fotodavid2010Tanpa kita sadari, setiap hari sel-sel tulang mengalami pergantian, ada sel tulang yang rusak dan mati namun seketika itu juga akan muncul sel tulang baru sebagai pengganti. Peristiwa perusakan sel tulang ini disebut osteoklas, dan peristiwa pembentukan sel tulang baru disebut osteoblas. Keduanya diperlukan tubuh agar terjadi pembentukan tulang yang seimbang. Jika osteoklas lebih banyak disbanding osteoblas, maka kepadatan tulang sedikit demi sedikit akan terkikis. Lama-kelamaan tulang menjadi keropos dan terjadilah penyakit pengeroposan tulang atau osteoporosis.
Tulang tersusun dari jaringan-jaringan yang secara terus-menerus mengalami kerusakan dan selalu memperbarui pada tingkat sel. Pengobatan konvensional hanya memperhatikan pada sebab diet kekurangan kalsium dan kemunduran estrogen setelah menopause.Tetapi metabolisme tulang sangatlah kompleks, melibatkan berbagai nutrisi termasuk vitamin D, K, B6, B12, asam folat, dan mineral-mineral ( Boron, Magnesium, dan Fosfor serta Kalsium.Estrogen sering mengalihkan betapa pentingnya progesteron pada perlakuan dan pencegahan osteoporosis. Meskipun estrogen mengatur “osteoclast” (sel-sel tulang khusus yang menghilangkan bagian tulang mati dikarenakan kekurangan mineral), progesteron mempengaruhi pembentukan sel-sel tulang, yang disebut “osteoblast” yang melibatkan kalsium, magnesium, dan fosfor dari darah untuk mengganti massa tulang yang hilang. Kombinasi dari nutrisi dan hormon inilah yang membentuk sistem penanggulangan dan pencegahan osteoporosis.Osteoporosis dapat terjadi di mana saja pada susunan tengkorak kita, tetapi paling sering pada tulang belakang, pinggul, dan rusuk. Bagian inilah yang paling berat menanggung berat badan, oleh karena itiu seiring dengan bertambahnya usia (lanjut) timbul rasa sakit, berubah bentuk, dan kemungkinan terjadi keretakan.
Penyebab Osteoporosis dari dalam tubuh:
Massa tulang secara normal berkurang 1.5% – 2% per tahun baik pada pria maupun wanita setelah usia 40 tahun. Tetapi kaum wanita umumnya mempunyai risiko yang lebih besar untuk terkena osteoporosis karena secara alami ukuran / massa tulang dan otot kaum wanita lebih kecil daripada kaum pria.Sekitar 1 dari 4 wanita menderita osteoporosis setelah menopause, sebagaian lagi karena berkurangnya progesteron sebelelum masa menopause dan menurunnya estrogen setelah masa menopause.Pada kaum pria osteoporosis kejadiannya lebih sering ditemukan pada pecandu alkohol, obat-obat terlarang, dan penderita hipertiroid.
Penyebab Osteoporosis karena pola makan:
Protein penting bagi kesehatan, tetapi kelebihan asupan protein secara kimiawi dapat mengarah pada osteoporosis seiring bertambahnya usia. Tulang berada pada kondisi terbaik dalam tubuh yang sedikit alkali, sehingga pada saat banyak mengkonsumsi protein hewani tubuh menjadi bersifat asam. Selanjutnya tubuh akan menangkal ke-asam-an tersebut dengan cara menarik mineral alkali dari dalam tulang, misalnya kalsium.Selain protein hewani, hal yang sama juga berlaku pada pemanis buatan, gula halus, minuman ringan (softdrink – mengandung kadar fosfat yang tinggi, sehingga menggangu kesetimbangan mineral dalam dalam tubuh), dan kurangnya asupan sayuran hijau (sayuran hijau banyak mengandung vitamin dan mineral).
Nutrisi yang perlu untuk Osteoporosis:
Perbanyak makan yang mengandung kalsium dan mineral lainnya, misalnya produk susu, keju, buah dan sayur (bayam, brokoli, kobis/kol, dan juga teh hijau, dll).Produk olahan dari kedelai, dengan kandungan isoflavon-nya (tahu, tempe, susu kedelai) juga baik untuk tulang terutama bagi yang sudah masuk masa menopause.Apel mengandung flavonoid unik yang disebut floridzin dapat mencegah osteoporosis yang berkaitan dengan masa menopause.
muhamadikhsan10
suatu kemunduran kondisi tulang dengan berkurangnya kepadatan mineral, massa, dan kekuatan tulang. Hal ini berakibat pada tipisnya tulang dan kemungkinan terjadinya keretakan.
Tulang tersusun dari jaringan-jaringan yang secara terus-menerus mengalami kerusakan dan selalu memperbarui pada tingkat sel. Pengobatan konvensional hanya memperhatikan pada sebab diet kekurangan kalsium dan kemunduran estrogen setelah menopause.Tetapi metabolisme tulang sangatlah kompleks, melibatkan berbagai nutrisi termasuk vitamin D, K, B6, B12, asam folat, dan mineral-mineral ( Boron, Magnesium, dan Fosfor serta Kalsium.Estrogen sering mengalihkan betapa pentingnya progesteron pada perlakuan dan pencegahan osteoporosis. Meskipun estrogen mengatur “osteoclast” (sel-sel tulang khusus yang menghilangkan bagian tulang mati dikarenakan kekurangan mineral), progesteron mempengaruhi pembentukan sel-sel tulang, yang disebut “osteoblast” yang melibatkan kalsium, magnesium, dan fosfor dari darah untuk mengganti massa tulang yang hilang. Kombinasi dari nutrisi dan hormon inilah yang membentuk sistem penanggulangan dan pencegahan osteoporosis.Osteoporosis dapat terjadi di mana saja pada susunan tengkorak kita, tetapi paling sering pada tulang belakang, pinggul, dan rusuk. Bagian inilah yang paling berat menanggung berat badan, oleh karena itiu seiring dengan bertambahnya usia (lanjut) timbul rasa sakit, berubah bentuk, dan kemungkinan terjadi keretakan.
Penyebab Osteoporosis dari dalam tubuh:
Massa tulang secara normal berkurang 1.5% – 2% per tahun baik pada pria maupun wanita setelah usia 40 tahun. Tetapi kaum wanita umumnya mempunyai risiko yang lebih besar untuk terkena osteoporosis karena secara alami ukuran / massa tulang dan otot kaum wanita lebih kecil daripada kaum pria.Sekitar 1 dari 4 wanita menderita osteoporosis setelah menopause, sebagaian lagi karena berkurangnya progesteron sebelelum masa menopause dan menurunnya estrogen setelah masa menopause.Pada kaum pria osteoporosis kejadiannya lebih sering ditemukan pada pecandu alkohol, obat-obat terlarang, dan penderita hipertiroid.
Penyebab Osteoporosis karena pola makan:
Protein penting bagi kesehatan, tetapi kelebihan asupan protein secara kimiawi dapat mengarah pada osteoporosis seiring bertambahnya usia. Tulang berada pada kondisi terbaik dalam tubuh yang sedikit alkali, sehingga pada saat banyak mengkonsumsi protein hewani tubuh menjadi bersifat asam. Selanjutnya tubuh akan menangkal ke-asam-an tersebut dengan cara menarik mineral alkali dari dalam tulang, misalnya kalsium.Selain protein hewani, hal yang sama juga berlaku pada pemanis buatan, gula halus, minuman ringan (softdrink – mengandung kadar fosfat yang tinggi, sehingga menggangu kesetimbangan mineral dalam dalam tubuh), dan kurangnya asupan sayuran hijau (sayuran hijau banyak mengandung vitamin dan mineral).
Nutrisi yang perlu untuk Osteoporosis:
Perbanyak makan yang mengandung kalsium dan mineral lainnya, misalnya produk susu, keju, buah dan sayur (bayam, brokoli, kobis/kol, dan juga teh hijau, dll).Produk olahan dari kedelai, dengan kandungan isoflavon-nya (tahu, tempe, susu kedelai) juga baik untuk tulang terutama bagi yang sudah masuk masa menopause.Apel mengandung flavonoid unik yang disebut floridzin dapat mencegah osteoporosis yang berkaitan dengan masa menopause.
Makanan yang perlu dihindari / dikurangi :
Kopi, daging, softdrink, pemanis buatan, gula halus.