diahviolin
Kelas: VIII Mata Pelajaran: Sejarah Materi: Bani Abasiyah Kata kunci: Jafar Al Mansur
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dengan dua jawaban:
Jawaban pendek:
Jafar al Mansur (714-775) adalah khalifah kedua dari Bani Abasiyah, yang bertahta pada tahun 754 hingga 775. Dia merupakan pendiri kota Baghdad dan merupakan inisiator penterjemahan karya ilmiah berbahasa Yunani dan Sansekerra ke bahasa Arab, yang memicu jaman kejayaan ilmu pengetahuan dalam kehalifahan Islam.
Jawaban panjang:
Abu Jafar bin Abdullah al Mansur menjadi khalifah setelah wafatnya khalifah pertama Bani Abasiyah dan saudaranya Abu Abbas al Shaffah pada tahun 754. Bani Abasiyah sendiri baru saja menggulingkan BaninUmayah pada tahun 750. Revolusi ini didasari antara lain kekecewaan orang Muslim non-Arab atas diskriminasi yang mereka alami di masa Bani Umayah, sehingga mereka mendukung naiknya Bani Abasiyah.
Karena itu, pada masa awal pemerintahan Al Mansur, dia banyak bergantung pada orang Non Arab, seperti keluarga Barmaki dan Abu Muslim al Khurasani. Karena itu pula, Al Mansur memindahkah ibukota kekhalifahan dari Damascus di Syria ke wilayah yang dekat dengan Iran. Pada tahun 762 Al Mansur mendirikan ibukota baru ini, yang bernama Madinat as Salam (Kota Perdamaian), yang kemudian lebih dikenal sebagai kota Baghdad (dalam bahasa Iran berarti Hadiah dari Tuhan).
Al Mansur berperan penting memulai kejayaan ilmu pengetahuan di masa Bani Abasiyah, dengan memulai penterjemahan karya ilmiah Yunani dan India Kuno ke bahasa Arab. Dalam penterjemahan ini Bani Abasiyah memperkerjakan juga orang Kristen Syria dan Zoroastrian (Majusi) Iran yang lebih ahli dalam hal bahasa kuno, inu merupakan salah satu bentuk toleransi di masa itu.
Al Mansur wafat pada usia 61 tahun saat dalam perjalanan menuju Mekah untuk beribadah haji dan dimakamkan di sana. Dia dilanjutkan sebagai khalifah oleh anaknya, Al Mahdi.
Mata Pelajaran: Sejarah
Materi: Bani Abasiyah
Kata kunci: Jafar Al Mansur
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dengan dua jawaban:
Jawaban pendek:
Jafar al Mansur (714-775) adalah khalifah kedua dari Bani Abasiyah, yang bertahta pada tahun 754 hingga 775. Dia merupakan pendiri kota Baghdad dan merupakan inisiator penterjemahan karya ilmiah berbahasa Yunani dan Sansekerra ke bahasa Arab, yang memicu jaman kejayaan ilmu pengetahuan dalam kehalifahan Islam.
Jawaban panjang:
Abu Jafar bin Abdullah al Mansur menjadi khalifah setelah wafatnya khalifah pertama Bani Abasiyah dan saudaranya Abu Abbas al Shaffah pada tahun 754. Bani Abasiyah sendiri baru saja menggulingkan BaninUmayah pada tahun 750. Revolusi ini didasari antara lain kekecewaan orang Muslim non-Arab atas diskriminasi yang mereka alami di masa Bani Umayah, sehingga mereka mendukung naiknya Bani Abasiyah.
Karena itu, pada masa awal pemerintahan Al Mansur, dia banyak bergantung pada orang Non Arab, seperti keluarga Barmaki dan Abu Muslim al Khurasani. Karena itu pula, Al Mansur memindahkah ibukota kekhalifahan dari Damascus di Syria ke wilayah yang dekat dengan Iran. Pada tahun 762 Al Mansur mendirikan ibukota baru ini, yang bernama Madinat as Salam (Kota Perdamaian), yang kemudian lebih dikenal sebagai kota Baghdad (dalam bahasa Iran berarti Hadiah dari Tuhan).
Al Mansur berperan penting memulai kejayaan ilmu pengetahuan di masa Bani Abasiyah, dengan memulai penterjemahan karya ilmiah Yunani dan India Kuno ke bahasa Arab. Dalam penterjemahan ini Bani Abasiyah memperkerjakan juga orang Kristen Syria dan Zoroastrian (Majusi) Iran yang lebih ahli dalam hal bahasa kuno, inu merupakan salah satu bentuk toleransi di masa itu.
Al Mansur wafat pada usia 61 tahun saat dalam perjalanan menuju Mekah untuk beribadah haji dan dimakamkan di sana. Dia dilanjutkan sebagai khalifah oleh anaknya, Al Mahdi.