Bagaimana upaya kita untuk melestarikan permainan tradisional indonesia?
mfhmingrh
Nilai lebih tradisi permainan tradisional serta fenomena kekinian degradasi tradisi menuntut strategi revitalisasi yang efektif. Upaya revitalisasi mesti dilakukan sistematis dan melibatkan semua unsur, baik orangtua, pemerintah, guru, lembaga pendidikan, publik dan lainnya. Pertama, orangtua sebagai pihak yang paling dekat, intens dan bertanggung jawab atas pendidikan anak mesti memiliki komitmen dan kesadaran melestarikan tradisi permainan tradisional. Beragam media dapat dimanfaatkan dalam mengenalkan anak, misalkan video atau gambar yang sudah banyak beredar. orangtua juga mesti mendorong anak bergaul dan bermain dengan teman di lingkungannya. Jika menggunakan jasa pengasuh, maka orangtua punya tanggung jawab mengkondisikan pengasuhnya.
Kedua, pemerintah punya tanggung jawab makro dalam hal kampanye, fasilitasi dan kurikulum. Festival tradisional sering dilakukan di daerah, namun masih insidental dan sangat jarang. Kerja sama perlu diintensifkan dengan lembaga nirlaba, komunitas seni budaya masyarakat, swasta dan lainnya untuk meningkatkan frekuensi dan sebaran kegiatan kampanye budaya anak. Fasilitasi dapat diberikan dalam bentuk media kampanye, peralatan, tempat dan lainnya. Pemerintah mesti memasukkan permainan tradisional anak ke dalam kurikulum lembaga pendidikan atau sekolah, minimal dalam muatan lokal. Penyediaan ruang publik mendesak diperhatikan untuk memfasilitasi anak bermain.
Ketiga, guru dan lembaga pendidikan mesti memiliki komitmen melestarikan budaya bukan semata menangkap tren dan menyetujui permintaan pasar. Implementasi permainan tradisional anak dapat dikemas secara kreatif dan inovatif sehingga menarik. Hal ini justru akan menjadi keunggulan sekolah atau lembaga pendidikan.
Nasib eksistensi budaya bangsa di masa mendatang ada di tangan anak-anak sekarang. Pembiaran sekarang menjadi ancaman serius bagi punahnya warisan budaya yang masih kita banggakan. Semua pihak dituntut komitmen dan kontribusinya melestarikan tradisi permainan tradisional anak sejak usia dini.
0 votes Thanks 0
cessaulia
Dengan memperkenalkan budaya itu sendiri kepada masyarakat luas terutama anak2 di perkotaan yang lebih mengenal gadget
Kedua, pemerintah punya tanggung jawab makro dalam hal kampanye, fasilitasi dan kurikulum. Festival tradisional sering
dilakukan di daerah, namun masih insidental dan sangat jarang. Kerja sama perlu diintensifkan dengan lembaga nirlaba, komunitas seni budaya masyarakat, swasta dan lainnya untuk meningkatkan frekuensi dan sebaran kegiatan kampanye budaya anak. Fasilitasi dapat diberikan dalam bentuk media kampanye, peralatan, tempat dan lainnya. Pemerintah mesti memasukkan permainan tradisional anak ke dalam kurikulum lembaga pendidikan atau sekolah, minimal dalam muatan lokal. Penyediaan ruang publik mendesak diperhatikan untuk memfasilitasi anak bermain.
Ketiga, guru dan lembaga pendidikan mesti memiliki komitmen melestarikan budaya bukan semata menangkap tren dan menyetujui permintaan pasar. Implementasi permainan tradisional anak dapat dikemas secara kreatif dan inovatif sehingga menarik. Hal ini justru akan menjadi keunggulan sekolah atau lembaga pendidikan.
Nasib eksistensi budaya bangsa di masa mendatang ada di tangan anak-anak sekarang. Pembiaran sekarang menjadi ancaman serius bagi punahnya warisan budaya yang masih kita banggakan. Semua pihak dituntut komitmen dan kontribusinya melestarikan tradisi permainan tradisional anak sejak usia dini.