Leonardo253
Hasil karya : Leonardo Kelas : IX A Sekolah : SMP N 36 palembang Kota : Palembang Kecamatan : ketapati Provinsi : sumatera selatan
“Banggalah pada ilmu yang kita miliki”
Sri sangat rajin dan ia juga cerdas. Ia selalu jadi juara kelas. Bahkan ia dianggap sebagai bintang kelas. Namun kala itu eko saingannya yang hampir sama pintarnya dengan sri iri pada sri. Eko pun membuat rencana untuk menjebak sri. Ia memikirkan dan mulai menyusun rencana itu. Ternyata eko berencana, pada saat ujian sekolah ia akan menukar kertas LJK sri dengan yang kosong jawabannya. Ujian sekolah akan dilaksanakan 2 hari lagi, dan eko bersiap siap untuk melakukan rencana jahat itu.
Setelah 2 hari kemudian, pagi pun tiba, dan eko bersiap siap untuk melaksanakan ujian, karena sangat bersemangat untuk menjebak sri, ia pun lupa belajar kala itu. Ia bergegas menuju sekolah. Ia pun sampai dan mulai mengawasi gerak gerik sri. Lalu, guru pun datang dan mulai membagikan LJK kepada semua siswa. Lalu semuanya mulai mengerjakan ujian itu.
Setelah 1½ jam kemudian, ujian pun selesai dan guru pengawas mulai menyuruh siswa untuk mengumpulkan LJK. Bahkan, saat itu satu soal pun belum eko jawab, karena ia lupa belajar dan egonya yang menganggap dirinya itu pintar. Akhirnya, eko pasra mengumpulkan LJK nya. "Eko, apa ini kau tidak mengerjakan satu pun dari soal ini, mengapa bisa seperti ini", ujar guru pengawas. Eko terdiam dan tertunduk malu.
Pada saat itu sri pun selesai dan mulai mengumpulkan LJK nya, saat it eko masih dimarahi oleh guru pengawas. Sri menaruh LJK nya tepat didepan mata eko. Eko pun melihat LJK sri. Kekacauan pun terjadi. Di saat sri mulai menuju bangkunya, eko mulai mengambil LJK milik sri. Di saat itu guru sedang memarahi eko sepuas puasnya. Guru pengawas itu pun lenga, akhirnya eko meremukkan LJK sri, dan menaruhnya di sakunya. Setelah itu, dengan gesitnya eko membuat drama, ia berpura pura ingin pipis ke WC. Ia pun berlari. Guru pengawas mengejarnya. Akhirnya ia tertangkap basah saat ingin membuang LJK sri ke kotak sampah. Guru pengawas itu pun curiga dan mengambil kertas di kotak sampah itu. Setelah itu, guru pengawas terkejut melihat LJK sri yang telah remuk. Guru itu kembali merapikan kertas LJK itu walaupun sudah lumayan remuk dan kusut.
Akhirnya, guru pengawas itu menyeret eko dan memarahinya di kantor. Dan kepala sekolah pun datang dan mendengar penjelasan dari guru pengawas itu. Akhirnya, kepala sekolah memutuskan untuk mengeluarkan eko dari sekolah itu.
Saat eko mengambil tasnya dikelas, sri pun menasehatinya, dan menyemangati nya untuk tetap tegar dalam menghadapi masalah nya. Eko pun minta maaf dan menyesali perbuatannya. " Sri maafkan aku, aku telah khilaf, tolong maafkan aku, sri" kata eko. Sri menjawab "apa salahmu, aku tidak mengerti? ". Karena sri belum tahu sedikitpun masalah eko. Eko pun menangis dan berlari keluar kelas sambil tertunduk malu. Ia pun saat itu keluar dari sekolah itu. Dan tidak ada sekolah lain yang ingin menerimanya.
Amanat : jadilah diri sendiri, dan jangan iri pada prestasi orang lain. Tetaplah bangga pada diri sendiri, untuk apa membanggakan diri orang lain, itu akan membuat kita sendiri yang rugi dan tidak ada kemajuan. Maka banggalah pada prestasi kita walau ranking terakhir yang penting kita jujur, untuk apa ranking satu kalau menyontek. Benar? Maka, banggalah pada prestasi yang kau miliki, ilmu yang kau miliki belum tentu dimiliki oleh orang lain , Itu lah pesan dariku.
Kelas : IX A
Sekolah : SMP N 36 palembang
Kota : Palembang
Kecamatan : ketapati
Provinsi : sumatera selatan
“Banggalah pada ilmu yang kita miliki”
Sri sangat rajin dan ia juga cerdas. Ia selalu jadi juara kelas. Bahkan ia dianggap sebagai bintang kelas. Namun kala itu eko saingannya yang hampir sama pintarnya dengan sri iri pada sri. Eko pun membuat rencana untuk menjebak sri. Ia memikirkan dan mulai menyusun rencana itu. Ternyata eko berencana, pada saat ujian sekolah ia akan menukar kertas LJK sri dengan yang kosong jawabannya. Ujian sekolah akan dilaksanakan 2 hari lagi, dan eko bersiap siap untuk melakukan rencana jahat itu.
Setelah 2 hari kemudian, pagi pun tiba, dan eko bersiap siap untuk melaksanakan ujian, karena sangat bersemangat untuk menjebak sri, ia pun lupa belajar kala itu. Ia bergegas menuju sekolah. Ia pun sampai dan mulai mengawasi gerak gerik sri. Lalu, guru pun datang dan mulai membagikan LJK kepada semua siswa. Lalu semuanya mulai mengerjakan ujian itu.
Setelah 1½ jam kemudian, ujian pun selesai dan guru pengawas mulai menyuruh siswa untuk mengumpulkan LJK. Bahkan, saat itu satu soal pun belum eko jawab, karena ia lupa belajar dan egonya yang menganggap dirinya itu pintar. Akhirnya, eko pasra mengumpulkan LJK nya. "Eko, apa ini kau tidak mengerjakan satu pun dari soal ini, mengapa bisa seperti ini", ujar guru pengawas. Eko terdiam dan tertunduk malu.
Pada saat itu sri pun selesai dan mulai mengumpulkan LJK nya, saat it eko masih dimarahi oleh guru pengawas. Sri menaruh LJK nya tepat didepan mata eko. Eko pun melihat LJK sri. Kekacauan pun terjadi. Di saat sri mulai menuju bangkunya, eko mulai mengambil LJK milik sri. Di saat itu guru sedang memarahi eko sepuas puasnya. Guru pengawas itu pun lenga, akhirnya eko meremukkan LJK sri, dan menaruhnya di sakunya. Setelah itu, dengan gesitnya eko membuat drama, ia berpura pura ingin pipis ke WC. Ia pun berlari. Guru pengawas mengejarnya. Akhirnya ia tertangkap basah saat ingin membuang LJK sri ke kotak sampah. Guru pengawas itu pun curiga dan mengambil kertas di kotak sampah itu. Setelah itu, guru pengawas terkejut melihat LJK sri yang telah remuk. Guru itu kembali merapikan kertas LJK itu walaupun sudah lumayan remuk dan kusut.
Akhirnya, guru pengawas itu menyeret eko dan memarahinya di kantor. Dan kepala sekolah pun datang dan mendengar penjelasan dari guru pengawas itu. Akhirnya, kepala sekolah memutuskan untuk mengeluarkan eko dari sekolah itu.
Saat eko mengambil tasnya dikelas, sri pun menasehatinya, dan menyemangati nya untuk tetap tegar dalam menghadapi masalah nya. Eko pun minta maaf dan menyesali perbuatannya. " Sri maafkan aku, aku telah khilaf, tolong maafkan aku, sri" kata eko. Sri menjawab "apa salahmu, aku tidak mengerti? ". Karena sri belum tahu sedikitpun masalah eko. Eko pun menangis dan berlari keluar kelas sambil tertunduk malu. Ia pun saat itu keluar dari sekolah itu. Dan tidak ada sekolah lain yang ingin menerimanya.
Amanat : jadilah diri sendiri, dan jangan iri pada prestasi orang lain. Tetaplah bangga pada diri sendiri, untuk apa membanggakan diri orang lain, itu akan membuat kita sendiri yang rugi dan tidak ada kemajuan. Maka banggalah pada prestasi kita walau ranking terakhir yang penting kita jujur, untuk apa ranking satu kalau menyontek. Benar? Maka, banggalah pada prestasi yang kau miliki, ilmu yang kau miliki belum tentu dimiliki oleh orang lain , Itu lah pesan dariku.
Semoga bermanfaat ;)
******************************