Bagaimana tanggapan kaum anshar atas kedatangan kaum muhajirin? minta bantuanya ya kaka kaka :)
Mamanosz
Kelas: ix pelajaran: sejarah kategori: opti kata kunci: ansor, muhajirin, madinah
Seperti disebutkan dalam banyak literatur sejarah, bahwa Islam berkembang pesat di Madinah ketimbang tempat asalnya, yakni Mekah. Selain itu juga disebutkan bahwa, ketika sahabat Muhajirin datang ke Madinah meraka mau mengikuti gagasan Nabi Muhammad untuk membuat jalinan persaudaraan (ukhuwah islamiyah) antara orang-orang muhajirin (yang hijrah) dengan orang-orang Ansor (yang menetap).
Dari dua fakta sejarah tersebut dapat digambarkan bagaimana sikap atau tanggapan orang-orang Madinah (Ansar) atas orang-orang Mekah (Muhajirin). Mereka, orang-orang Madinah, berbeda watak dengan orang Quraisy Mekah, yakni masyarakat yang terbuka. Sebaliknya, pada saat bersamaan orang Mekah bersikap tertutup. Sebab tatkala Muhammad sudah bertempat tinggal di Madinah, maka wilyah Mekah menjadi tertutup bagi orang-orang Muslim, serta orang-orang muslim di Mekah menjadi terusir.
Dengan sikap keterbukaan itu, kaum Ansor menerima Islam dan orang Muslim berada di Madinah dan berkembang. Sedangkan orang non-muslim di Madinah tidak terusik atas keberadaan Islam.
Dengan keterbukaan itu pula, islam dan muslim disambut dengan suka cita dan hangat, tanpa intimidasi atau pemusuhan. Pendek kata, kaum Muhajirin diterima dengan baik.
pelajaran: sejarah
kategori: opti
kata kunci: ansor, muhajirin, madinah
Seperti disebutkan dalam banyak literatur sejarah, bahwa Islam berkembang pesat di Madinah ketimbang tempat asalnya, yakni Mekah. Selain itu juga disebutkan bahwa, ketika sahabat Muhajirin datang ke Madinah meraka mau mengikuti gagasan Nabi Muhammad untuk membuat jalinan persaudaraan (ukhuwah islamiyah) antara orang-orang muhajirin (yang hijrah) dengan orang-orang Ansor (yang menetap).
Dari dua fakta sejarah tersebut dapat digambarkan bagaimana sikap atau tanggapan orang-orang Madinah (Ansar) atas orang-orang Mekah (Muhajirin). Mereka, orang-orang Madinah, berbeda watak dengan orang Quraisy Mekah, yakni masyarakat yang terbuka. Sebaliknya, pada saat bersamaan orang Mekah bersikap tertutup. Sebab tatkala Muhammad sudah bertempat tinggal di Madinah, maka wilyah Mekah menjadi tertutup bagi orang-orang Muslim, serta orang-orang muslim di Mekah menjadi terusir.
Dengan sikap keterbukaan itu, kaum Ansor menerima Islam dan orang Muslim berada di Madinah dan berkembang. Sedangkan orang non-muslim di Madinah tidak terusik atas keberadaan Islam.
Dengan keterbukaan itu pula, islam dan muslim disambut dengan suka cita dan hangat, tanpa intimidasi atau pemusuhan. Pendek kata, kaum Muhajirin diterima dengan baik.