diahviolin
Kelas: VII Mata pelajaran: Sejarah Materi: Sejarah Peradaban Islam Kata kunci: Bani Umayah, Bani Abasiyah, Mawali
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dengan dua jawaban:
Jawaban pendek:
Mawali adalah golongan pada masa dinasti Umayyah yang terdiri dari orang-orang non-Arab yang baru masuk Islam.
Golongan ini mengalami diskriminasi pada masa dinasti Umayyah dan kekecewaan mereka merupakan salah satu faktor runtuhnya dinasti Umayah yang digantikan dinasti Abasiyah.
Jawaban panjang:
Pada masa kekhalifahan Rasyidun dan Umayyah, kekuasaan Islam mengalami perluasan besar, dengan menaklukkan kekaisaran Sasaniyah Persia, provinsi Asia dan Afrika kekaisaran Romawi Timur dan kerajaan Visigoth Spanyol.
Perluasan ini membawa banyak penduduk baru yang bersuku bangsa bukan Arab, melainkan dari suku bangsa Yunani, Mesir, Iran, Turki dan lainnya. Berdasarkan hukum Islam penduduk ini bebas melanjutkan kehidupanya dan menjalankan agamanya namun harus membayar jizyah.
Hingga pada masa dinasti Umayah banyak penduduk non Arab ini masuk Islam. Namun oleh pemerintah Umayah mereka tetap di diskriminasikan. Orang-orang non Arab yang baru masuk Islam ini harus menjadi mawla atau klien dari suku Arab yang lebih dahulu memeluk Islam. Karena itu mereka disebut sebagai mawali.
Selain itu orang non Arab ini masih tetap dipunguti pajak, dan dilarang menjabat jabatan tinggi dalam kekhalifahan Umayah yang didominasi orang Arab. Bani Umayah menganggap bahwa orang Arab adalah suku paling mulia dan orang non Arab derajatnya lebih rendah.
Ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang mengajarkan bahwa tidak ada perbedaan antara orang Arab dengan Ajam (non Arab).
Kekecewaan kaum mawali yang terdiri dari orang non Arab ini merupakan sumber ketidakpuasan terhadap dinasti Umayah. Ini adalah penyebab utama mengapa orang non Arab banyak yang memilih membantu Bani Abasiyah saat mereka memberontak pada tahun 750 M.
Setelah menang, Dinasti Abasiyah menghapuskan banyak diskriminasi yang dialami kaum Mawali ini. Orang non Arab seperti orang Turki dan Persia yang sudah masuk Islam akhirnya bisa bebas jisyah dan dapat menjadi pejabat penting. Misalnya adalah keluarga Barmaki yang berasal dari Iran yang menjadi perdana menteri atau wazir.
Mata pelajaran: Sejarah
Materi: Sejarah Peradaban Islam
Kata kunci: Bani Umayah, Bani Abasiyah, Mawali
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dengan dua jawaban:
Jawaban pendek:
Mawali adalah golongan pada masa dinasti Umayyah yang terdiri dari orang-orang non-Arab yang baru masuk Islam.
Golongan ini mengalami diskriminasi pada masa dinasti Umayyah dan kekecewaan mereka merupakan salah satu faktor runtuhnya dinasti Umayah yang digantikan dinasti Abasiyah.
Jawaban panjang:
Pada masa kekhalifahan Rasyidun dan Umayyah, kekuasaan Islam mengalami perluasan besar, dengan menaklukkan kekaisaran Sasaniyah Persia, provinsi Asia dan Afrika kekaisaran Romawi Timur dan kerajaan Visigoth Spanyol.
Perluasan ini membawa banyak penduduk baru yang bersuku bangsa bukan Arab, melainkan dari suku bangsa Yunani, Mesir, Iran, Turki dan lainnya. Berdasarkan hukum Islam penduduk ini bebas melanjutkan kehidupanya dan menjalankan agamanya namun harus membayar jizyah.
Hingga pada masa dinasti Umayah banyak penduduk non Arab ini masuk Islam. Namun oleh pemerintah Umayah mereka tetap di diskriminasikan. Orang-orang non Arab yang baru masuk Islam ini harus menjadi mawla atau klien dari suku Arab yang lebih dahulu memeluk Islam. Karena itu mereka disebut sebagai mawali.
Selain itu orang non Arab ini masih tetap dipunguti pajak, dan dilarang menjabat jabatan tinggi dalam kekhalifahan Umayah yang didominasi orang Arab. Bani Umayah menganggap bahwa orang Arab adalah suku paling mulia dan orang non Arab derajatnya lebih rendah.
Ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang mengajarkan bahwa tidak ada perbedaan antara orang Arab dengan Ajam (non Arab).
Kekecewaan kaum mawali yang terdiri dari orang non Arab ini merupakan sumber ketidakpuasan terhadap dinasti Umayah. Ini adalah penyebab utama mengapa orang non Arab banyak yang memilih membantu Bani Abasiyah saat mereka memberontak pada tahun 750 M.
Setelah menang, Dinasti Abasiyah menghapuskan banyak diskriminasi yang dialami kaum Mawali ini. Orang non Arab seperti orang Turki dan Persia yang sudah masuk Islam akhirnya bisa bebas jisyah dan dapat menjadi pejabat penting. Misalnya adalah keluarga Barmaki yang berasal dari Iran yang menjadi perdana menteri atau wazir.