1. Raja siang telah terbit di pagi hari yang indah. 2. Doni begitu senang melihat dewi malam telah datang. 3. Raja hutan mengaum dengan lantang di pagi hari. 4. Ibu itu memeluk sang buah hatinya. 5. Anak kutu buku itu menjadi juara lomba menulis. 6. Kembang desa yang kesepian. 7. Si lintah darat itu datang lagi. 8. Tikus kantor masih banyak di negeri ini. 9. Anak nakal itu mati kutu, ketika di marahin orang tuanya. 10. Dika selalu menjadi anak emas di sekolahnya.
personifikasi
1. Burung Bernyanyi di pagi hari. 2. Meja itu berjalan menuju ke kantin sekolah. 3. Banjir di Jakarta menelan korban jiwa. 4. Angin melambai-lambai menyampaikan pesan pangeran. 5. Pohon itu menangis, karena ia tau besok mau ditebang. 6. Ombak laut berloncatan menggapai langit biru. 7. Siang ini awan menangis. 8. Matahari sedang cemberut. 9. Pagi ini langit mendung tidak ceria seperti pagi kemaren. 10. Ombak saling kejar-kejaran menghampiri tepi laut.
hiperbola
1. Wajahnya teduh menghangatkan hati semua orang yang memandangnya. 2. Wanita itu cantik sekali, secantik bidadari surga. 3. Gedung gedung di jakarta telah mencapai langit biru. 4. Hatiku resah gelisah, bagaikan bidadari galau. 5. Semangat nya yang luar biasa seperti baja, telah membuat nya kini menjadi pribadi yang sukses. 6. Laki laki itu baik sekali, bahkan malaikat pun kalah baik sama laki laki tersebut. 7. Kuman yang di seberang lautan nampak dimatanya, tapi gajah yang nongkrong di pelupuk matanya tak ia perhatikan. 8. Harga sembako sekarang sudah meroket ke langit angkasa. 9. Suaranya merdu sekali, hingga terdengar di luar angkasa. 10. Anak itu nakal sekali, syetan pun takut pada nya.
10 votes Thanks 29
ririnnovia13
A. personifikasi : terlihat dari ayah jauh, pohon kelapa melambai-lambai kearahku. b. hiperbola : berita itu seakan menusuk hatiku. panasnya matahari siang ini membakar kulitku. c. metafora : kaulah kandil kemerlap.
1. Raja siang telah terbit di
pagi hari yang indah.
2. Doni begitu senang melihat
dewi malam telah datang.
3. Raja hutan mengaum
dengan lantang di pagi hari.
4. Ibu itu memeluk sang buah
hatinya.
5. Anak kutu buku itu menjadi
juara lomba menulis.
6. Kembang desa yang
kesepian.
7. Si lintah darat itu datang
lagi.
8. Tikus kantor masih banyak
di negeri ini.
9. Anak nakal itu mati kutu,
ketika di marahin orang
tuanya.
10. Dika selalu menjadi anak
emas di sekolahnya.
personifikasi
1. Burung Bernyanyi di pagi
hari.
2. Meja itu berjalan menuju ke
kantin sekolah.
3. Banjir di Jakarta menelan
korban jiwa.
4. Angin melambai-lambai
menyampaikan pesan
pangeran.
5. Pohon itu menangis, karena
ia tau besok mau ditebang.
6. Ombak laut berloncatan
menggapai langit biru.
7. Siang ini awan menangis.
8. Matahari sedang cemberut.
9. Pagi ini langit mendung
tidak ceria seperti pagi
kemaren.
10. Ombak saling kejar-kejaran
menghampiri tepi laut.
hiperbola
1. Wajahnya teduh
menghangatkan hati semua
orang yang memandangnya.
2. Wanita itu cantik sekali,
secantik bidadari surga.
3. Gedung gedung di jakarta
telah mencapai langit biru.
4. Hatiku resah gelisah,
bagaikan bidadari galau.
5. Semangat nya yang luar
biasa seperti baja, telah
membuat nya kini menjadi
pribadi yang sukses.
6. Laki laki itu baik sekali,
bahkan malaikat pun kalah
baik sama laki laki tersebut.
7. Kuman yang di seberang
lautan nampak dimatanya,
tapi gajah yang nongkrong
di pelupuk matanya tak ia
perhatikan.
8. Harga sembako sekarang
sudah meroket ke langit
angkasa.
9. Suaranya merdu sekali,
hingga terdengar di luar
angkasa.
10. Anak itu nakal sekali,
syetan pun takut pada nya.
b. hiperbola : berita itu seakan menusuk hatiku. panasnya matahari siang ini membakar kulitku.
c. metafora : kaulah kandil kemerlap.