Asam sianat, HOCN merupakan asam lemah dengan Ka = 10^-4. Sebanyak 40 mL larutan HOCN 0,01M dititrasi dengan larutan NaOH 0,01 M dengan perubahan pH larutan diamati dengan pH meter. Setelah penambahan 20 mL larutan NaOH campuran dalam labu titrasi diencerkan dengan air hingga volumenya menjadi 100 mL.
Setelah dititrasi dengan 10mL NaOH konsentrasi garam NaOCN dalam larutan adalah... A. 10^-4 M B. 5 x 10^-4 M C. 10^-3 M D. 2 x 10^-3 M E. 4,5 x 10^-3 M
pH larutan ditentukan dari hasil titrasi sebanyak 2 kali. Maka konsentrasi garam NaOCN yang dihasilkan setelah dilakukan titrasi sebanyak dua kali adalah C. 10⁻³ M
Pembahasan
Titrasi adalah salah satu metode analisis kimia untuk menentukan konsentrasi suatu larutan dengan cara mereaksikan dengan zat yang telah diketahui konsentrasinya. Prinsip titrasi asam basa dengan mereaksikan asam dengan basa dengan reaksi penetralan.
Proses titrasi asam basa digambarkan dengan suatu grafik yang disebut dengan grafik titrasi asam basa, yang menyatakan perubahan pH selama proses titrasi.
Titrasi asam basa dibedakan menjadi empat jenis, yaitu :
a. Titrasi asam kuat - basa kuat
Salah satu contoh titrasi asam kuat dengan basa kuat adalah titrasi antara larutan HCl dengan larutan NaOH. Pada saat titik ekuivalen tercapai, semua larutan HCl habis bereaksi dengan larutan NaOH membentuk garam NaCl dan air. Oleh karena garam NaCl tidak terhidrolisis maka pH larutan pada titik ekuivalen adalah 7. Titik ekuivalen pada titrasi ini dapat diamati dengan indikator metil merah , bromtimol biru dan fenoftalein.
b. Titrasi basa kuat - asam kuat
Salah satu contoh titrasi basa kuat dengan asam kuat adalah titrasi antara larutan KOH dengan larutan HCl. Pada saat titik ekuivalen tercapai, semua larutan KOH habis bereaksi dengan larutan HCl membentuk garam KCl dan air. Oleh karena garam KCl tidak terhidrolisis maka pH larutan pada titik ekuivalen adalah 7. Titik ekuivalen pada titrasi ini dapat diamati dengan indikator metil merah , bromtimol biru dan fenoftalein.
c. Titrasi asam lemah - basa kuat
Salah satu contoh titrasi asam lemah dan basa kuat adalah titrasi antara larutan CH₃COOH dengan larutan NaOH. Pada saat titik ekuivalen tercapai, semua larutan CH₃COOH habis bereaksi dengan larutan NaOH membentuk garam CH₃COONa dan air. Oleh karena garam CH₃COONa terhidrolisis sebagian dan bersifat basa maka pH larutan pada titik ekuivalen lebih besar dari 7. Titik ekuivalen pada titrasi ini dapat dapat diamati dengan indikator fenoftalein.
d. Titrasi basa lemah - asam kuat
Salah satu contoh titrasi basa lemah dengan asam kuat adalah titrasi antara larutan NH₄OH dengan larutan HCl. Pada saat titik ekuivalen tercapai, semua larutan NH₄OH habis bereaksi dengan HCl membentuk garam NH₄Cl dan air. Oleh karena garam NH₄Cl terhidrolisis sebagian dan bersifat asam maka pH larutan pada titik ekuivalen kurang dari 7. Titik ekuivalen pada titrasi ini diamati dengan indikator metil merah.
Contoh STOIKIOMETRI selama titrasi
Dalam proses titrasi asam basa 50 ml HCl 0,2 M dengan 75 NaOH 0,5 M
Verified answer
pH larutan ditentukan dari hasil titrasi sebanyak 2 kali. Maka konsentrasi garam NaOCN yang dihasilkan setelah dilakukan titrasi sebanyak dua kali adalah C. 10⁻³ M
Pembahasan
Titrasi adalah salah satu metode analisis kimia untuk menentukan konsentrasi suatu larutan dengan cara mereaksikan dengan zat yang telah diketahui konsentrasinya. Prinsip titrasi asam basa dengan mereaksikan asam dengan basa dengan reaksi penetralan.
Proses titrasi asam basa digambarkan dengan suatu grafik yang disebut dengan grafik titrasi asam basa, yang menyatakan perubahan pH selama proses titrasi.
Titrasi asam basa dibedakan menjadi empat jenis, yaitu :
a. Titrasi asam kuat - basa kuat
Salah satu contoh titrasi asam kuat dengan basa kuat adalah titrasi antara larutan HCl dengan larutan NaOH. Pada saat titik ekuivalen tercapai, semua larutan HCl habis bereaksi dengan larutan NaOH membentuk garam NaCl dan air. Oleh karena garam NaCl tidak terhidrolisis maka pH larutan pada titik ekuivalen adalah 7. Titik ekuivalen pada titrasi ini dapat diamati dengan indikator metil merah , bromtimol biru dan fenoftalein.
b. Titrasi basa kuat - asam kuat
Salah satu contoh titrasi basa kuat dengan asam kuat adalah titrasi antara larutan KOH dengan larutan HCl. Pada saat titik ekuivalen tercapai, semua larutan KOH habis bereaksi dengan larutan HCl membentuk garam KCl dan air. Oleh karena garam KCl tidak terhidrolisis maka pH larutan pada titik ekuivalen adalah 7. Titik ekuivalen pada titrasi ini dapat diamati dengan indikator metil merah , bromtimol biru dan fenoftalein.
c. Titrasi asam lemah - basa kuat
Salah satu contoh titrasi asam lemah dan basa kuat adalah titrasi antara larutan CH₃COOH dengan larutan NaOH. Pada saat titik ekuivalen tercapai, semua larutan CH₃COOH habis bereaksi dengan larutan NaOH membentuk garam CH₃COONa dan air. Oleh karena garam CH₃COONa terhidrolisis sebagian dan bersifat basa maka pH larutan pada titik ekuivalen lebih besar dari 7. Titik ekuivalen pada titrasi ini dapat dapat diamati dengan indikator fenoftalein.
d. Titrasi basa lemah - asam kuat
Salah satu contoh titrasi basa lemah dengan asam kuat adalah titrasi antara larutan NH₄OH dengan larutan HCl. Pada saat titik ekuivalen tercapai, semua larutan NH₄OH habis bereaksi dengan HCl membentuk garam NH₄Cl dan air. Oleh karena garam NH₄Cl terhidrolisis sebagian dan bersifat asam maka pH larutan pada titik ekuivalen kurang dari 7. Titik ekuivalen pada titrasi ini diamati dengan indikator metil merah.
Contoh STOIKIOMETRI selama titrasi
Dalam proses titrasi asam basa 50 ml HCl 0,2 M dengan 75 NaOH 0,5 M
HOCN (aq) + NaOH (aq) → NaOCN (aq) + H₂O (l)
mula - mula : 0,4 mmol 0,2 mmol - -
reaksi : 0,2 mmol ~ 0,2 mmol ~ 0,2 mmol ~ 0,2 mmol
_________________________________________ +
sisa : 0,2 mmol - 0,2 mmol 0,2 mmol
Pada saat titrasi kedua
HOCN (aq) + NaOH (aq) → NaOCN (aq) + H₂O (l)
mula - mula : 0,2 mmol 0,1 mmol - -
reaksi : 0,1 mmol ~ 0,1 mmol ~ 0,1 mmol ~ 0,1 mmol
_________________________________________ +
sisa : 0,1 mmol - 0,1 mmol 0,1 mmol
[NaOCN] = mol sisa garam ÷ V.campuran
[NaOCN] = 0,1 mmol ÷ 110 mL
[NaOCN] = 0,001 M
Pelajari lebih lanjut
1. Materi tentang titrasi brainly.co.id/tugas/2426782
2. Materi tentang titrasi asam basa brainly.co.id/tugas/87239
3. Materi tentang indikator asam basa brainly.co.id/tugas/2892122
4. Materi tentang titik ekuivalen brainly.co.id/tugas/10055815
-----------------------------
Detil jawaban
Kelas: XI
Mapel: Kimia
Bab: Asam dan Basa
Kode: 11.7.5
Kata Kunci: titrasi asam basa, kadar, volume, persen massa zat, indikator asam basa, konsentrasi campuran