Mangga berkembang biak secara generatif (kawin) dengan penyerbukan pada bunganya.
Mangga termasuk Angiospermae (tanaman berbiji tertutup) yang memiliki struktur bunga yang kompleks, dan merupaka bunga dimana bagian bunga jantan (benang sari) dan bagian bunga betina (putik bunga) menjadi satu menempati bagian pada bunga yang sama.
Perkawinan pada bunga mangga terjadi saat proses menempelnya serbuk sari (stamen) dari berang sari, pada kepala putik (stigma).
Selain dengan penyerbukan, mangga juga dapat diperbanyak dengan perkembangan vegetatif (tak kawin) buatan, yaitu melalui pencangkokan. Pada proses ini cabang pohon mangga dikupas, kemudian dibungkus dengan tanah sebagai media pertumbuhan dan ditutup dengan plastik. Setelah beberapa lama, akar akan tumbuh dari kupasan ini, lalu batang bisa ditebang dan ditanam sebagai bibit tanaman baru.
Perkembangbiakan dengan pencangkokan memiliki kelebihan yaitu:
1. Lebih cepat menghasilkan tanaman baru daripada dengan penyerbukan
2. Dapat menghasilkan bibit dalam jumlah besar
3. Sifat bibit sama persis dengan tanaman induk, karena bersifat vegetatif.
Namun pencangkokan ini memiliki kelemahan yaitu tidak adanya keanekaragaman genetik pada bibit yang dihasilkan. Akibatnya bibit dapat menjadi rentan pada persebaran penyakit tanaman yang menular.
Kode: 8.4.6
Kelas: VIII
Mata pelajaran: Biologi
Materi: Bab 6 - Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
Kata kunci: Struktur Tanaman, Bunga, Reproduksi mangga, Pencangkokan
Mangga berkembang biak secara generatif (kawin) dengan penyerbukan pada bunganya.
Mangga termasuk Angiospermae (tanaman berbiji tertutup) yang memiliki struktur bunga yang kompleks, dan merupaka bunga dimana bagian bunga jantan (benang sari) dan bagian bunga betina (putik bunga) menjadi satu menempati bagian pada bunga yang sama.
Perkawinan pada bunga mangga terjadi saat proses menempelnya serbuk sari (stamen) dari berang sari, pada kepala putik (stigma).
Selain dengan penyerbukan, mangga juga dapat diperbanyak dengan perkembangan vegetatif (tak kawin) buatan, yaitu melalui pencangkokan. Pada proses ini cabang pohon mangga dikupas, kemudian dibungkus dengan tanah sebagai media pertumbuhan dan ditutup dengan plastik. Setelah beberapa lama, akar akan tumbuh dari kupasan ini, lalu batang bisa ditebang dan ditanam sebagai bibit tanaman baru.
Perkembangbiakan dengan pencangkokan memiliki kelebihan yaitu:
1. Lebih cepat menghasilkan tanaman baru daripada dengan penyerbukan
2. Dapat menghasilkan bibit dalam jumlah besar
3. Sifat bibit sama persis dengan tanaman induk, karena bersifat vegetatif.\ Namun pencangkokan ini memiliki kelemahan yaitu tidak adanya keanekaragaman genetik pada bibit yang dihasilkan. Akibatnya bibit dapat menjadi rentan pada persebaran penyakit tanaman
Jawaban:
Pohon mangga berkembangbiak secara:
Generatif (kawin) dengan penyerbukan bunga.
Vegetatif (tak kawin) buatan dengan pencangkokan.
Penjelasan:
Mangga berkembang biak secara generatif (kawin) dengan penyerbukan pada bunganya.
Mangga termasuk Angiospermae (tanaman berbiji tertutup) yang memiliki struktur bunga yang kompleks, dan merupaka bunga dimana bagian bunga jantan (benang sari) dan bagian bunga betina (putik bunga) menjadi satu menempati bagian pada bunga yang sama.
Perkawinan pada bunga mangga terjadi saat proses menempelnya serbuk sari (stamen) dari berang sari, pada kepala putik (stigma).
Selain dengan penyerbukan, mangga juga dapat diperbanyak dengan perkembangan vegetatif (tak kawin) buatan, yaitu melalui pencangkokan. Pada proses ini cabang pohon mangga dikupas, kemudian dibungkus dengan tanah sebagai media pertumbuhan dan ditutup dengan plastik. Setelah beberapa lama, akar akan tumbuh dari kupasan ini, lalu batang bisa ditebang dan ditanam sebagai bibit tanaman baru.
Perkembangbiakan dengan pencangkokan memiliki kelebihan yaitu:
1. Lebih cepat menghasilkan tanaman baru daripada dengan penyerbukan
2. Dapat menghasilkan bibit dalam jumlah besar
3. Sifat bibit sama persis dengan tanaman induk, karena bersifat vegetatif.
Namun pencangkokan ini memiliki kelemahan yaitu tidak adanya keanekaragaman genetik pada bibit yang dihasilkan. Akibatnya bibit dapat menjadi rentan pada persebaran penyakit tanaman yang menular.
Kode: 8.4.6
Kelas: VIII
Mata pelajaran: Biologi
Materi: Bab 6 - Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
Kata kunci: Struktur Tanaman, Bunga, Reproduksi mangga, Pencangkokan
#Noo copas
Jawaban:
Pohon mangga berkembangbiak secara:
Generatif (kawin) dengan penyerbukan bunga
Vegetatif (tak kawin) buatan dengan pencangkokan.
Pembahasan:
Mangga berkembang biak secara generatif (kawin) dengan penyerbukan pada bunganya.
Mangga termasuk Angiospermae (tanaman berbiji tertutup) yang memiliki struktur bunga yang kompleks, dan merupaka bunga dimana bagian bunga jantan (benang sari) dan bagian bunga betina (putik bunga) menjadi satu menempati bagian pada bunga yang sama.
Perkawinan pada bunga mangga terjadi saat proses menempelnya serbuk sari (stamen) dari berang sari, pada kepala putik (stigma).
Selain dengan penyerbukan, mangga juga dapat diperbanyak dengan perkembangan vegetatif (tak kawin) buatan, yaitu melalui pencangkokan. Pada proses ini cabang pohon mangga dikupas, kemudian dibungkus dengan tanah sebagai media pertumbuhan dan ditutup dengan plastik. Setelah beberapa lama, akar akan tumbuh dari kupasan ini, lalu batang bisa ditebang dan ditanam sebagai bibit tanaman baru.
Perkembangbiakan dengan pencangkokan memiliki kelebihan yaitu:
1. Lebih cepat menghasilkan tanaman baru daripada dengan penyerbukan
2. Dapat menghasilkan bibit dalam jumlah besar
3. Sifat bibit sama persis dengan tanaman induk, karena bersifat vegetatif.\ Namun pencangkokan ini memiliki kelemahan yaitu tidak adanya keanekaragaman genetik pada bibit yang dihasilkan. Akibatnya bibit dapat menjadi rentan pada persebaran penyakit tanaman
Penjelasan:
no copass