jngkrk
Harus ada unsur intrinsik Dan ekstrinsik nya
0 votes Thanks 0
Hafna
SATU Gaet pembaca pada paragraf pembuka dengan menyuguhkan konflik. Ini adalah cara membuat pembukaan novel yang ampuh dan menarik. Contoh: “Tolong…, tolooong…..” Teriakan minta tolong terdengar keras dari balik pagar rumahku. Kami sekeluarga berhamburan keluar. Apakah Anda ikut mendengar teriakan pada contoh diatas, dan merasa ikut terlibat di dalamnya? Ya, orang selalu suka dengan konflik. Coba pikirkan ini, kejadian apa yang membuat orang berhamburan keluar rumah? Ya, bisa jadi diantaranya: perkelahian, kecelakaan, kebakaran, dan lain-lain. Orang sering bilang, bila tidak ada konflik maka tidak ada cerita. Dan bila Anda meletakkan konflik pada paragraf pembuka novel Anda, maka Anda akan menarik kuat perhatian pembaca. DUA Kembangkan karakter tokoh novel Anda. Bantu pembaca untuk memvisualkan karakter dengan mendesripsikan penampilan, tingkah laku dan pemikiran tokoh- tokoh yang ada di dalam cerita. Ketika dia berbicara, ungkap karakternya. Kita ambil contoh OVJ dari peran seorang Andre. “Nung, bapak kamu dokter jantung, ya?” Tanya Andre merayu dengan nada lembut. “Kok, tau?” “Iya, karena kamu telah membuat jantungku bergetar-getar.” Nunung tersipu malu. Andre telah meluluhkan kebekuan dengan gombalan mautnya. Dia memang raja gombal. Tiap orang dalam OVJ memiliki karakter yang berbeda-beda. Sule yang suka jahil dan paling lebai; Aziz yang hobi gagap dan selalu menjadi objek penyiksaan; Nunung yang memiliki wajah gadis ndeso walaupun berperan sebagai tokoh cantik sekalipun; Parto orang tua yang memiliki sifat kebapakan dan sering sekali difitnah mirip Ariel. Begitu juga dalam menulis karakter tokoh novel, Anda harus menjelaskan karakter mereka satu- satu. TIGA Pilih sudut pandang penulisan cerita dalam novel Anda. Anda bisa berperan menjadi orang pertama (protagonis) dengan kata ganti aku, saya, kami, kita. Atau sudut pandang orang ketiga. Anda menjadi pengamat seperti menonton film. Kata ganti yang digunakan adalah ia, dia, mereka, - nya. EMPAT Buat dialog yang penuh arti. Tulis dialog yang penting-penting saja, yang ada tujuannya, yang langsung pada masalah, yang langsung menjelaskan, jangan berputar-putar, jangan bertele-tela, jangan hambar. Contoh dialog dalam novel “Cinta di Dalam Gelas” karangan Andrea Hirata: “Bisakah kawanmu itu mengajariku?” “Maksud kakak?” “Aku mau belajar main catur. Aku mau bertanding pada peringatan 17 Agustus nanti. Aku mau menantang Matarom.” Kami terperangah. Dialog dalam novel diatas langsung pada inti masalah. Maryamah minta diajari main catur. Ia ingin sekali mengalahkan Matarom. LIMA Tetapkan setting cerita dalam novel Anda . Ia mencakup waktu dan tempat. Setting waktu terdiri dari hari, tanggal, siang, malam, minggu, bulan, pagi, sore, tahun, dekade dan lain-lain. Setting tempat dapat berupa lokasi seperti kota atau desa; keadaan lingkungan seperti bersih, kotor; suasana seperti ramai, lengang; cuaca seperti panas, dingin, dan lain-lain. Deskripsikan setting yang penting saja yang mendukung pengembangan cerita novel Anda. Deskripsi harus MENARIK DUA ATAU LEBIH INDRA sehingga pembaca dapat ikut mengalami apa yang tokoh cerita alami. Contoh: Waktu: Tahun 700 Masehi Tempat: Istana Kerajaan Majapahit. Di ujung tengah ruang terdapat singgasana raja berwarna keemasan; memiliki tangga naik; payung penaung; tempat duduk dayang dan para perdana menteri. Untuk mudah memahami setting cerita novel yang baik dan menarik, bayangkan suatu setting panggung teater atau OVJ yang memiliki beberapa panggung. Setiap panggung memiliki backdrop atau latar panggung yang dihiasi gambar, perlengkapan dan pernak- pernik yang disesuaikan dengan adegan.
Gaet pembaca pada paragraf
pembuka dengan menyuguhkan
konflik. Ini adalah cara membuat
pembukaan novel yang ampuh dan
menarik.
Contoh:
“Tolong…, tolooong…..”
Teriakan minta tolong terdengar
keras dari balik pagar rumahku.
Kami sekeluarga berhamburan
keluar.
Apakah Anda ikut mendengar
teriakan pada contoh diatas, dan
merasa ikut terlibat di dalamnya?
Ya, orang selalu suka dengan
konflik. Coba pikirkan ini, kejadian
apa yang membuat orang
berhamburan keluar rumah?
Ya, bisa jadi diantaranya:
perkelahian, kecelakaan, kebakaran,
dan lain-lain.
Orang sering bilang, bila tidak ada
konflik maka tidak ada cerita. Dan
bila Anda meletakkan konflik pada
paragraf pembuka novel Anda,
maka Anda akan menarik kuat
perhatian pembaca.
DUA
Kembangkan karakter tokoh
novel Anda. Bantu pembaca untuk
memvisualkan karakter dengan
mendesripsikan penampilan,
tingkah laku dan pemikiran tokoh-
tokoh yang ada di dalam cerita.
Ketika dia berbicara, ungkap
karakternya.
Kita ambil contoh OVJ dari peran
seorang Andre.
“Nung, bapak kamu dokter jantung,
ya?” Tanya Andre merayu dengan
nada lembut.
“Kok, tau?”
“Iya, karena kamu telah membuat
jantungku bergetar-getar.”
Nunung tersipu malu. Andre telah
meluluhkan kebekuan dengan
gombalan mautnya. Dia memang
raja gombal.
Tiap orang dalam OVJ memiliki
karakter yang berbeda-beda. Sule
yang suka jahil dan paling lebai;
Aziz yang hobi gagap dan selalu
menjadi objek penyiksaan; Nunung
yang memiliki wajah gadis ndeso
walaupun berperan sebagai tokoh
cantik sekalipun; Parto orang tua
yang memiliki sifat kebapakan dan
sering sekali difitnah mirip Ariel.
Begitu juga dalam menulis karakter
tokoh novel, Anda harus
menjelaskan karakter mereka satu-
satu.
TIGA
Pilih sudut pandang penulisan
cerita dalam novel Anda. Anda
bisa berperan menjadi orang
pertama (protagonis) dengan kata
ganti aku, saya, kami, kita. Atau
sudut pandang orang ketiga. Anda
menjadi pengamat seperti
menonton film. Kata ganti yang
digunakan adalah ia, dia, mereka, -
nya.
EMPAT
Buat dialog yang penuh arti.
Tulis dialog yang penting-penting
saja, yang ada tujuannya, yang
langsung pada masalah, yang
langsung menjelaskan, jangan
berputar-putar, jangan bertele-tela,
jangan hambar.
Contoh dialog dalam novel “Cinta di
Dalam Gelas” karangan Andrea
Hirata:
“Bisakah kawanmu itu
mengajariku?”
“Maksud kakak?”
“Aku mau belajar main catur. Aku
mau bertanding pada peringatan 17
Agustus nanti. Aku mau menantang
Matarom.”
Kami terperangah.
Dialog dalam novel diatas langsung
pada inti masalah. Maryamah minta
diajari main catur. Ia ingin sekali
mengalahkan Matarom.
LIMA
Tetapkan setting cerita dalam
novel Anda . Ia mencakup waktu
dan tempat. Setting waktu terdiri
dari hari, tanggal, siang, malam,
minggu, bulan, pagi, sore, tahun,
dekade dan lain-lain.
Setting tempat dapat berupa lokasi
seperti kota atau desa; keadaan
lingkungan seperti bersih, kotor;
suasana seperti ramai, lengang;
cuaca seperti panas, dingin, dan
lain-lain.
Deskripsikan setting yang penting
saja yang mendukung
pengembangan cerita novel Anda.
Deskripsi harus MENARIK DUA
ATAU LEBIH INDRA sehingga
pembaca dapat ikut mengalami apa
yang tokoh cerita alami.
Contoh:
Waktu: Tahun 700 Masehi
Tempat: Istana Kerajaan
Majapahit. Di ujung tengah ruang
terdapat singgasana raja berwarna
keemasan; memiliki tangga naik;
payung penaung; tempat duduk
dayang dan para perdana menteri.
Untuk mudah memahami setting
cerita novel yang baik dan menarik,
bayangkan suatu setting panggung
teater atau OVJ yang memiliki
beberapa panggung. Setiap
panggung memiliki backdrop atau
latar panggung yang dihiasi
gambar, perlengkapan dan pernak-
pernik yang disesuaikan dengan
adegan.