FionaCitra
Perubahan Iklim yang Mendadak Berdasarkan data dari pemboran geologi laut yang dalam, sejumlah ilmuwan menganggap telah terjadi perubahan yang tidak biasa terhadap iklim di bumi pada 65 juta tahun silam, suhu udara meninggi secara mendadak. Perubahan ini membuat dinosaurus dan binatang darah dingin lain yang agak lemah kemampuan menguraikan panas tidak dapat dengan baik menyesuaikan lingkungan, terutama mengakibatkan kerusakan parah sistem reproduksinya. Akibatnya, dinosaurus tidak dapat mengembangbiakkan keturunan sehingga punah.
Ada satu teori lagi, meskipun berpendapat sama, bahwa perubahan mendadak iklim menyebabkan kepunahan dinosaurus, namun proses dugaannya tidak sama. Mereka menganggap, kurang lebih 70 juta tahun silam, antara lautan kutub utara dengan samudera lainnya sama sekali terpisahkan menyeluruh oleh daratan, dan dalam hari-hari terakhir air laut yang asin itu berangsur-angsur menjadi air tawar oleh karena efek dari berbagai macam faktor. Setelah tiba 65 juta tahun silam hingga sekarang, “tanggul” yang memisahkan lautan kutub utara dengan samudera lainnya tiba-tiba saja bobol. Sejumlah besar air di lautan kutub utara yang berubah menjadi ringan karena penawaran mengalir ke samudera lainnya. Oleh karena suhu air di lautan kutub utara sangat dingin, maka air dingin “luapan luar” tersebut membentuk selapisan arus dingin, sehingga suhu air laut di samudera dengan cepat turun kurang lebih 20 derajat. Turunnya suhu di samudera memberi dampak serius pada iklim di daratan, sehingga udara di atas langit daratan menjadi dingin. Pada saat yang sama, kandungan uap air di udara juga dengan cepat berkurang, mengakibatkan kekeringan menyeluruh di atas daratan sehingga punahlah dinosaurus itu.
Suatu perubahan iklim mendadak yang mengakibatkan kepunahan dinosaurus adalah secara serius mempengaruhi telur dinosaurus. Sejumlah ilmuwan menemukan, di akhir zaman kapur sebelum dinosaurus punah, kulit telur dinosaurus cenderung berubah menjadi tipis, ini menunjukkan sebagai efek akibat adanya perubahan iklim yang mendadak. Ahli paleontologi Taiwan juga menemukan, di antara telur dinosaurus yang dihasilkan di sejumlah lokasi fosil, lubang udara pada sejumlah kulit telur dinosaurus yang hampir mendekati masa punah itu lebih sedikit dibanding kulit telur dinosaurus pada masa lainnya, ini sangat mungkin berhubungan dengan iklim yang berubah menjadi dingin dan kering.
2 votes Thanks 2
schoolgirl
Adanya perubahan kondisi alam (iklim,cuaca, biota, dsb), perubahan lempeng bumi (pecahnya benua) dan adanya kompetisi alam yang membuat dinosaurus tidak dapat beradaptasi dan perlahan-lahan punah
Berdasarkan data dari pemboran geologi laut yang dalam, sejumlah ilmuwan menganggap telah terjadi perubahan yang tidak biasa terhadap iklim di bumi pada 65 juta tahun silam, suhu udara meninggi secara mendadak. Perubahan ini membuat dinosaurus dan binatang darah dingin lain yang agak lemah kemampuan menguraikan panas tidak dapat dengan baik menyesuaikan lingkungan, terutama mengakibatkan kerusakan parah sistem reproduksinya. Akibatnya, dinosaurus tidak dapat mengembangbiakkan keturunan sehingga punah.
Ada satu teori lagi, meskipun berpendapat sama, bahwa perubahan mendadak iklim menyebabkan kepunahan dinosaurus, namun proses dugaannya tidak sama. Mereka menganggap, kurang lebih 70 juta tahun silam, antara lautan kutub utara dengan samudera lainnya sama sekali terpisahkan menyeluruh oleh daratan, dan dalam hari-hari terakhir air laut yang asin itu berangsur-angsur menjadi air tawar oleh karena efek dari berbagai macam faktor. Setelah tiba 65 juta tahun silam hingga sekarang, “tanggul” yang memisahkan lautan kutub utara dengan samudera lainnya tiba-tiba saja bobol. Sejumlah besar air di lautan kutub utara yang berubah menjadi ringan karena penawaran mengalir ke samudera lainnya. Oleh karena suhu air di lautan kutub utara sangat dingin, maka air dingin “luapan luar” tersebut membentuk selapisan arus dingin, sehingga suhu air laut di samudera dengan cepat turun kurang lebih 20 derajat. Turunnya suhu di samudera memberi dampak serius pada iklim di daratan, sehingga udara di atas langit daratan menjadi dingin. Pada saat yang sama, kandungan uap air di udara juga dengan cepat berkurang, mengakibatkan kekeringan menyeluruh di atas daratan sehingga punahlah dinosaurus itu.
Suatu perubahan iklim mendadak yang mengakibatkan kepunahan dinosaurus adalah secara serius mempengaruhi telur dinosaurus. Sejumlah ilmuwan menemukan, di akhir zaman kapur sebelum dinosaurus punah, kulit telur dinosaurus cenderung berubah menjadi tipis, ini menunjukkan sebagai efek akibat adanya perubahan iklim yang mendadak. Ahli paleontologi Taiwan juga menemukan, di antara telur dinosaurus yang dihasilkan di sejumlah lokasi fosil, lubang udara pada sejumlah kulit telur dinosaurus yang hampir mendekati masa punah itu lebih sedikit dibanding kulit telur dinosaurus pada masa lainnya, ini sangat mungkin berhubungan dengan iklim yang berubah menjadi dingin dan kering.