nikentyas2002
Jendela Bidik Optik (Optical Viewfinder/OVF) Jendela bidik optik bekerja dengan cara merefleksikan cahaya yang datang dari lensa kamera kemudian dipantulkan oleh cermin tunggal di dalam badan kamera ke prisma lalu cahaya itu "dibelokkan" (dipantulkan) oleh prisma tersebut ke viewfinder.
Gambar di atas memperlihatkan dengan jelas cara kerja jendela bidik optik seperti yang telah ditulis sebelumnya. Cahaya (garis berwarna merah) datang melalui lensa kemudian dipantulkan oleh cermin (mirror) ke prisma lalu dari prisma itu diarahkan menuju jendela bidik.
Keunggulan jendela bidik optik:
Tidak membutuhkan daya, dengan demikian tidak mempengaruhi batere kamera (irit).Tentu saja tidak ada jeda ketika kamera beralih ke objek lain, karena apa yang dilihat melalui jendela bidik merupakan refleksi langsung (tanpa pemrosesan oleh CPU kamera).Fokus otomatis lebih cepat karena menggunakan deteksi fasa (dibandingkan dengan deteksi kontras). Kelemahan jendela bidik optik:
Kebanyakan jendela bidik optik (kecuali yang ada pada kamera-kamera DSLR yang sangat canggih) tidak mampu menampilkan foto yang akan ditangkap oleh kamera secara penuh. Oleh karena itu, banyak pabrikan kamera yang menyertakan spesifikasi berapa persen gambar atau objek yang ditangkap oleh sensor yang bisa ditampilkan jendela bidik optik ini, misalnya 95%.Ukuran kamera dengan jendela bidik optik cenderung lebih besar dan berat.Cermin pada kamera dengan jendela bidik optik terdengar "cukup berisik" ketika sedang digunakan untuk mengambil gambar, karena cermin ini harus bergerak ke atas sehingga cahaya bisa sampai ke sensor.Pada kondisi cahaya yang rendah, akan sulit dan hampir mustahil melihat objek dari jendela bidik tipe optik.Tentu saja, tidak bisa menggunakan jendela bidik optik untuk mengambil video. Jendela Bidik Elektronik (Electronic Viewfinder/EVF) Jendela bidik elektronik merepresentasikan apa yang ditangkap oleh sensor dan menampilkan apa yang akan didapatkan ketika mengambil gambar.
Kelebihan jendela bidik elektronik:
Performa yang tinggi dengan ketajaman gambar yang bisa diandalkan sehingga tukang foto (fotografer) bisa mengira-ngira seperti apa hasil yang akan didapat oleh kameranya, dengan keakuratan yang bisa dikatakan cukup terpercaya.Jendela bidik elektronik menampilkan apa yang ditangkap oleh sensor secara penuh, sehingga apa yang terlihat di jendela bidik akan sama persis dengan apa yang "dilihat" oleh sensor.Jendela bidik elektronik mampu menampilkan preview dari efek-efek yang kita terapkan pada gambar yang akan diambil oleh kamera.Jendela bidik elektronik bisa digunakan saat merekam video. Kelemahan jendela bidik elektronik:
Tidak semua jendela bidik elektronik dibuat dengan spesifikasi yang sama, berbeda dari satu kamera dengan kamera lainnya. Beberapa jendela bidik elektronik bahkan tidak memiliki kontras yang cukup sehingga sulit bagi fotografer untuk melihat detail objek yang ditangkap oleh kamera.Jendela bidik kadang-kadang mengalami jeda dikarenakan apa yang ditampilkan merupakan hasil olahan prosesor kamera dari data yang ditangkap oleh sensor, sehingga cukup sulit untuk mengamati dan fokus pada objek yang bergerak cepat.Kelemahan yang paling utama yaitu bahwa jendela bidik elektronik membutuhkan daya dalam pengoperasiannya, sehingga mustahil untuk mereka-reka foto dalam keadaan kamera kondisi mati (off).
Jendela bidik optik bekerja dengan cara merefleksikan cahaya yang datang dari lensa kamera kemudian dipantulkan oleh cermin tunggal di dalam badan kamera ke prisma lalu cahaya itu "dibelokkan" (dipantulkan) oleh prisma tersebut ke viewfinder.
Gambar di atas memperlihatkan dengan jelas cara kerja jendela bidik optik seperti yang telah ditulis sebelumnya. Cahaya (garis berwarna merah) datang melalui lensa kemudian dipantulkan oleh cermin (mirror) ke prisma lalu dari prisma itu diarahkan menuju jendela bidik.
Keunggulan jendela bidik optik:
Tidak membutuhkan daya, dengan demikian tidak mempengaruhi batere kamera (irit).Tentu saja tidak ada jeda ketika kamera beralih ke objek lain, karena apa yang dilihat melalui jendela bidik merupakan refleksi langsung (tanpa pemrosesan oleh CPU kamera).Fokus otomatis lebih cepat karena menggunakan deteksi fasa (dibandingkan dengan deteksi kontras).
Kelemahan jendela bidik optik:
Kebanyakan jendela bidik optik (kecuali yang ada pada kamera-kamera DSLR yang sangat canggih) tidak mampu menampilkan foto yang akan ditangkap oleh kamera secara penuh. Oleh karena itu, banyak pabrikan kamera yang menyertakan spesifikasi berapa persen gambar atau objek yang ditangkap oleh sensor yang bisa ditampilkan jendela bidik optik ini, misalnya 95%.Ukuran kamera dengan jendela bidik optik cenderung lebih besar dan berat.Cermin pada kamera dengan jendela bidik optik terdengar "cukup berisik" ketika sedang digunakan untuk mengambil gambar, karena cermin ini harus bergerak ke atas sehingga cahaya bisa sampai ke sensor.Pada kondisi cahaya yang rendah, akan sulit dan hampir mustahil melihat objek dari jendela bidik tipe optik.Tentu saja, tidak bisa menggunakan jendela bidik optik untuk mengambil video.
Jendela Bidik Elektronik (Electronic Viewfinder/EVF)
Jendela bidik elektronik merepresentasikan apa yang ditangkap oleh sensor dan menampilkan apa yang akan didapatkan ketika mengambil gambar.
Kelebihan jendela bidik elektronik:
Performa yang tinggi dengan ketajaman gambar yang bisa diandalkan sehingga tukang foto (fotografer) bisa mengira-ngira seperti apa hasil yang akan didapat oleh kameranya, dengan keakuratan yang bisa dikatakan cukup terpercaya.Jendela bidik elektronik menampilkan apa yang ditangkap oleh sensor secara penuh, sehingga apa yang terlihat di jendela bidik akan sama persis dengan apa yang "dilihat" oleh sensor.Jendela bidik elektronik mampu menampilkan preview dari efek-efek yang kita terapkan pada gambar yang akan diambil oleh kamera.Jendela bidik elektronik bisa digunakan saat merekam video.
Kelemahan jendela bidik elektronik:
Tidak semua jendela bidik elektronik dibuat dengan spesifikasi yang sama, berbeda dari satu kamera dengan kamera lainnya. Beberapa jendela bidik elektronik bahkan tidak memiliki kontras yang cukup sehingga sulit bagi fotografer untuk melihat detail objek yang ditangkap oleh kamera.Jendela bidik kadang-kadang mengalami jeda dikarenakan apa yang ditampilkan merupakan hasil olahan prosesor kamera dari data yang ditangkap oleh sensor, sehingga cukup sulit untuk mengamati dan fokus pada objek yang bergerak cepat.Kelemahan yang paling utama yaitu bahwa jendela bidik elektronik membutuhkan daya dalam pengoperasiannya, sehingga mustahil untuk mereka-reka foto dalam keadaan kamera kondisi mati (off).