Bacalah kutipan teks cerpen berikut! Pada zaman dahulu, ada seorang raja yang senang perg keluar stana dan mengamati rakyatnya. Suatu hari, ia memutuskan untuk menaruh sebuah batu besar di persimpangan jalan alu bersembunyi di semak Setelah beberapa jam, muncul dua orang pedagang yang menaki kereta kuda. Melihat batu besar yang menghalangi jalan, mereka menggerutu dan memilih jalan memutar. "Hah! Bagaimana sih raja ini?Ada batu besar seperti ini tidak segera diberestan," ucap salah satu pedagang kesal. Beberapa jam setelan pedagang itu lewat, muncul seorang petani yang memikul sayur-sayuran. Melihat batu besar menghalang jalannya, a pun menaruh sayurannya di tepi jalan dan mulai mendorong batu itu. Sedikit demi sedikit batu besar itu bisa digeser dan jalan kembali normal. Petani itu kemudian kembali ke tempat ia meletakkan sayurannya. Ia menemukan sekantung koin emas beserta sebuah catatan dar raja, "Kuberikan emas ini sebagai hadiah telah memindahkan batu besar tu."
Dari kutipan teks tersebut jawablah pertanyaan berikut 1. Tema 2. Tokoh dan Penckohan 3. Latar : Tempat Waktu Suasana 4. Alur 5. Sudut pandang 6. Amanat
Berikut adalah jawaban untuk pertanyaan Anda berdasarkan kutipan teks cerpen yang diberikan:
1. Tema: Salah satu tema yang dapat diambil dari kutipan teks tersebut adalah tentang kebaikan hati dan keberanian dalam menghadapi hambatan atau tantangan dalam hidup.
2. Tokoh dan Penokohan: Tokoh-tokoh yang muncul dalam kutipan teks ini adalah raja, dua orang pedagang, dan seorang petani. Raja adalah tokoh utama yang memutuskan untuk menaruh batu besar di persimpangan jalan dan mengamati reaksi rakyatnya. Pedagang dan petani adalah tokoh-tokoh pendukung yang menunjukkan reaksi yang berbeda terhadap batu besar tersebut.
3. Latar: Latar cerita ini adalah pada zaman dahulu. Tempatnya adalah di persimpangan jalan di mana batu besar ditempatkan. Waktu cerita tidak dijelaskan secara spesifik. Suasana cerita ini dapat dikatakan sebagai suasana yang menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat pada zaman dahulu.
4. Alur: Alur cerita ini menggambarkan aksi dan reaksi dari tokoh-tokoh yang muncul dalam cerita. Raja memutuskan untuk menaruh batu besar di persimpangan jalan dan mengamati reaksi rakyatnya. Pedagang menggerutu dan memilih jalan memutar, sementara petani dengan kebaikan hati dan keberanian mendorong batu besar tersebut hingga jalan kembali normal. Akhir cerita menunjukkan bahwa petani diberi hadiah oleh raja sebagai penghargaan atas tindakannya.
5. Sudut Pandang: Sudut pandang cerita ini terlihat dari sudut pandang orang ketiga yang objektif. Cerita ini menceritakan aksi dan reaksi tokoh-tokoh dalam cerita tanpa memberikan pandangan atau pemikiran langsung dari tokoh-tokoh tersebut.
6. Amanat: Amanat yang dapat diambil dari cerita ini adalah pentingnya memiliki sikap kebaikan hati dan keberanian dalam menghadapi hambatan atau tantangan dalam hidup. Cerita ini mengajarkan kita untuk tidak hanya mengeluh atau menghindari masalah, tetapi juga berusaha mencari solusi dan mengambil tindakan yang positif.
Jawaban:
Berikut adalah jawaban untuk pertanyaan Anda berdasarkan kutipan teks cerpen yang diberikan:
1. Tema: Salah satu tema yang dapat diambil dari kutipan teks tersebut adalah tentang kebaikan hati dan keberanian dalam menghadapi hambatan atau tantangan dalam hidup.
2. Tokoh dan Penokohan: Tokoh-tokoh yang muncul dalam kutipan teks ini adalah raja, dua orang pedagang, dan seorang petani. Raja adalah tokoh utama yang memutuskan untuk menaruh batu besar di persimpangan jalan dan mengamati reaksi rakyatnya. Pedagang dan petani adalah tokoh-tokoh pendukung yang menunjukkan reaksi yang berbeda terhadap batu besar tersebut.
3. Latar: Latar cerita ini adalah pada zaman dahulu. Tempatnya adalah di persimpangan jalan di mana batu besar ditempatkan. Waktu cerita tidak dijelaskan secara spesifik. Suasana cerita ini dapat dikatakan sebagai suasana yang menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat pada zaman dahulu.
4. Alur: Alur cerita ini menggambarkan aksi dan reaksi dari tokoh-tokoh yang muncul dalam cerita. Raja memutuskan untuk menaruh batu besar di persimpangan jalan dan mengamati reaksi rakyatnya. Pedagang menggerutu dan memilih jalan memutar, sementara petani dengan kebaikan hati dan keberanian mendorong batu besar tersebut hingga jalan kembali normal. Akhir cerita menunjukkan bahwa petani diberi hadiah oleh raja sebagai penghargaan atas tindakannya.
5. Sudut Pandang: Sudut pandang cerita ini terlihat dari sudut pandang orang ketiga yang objektif. Cerita ini menceritakan aksi dan reaksi tokoh-tokoh dalam cerita tanpa memberikan pandangan atau pemikiran langsung dari tokoh-tokoh tersebut.
6. Amanat: Amanat yang dapat diambil dari cerita ini adalah pentingnya memiliki sikap kebaikan hati dan keberanian dalam menghadapi hambatan atau tantangan dalam hidup. Cerita ini mengajarkan kita untuk tidak hanya mengeluh atau menghindari masalah, tetapi juga berusaha mencari solusi dan mengambil tindakan yang positif.
Penjelasan:
Semoga bermanfaat dan membantu