DhaifanARJDDN
Kurangnya kesempatan kerja, akan menimbulkan pengangguran dan peningkatan kejahatan.Kerusakan huran akibat penebangan hutan secara serampangan, akan menimbulkan bahaya erosi, tanah longsor dan bahaya banjir.Adanya pemusatan penduduk akibat urbanisasi, akan menyebabkan ketertiban dan keberhasilan lingkungan yang tak terkontrol.Meningkatnya penduduk usia sekolah, akan menyebabkan masalah-masalah yang berhubungan dengan kesempatan mengenyam pindidikan dan biaya pendidikan.Ketersediaan tempat tinggal yang kurang, akan mengakibatkan banyaknya perumahan-perumahan liar yang sangat menganggu keindahan dan ketertiban di kota.Ketersediaan air bersih yang kurang, akan mengakibatkan terganggunya kesehatan.
3 votes Thanks 4
maureensyafina
Angka/jumlah penduduk sangat penting untuk diketahui dalam suatu wilayah/negara sebab berhubungan dengan kebijakan dalam perencanaan-perencanaan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Angka jumlah penduduk yang diperoleh walaupun telah melalui sensus penduduk merupakan angka/jumlah penduduk yang mendekati kebenaran. Hal ini disebabkan karena sifat dinamis penduduk, seperti adanya kelahiran, kematian, dan migrasi, yang bisa berubah sewaktu-waktu. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2000 hingga tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia menunjukkan peningkatan yang cukup serius, walaupun pertumbuhan mengalami penurunan. Peningkatan jumlah penduduk yang cepet sering disebut ledakan penduduk.
Seorang ahli kependudukan dari bangsa Inggris, Thomas Robert Malthus mengatakan bahwa penyebab terjadinya ledakan penduduk suatu daerah/negara akibat kemiskinan. Menurut Thomas Robert Malthus pertambahan jumlah penduduk adalah seperti deret ukur ( 1,2,4,8,16,...), sedangkan jumlah pertambahan produksi makanan adalah seperti deret hitung ( 1,2,3,4,5,...). Hal ini tentu saja akan sangat mengkhawatirkan di masa depan dimana kita akan kekurangan stok bahan makanan. Secara logika dapat dikatakan bahwa penghuni bumi ini terus bertambah sedangkan ruang pemukiman di bumi tetap tidak bertambah. Penigkatan pertumbuhan penduduk normalnya harus diimbangi dengan pertumbahan bahan pangan, sandang dan papan. Ketidak seimbangan antara bahan pangan, sandang dan papan dengan bertambahnya penduduk akan mengakibatkan lingkungan hidup semakin rusak dan tingkat produktivitasnya SDA semakin berkurang karena dipaksakan terus pemanfaatannya untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang tingkat pertumbuhan penduduknya cepat. Pertumbuhan pendududuk Indonesia 1,49% per tahun (berdasarkan sensus penduduk tahun 2010). Dan juga jumlah populasi penduduk tertinggi di kawasan Asia Tenggara ini dipegang oleh negara Indonesia dengan jumlah penduduk sebesar 235,5 juta jiwa. Dan jumlah populasi terendah di pegang oleh negara Brunei Darussalam dengan penduduk berjumlah 0,4 juta jiwa. Sumber ini di dapatkan dari source 2010 world population data sheet.
Pertambahan penduduk yang tidak dikendalikan akan menimbulkan permasalahan-permasalahan seperti : · Kurangnya kesempatan kerja, akan menimbulkan pengangguran dan peningkatan kejahatan.
· Kerusakan hutan akibat penebangan hutan secara serampangan, akan menimbulkan bahaya erosi, tanah longsor dan bahaya banjir.
· Adanya pemusatan penduduk akibat urbanisasi, akan menyebabkan ketertiban dan keberhasilan lingkungan yang tidak terkontrol.
· Ketersediaan air bersih yang kurang, akan mengakibatkan terganggunya kesehatan.
Melihat permasalahan-permesalahan kependudukan di atas, maka pemerintah telah melakukan upaya-upaya untuk mengatasinya antara lain:
· Program KB (keluarga berencana) untuk membatasi jumlah anak bagi Menggalakan setiap satu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran. · Pembatasan usia perkawinan; pembatasan tunjangan anak bagi PNS; program pendidikan formal di sekolah-sekolah maupun penyuluhan-penyuluhan yang berlangsung kepada masyarakat. · Pelaksanaan program tansmigrasi sebagai upaya untuk mengatasi pemusatan penduduk/kepadatan penduduk dan persebaran penduduk yang tidak merata. · Pembangunan gedung-gedung sekolah baru beserta fasilitasnya, penyelenggaraan sekolahterbuka, sebagai upaya mengatasi kurangnya kesempatan mengenyam pendidikan, dan penyelenggaran beasiswa bagi siswa tidak mampu dan berprestasi. · Pembangunan perumahan-perumahan murah baik rumah sederhana, maupun rumah sangat sederhana, untuk mengatasi ketersediaan perumahaan yang kurang. · Penyelenggaraan hutan lindung, reboisasi, penghijauan serta melarang pertanian sistem ladang berpindah untuk mengatasi kerusakan hutan. · Pembangunan industri-industri baru, pusat-pusat perdagangan dan pariwisata sebagai upaya mengatasi kurangnya kesempatan kerja.
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2000 hingga tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia menunjukkan peningkatan yang cukup serius, walaupun pertumbuhan mengalami penurunan. Peningkatan jumlah penduduk yang cepet sering disebut ledakan penduduk.
Seorang ahli kependudukan dari bangsa Inggris, Thomas Robert Malthus mengatakan bahwa penyebab terjadinya ledakan penduduk suatu daerah/negara akibat kemiskinan. Menurut Thomas Robert Malthus pertambahan jumlah penduduk adalah seperti deret ukur ( 1,2,4,8,16,...), sedangkan jumlah pertambahan produksi makanan adalah seperti deret hitung ( 1,2,3,4,5,...). Hal ini tentu saja akan sangat mengkhawatirkan di masa depan dimana kita akan kekurangan stok bahan makanan. Secara logika dapat dikatakan bahwa penghuni bumi ini terus bertambah sedangkan ruang pemukiman di bumi tetap tidak bertambah. Penigkatan pertumbuhan penduduk normalnya harus diimbangi dengan pertumbahan bahan pangan, sandang dan papan. Ketidak seimbangan antara bahan pangan, sandang dan papan dengan bertambahnya penduduk akan mengakibatkan lingkungan hidup semakin rusak dan tingkat produktivitasnya SDA semakin berkurang karena dipaksakan terus pemanfaatannya untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang tingkat pertumbuhan penduduknya cepat. Pertumbuhan pendududuk Indonesia 1,49% per tahun (berdasarkan sensus penduduk tahun 2010). Dan juga jumlah populasi penduduk tertinggi di kawasan Asia Tenggara ini dipegang oleh negara Indonesia dengan jumlah penduduk sebesar 235,5 juta jiwa. Dan jumlah populasi terendah di pegang oleh negara Brunei Darussalam dengan penduduk berjumlah 0,4 juta jiwa. Sumber ini di dapatkan dari source 2010 world population data sheet.
Pertambahan penduduk yang tidak dikendalikan akan menimbulkan permasalahan-permasalahan seperti :
· Kurangnya kesempatan kerja, akan menimbulkan pengangguran dan peningkatan kejahatan.
· Kerusakan hutan akibat penebangan hutan secara serampangan, akan menimbulkan bahaya erosi, tanah longsor dan bahaya banjir.
· Adanya pemusatan penduduk akibat urbanisasi, akan menyebabkan ketertiban dan keberhasilan lingkungan yang tidak terkontrol.
· Ketersediaan air bersih yang kurang, akan mengakibatkan terganggunya kesehatan.
Melihat permasalahan-permesalahan kependudukan di atas, maka pemerintah telah melakukan upaya-upaya untuk mengatasinya antara lain:
· Program KB (keluarga berencana) untuk membatasi jumlah anak bagi Menggalakan setiap satu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.
· Pembatasan usia perkawinan; pembatasan tunjangan anak bagi PNS; program pendidikan formal di sekolah-sekolah maupun penyuluhan-penyuluhan yang berlangsung kepada masyarakat.
· Pelaksanaan program tansmigrasi sebagai upaya untuk mengatasi pemusatan penduduk/kepadatan penduduk dan persebaran penduduk yang tidak merata.
· Pembangunan gedung-gedung sekolah baru beserta fasilitasnya, penyelenggaraan sekolahterbuka, sebagai upaya mengatasi kurangnya kesempatan mengenyam pendidikan, dan penyelenggaran beasiswa bagi siswa tidak mampu dan berprestasi.
· Pembangunan perumahan-perumahan murah baik rumah sederhana, maupun rumah sangat sederhana, untuk mengatasi ketersediaan perumahaan yang kurang.
· Penyelenggaraan hutan lindung, reboisasi, penghijauan serta melarang pertanian sistem ladang berpindah untuk mengatasi kerusakan hutan.
· Pembangunan industri-industri baru, pusat-pusat perdagangan dan pariwisata sebagai upaya mengatasi kurangnya kesempatan kerja.