Bagaimana pengaruh hormon terhadap pertumbuhan makhluk hidup ?
AKL09
Hormon merupakan senyawa organik (zat kimia) pada manusia dan sebagian hewan. Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu, artinya kelenjar itu tidak memiliki saluran. Hasil sekresi kelenjar endokrin (hormon) langsung masuk ke pembuluh darah. Hormon diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah. Hormon mempengaruhi reproduksi, metabolisme, serta pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dan sebagian hewan. Pada manusia, hormon pertumbuhan (Growth Hormone/GH) mempengaruhi kecepatan pertumbuhan seseorang. Seseorang yang kelebihan hormon akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa/gigantisme. Sebaliknya, jika seseorang kekurangan hormon pertumbuhan maka dapat mengakibatkan kekerdilan. Hormon tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar gondok (kelenjar tiroid) mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia. Bila pada masa kanak-kanak kekurangan hormon tiroksin mengakibatkan kretinisme. Kretinisme yaitu pertumbuhan yang lambat dan mental yang terbelakang, sehingga perkembangannya juga terhambat. Pada hewan tingkat tinggi (vertebrata) misalnya katak, metamorfosis berudu menjadi katak dewasa dipengaruhi oleh hormon tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Hal ini menunjukkan bahwa pada katak, hormon tiroksin mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Pada hewan tingkat rendah (invertebrata) misalnya Hydra memiliki zat kimia yang mirip hormon (neuropeptida). Zat kimia ini merangsang terjadinya pertumbuhan dan regenerasi. Seperti manusia dan hewan pada umumnya, pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan juga dipengaruhi oleh hormon tumbuhan/fitohormon. Fitohormon yang dihasilkan oleh tumbuhan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan/tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan yaitu berupa pembelahan sel, pertumbuhan akar, pertumbuhan batang, pertumbuhan bunga, pertumbuhan kuncup dan sebagainya. Hormon tumbuhan yang telah diketahui antara lain auksin, giberelin, dan sitokinin. Auksin berperan merangsang pembentukan bunga dan buah, mengembangkan sel-sel tumbuhan sehingga sel menjadi panjang, dan menggiatkan kambium untuk membentuk sel-sel baru. Auksin juga mempengaruhi pertumbuhan tunas ketiak/aksial. Giberelin mempercepat pertumbuhan, menyebabkan tumbuhan menjadi lebih tinggi dari normal, dan menyebabkan tumbuhan dapat berbunga lebih cepat. Sedangkan sitokinin mempergiat pembelahan sel, dan mempengaruhi pertumbuhan serta akar. Jadi, hormon tumbuhan tersebut secara umum mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Selain merangsang pertumbuhan dan perkembangan, ada pula fitohormon yang bersifat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.