Bagaimanakah pengelolaan sumber daya alam di negara berkembang? (kls9)
mksh :)
diahviolin
Kelas: IX Mata Pelajaran: IPS Materi: Sumber Daya Alam Kata kunci: Pengolahan sumber daya alam
Saya akan mencoba menjawab dengan dua jawaban:
Jawaban pendek:
Pengelolaan sumber daya alam di negara berkembang masih sangat terbatas.
Hasil alam yang didapat dari pertambangan atau perkebunan hanya diolah sedikit atau bahkan tidak sama sekali dan umumnya langsung di ekspor dari negara berkembang ke negara maju dalam bentuk bahan baku mentah.
Keterbatasan ini diakibatkan kurangnya pendidikan, kurangnya infrastruktur dan teknologi pengolahan dan tingkat korupsi tinggi.
Jawaban panjang:
Sumberdaya alam yang terdapat di negara berkembang sangat melimpah. Namun sayangnya negara berkembang banyak yang tidak bisa mengolah bahan baku dari sumber daya alam ini dengan baik.
Karena itu banyak negara berkembang yang langsung mengekspor begitu saja dalam bentuk bahan mentah. Ini mengakibatkan nilai ekspor menjadi rendah. Keuntungan malah diraih negara maju yang mengolah bahan baku ini menjadi produk industri atau manufaktur.
Contohnya adalah negara Kongo, ekspor negara di Afrika yang beribukota di Brazzaville ini dominasi sebanyak 87% oleh minyak mentah yang belum diolah dan disuling atau yang disebut dengan crude oil. Minyak ini diekspor ke negara Prancis dimana minyak ini diolah menjadi produk seperti bensin, diesel, avtur dan sebagainya.
Hal serupa terjadi di Bostwana. Negara Afrika yang beribukota di Gaborone ini memiliki sumber daya alam kaya dan merupakan salah satu penghasil terbesar permata. Namun permata ini tidak diasah dan dilah menjadi perhiasan di Bostwana, melainkan diekspor dalam bentuk permata mentah (not mounted diamonds) ke negara pengolah permata seperti Belgia dan Amerika Serikat. Permata mentah menyusun 62% dari ekspor negara ini.
Pengolahan sumber daya alam yang seadanya ini diakibatkan pendidikan, infrastruktur dan teknologi negara berkembang yabg rendah. Negara berkembang tidak memiliki tenaga ahli seperti insinyur, tidak memiliki kilang atau pabrik pengolahan dan teknologi untuk melakukan pengolahan ini. Ini berbeda dengan negara maju yang memiliki tenaga ahli dan peralatan pengolahan yang lengkap.
Korupsi juga mempengaruhi kurangnya pengolahan sumberdaya ini. Pejabat negara berkembang sangat korup sehingga pendidikan dan pembangunan industri tidak berjalan baik. Pejabat di negara-negara berkembang juga banyak menerima suap dari pengekspor yang ingin bisa mengekspor bahan mentah yang lebih murah, sehingga menghambat upaya industrialisasi untuk membangun penholahan sumber daya alam ini.
Mata Pelajaran: IPS
Materi: Sumber Daya Alam
Kata kunci: Pengolahan sumber daya alam
Saya akan mencoba menjawab dengan dua jawaban:
Jawaban pendek:
Pengelolaan sumber daya alam di negara berkembang masih sangat terbatas.
Hasil alam yang didapat dari pertambangan atau perkebunan hanya diolah sedikit atau bahkan tidak sama sekali dan umumnya langsung di ekspor dari negara berkembang ke negara maju dalam bentuk bahan baku mentah.
Keterbatasan ini diakibatkan kurangnya pendidikan, kurangnya infrastruktur dan teknologi pengolahan dan tingkat korupsi tinggi.
Jawaban panjang:
Sumberdaya alam yang terdapat di negara berkembang sangat melimpah. Namun sayangnya negara berkembang banyak yang tidak bisa mengolah bahan baku dari sumber daya alam ini dengan baik.
Karena itu banyak negara berkembang yang langsung mengekspor begitu saja dalam bentuk bahan mentah. Ini mengakibatkan nilai ekspor menjadi rendah. Keuntungan malah diraih negara maju yang mengolah bahan baku ini menjadi produk industri atau manufaktur.
Contohnya adalah negara Kongo, ekspor negara di Afrika yang beribukota di Brazzaville ini dominasi sebanyak 87% oleh minyak mentah yang belum diolah dan disuling atau yang disebut dengan crude oil. Minyak ini diekspor ke negara Prancis dimana minyak ini diolah menjadi produk seperti bensin, diesel, avtur dan sebagainya.
Hal serupa terjadi di Bostwana. Negara Afrika yang beribukota di Gaborone ini memiliki sumber daya alam kaya dan merupakan salah satu penghasil terbesar permata. Namun permata ini tidak diasah dan dilah menjadi perhiasan di Bostwana, melainkan diekspor dalam bentuk permata mentah (not mounted diamonds) ke negara pengolah permata seperti Belgia dan Amerika Serikat. Permata mentah menyusun 62% dari ekspor negara ini.
Pengolahan sumber daya alam yang seadanya ini diakibatkan pendidikan, infrastruktur dan teknologi negara berkembang yabg rendah. Negara berkembang tidak memiliki tenaga ahli seperti insinyur, tidak memiliki kilang atau pabrik pengolahan dan teknologi untuk melakukan pengolahan ini. Ini berbeda dengan negara maju yang memiliki tenaga ahli dan peralatan pengolahan yang lengkap.
Korupsi juga mempengaruhi kurangnya pengolahan sumberdaya ini. Pejabat negara berkembang sangat korup sehingga pendidikan dan pembangunan industri tidak berjalan baik. Pejabat di negara-negara berkembang juga banyak menerima suap dari pengekspor yang ingin bisa mengekspor bahan mentah yang lebih murah, sehingga menghambat upaya industrialisasi untuk membangun penholahan sumber daya alam ini.