Menyalahkan alamnya