pada tanggal 12 merupakan suatu pristiwa unjuk rasa para mahasiswa trisakti jakarta tlah terjadi bentrokan yang mengakibatkan empat orang mahasiswa tertembak hingga tewas dan puluhan mahasiswa lainnya luka-luka. kematian empat mahasiswa tersebut mengakibatkan para mahasiswa dan kalangan kampus melakukun demo besar-besaran.
hal ini berlanjut pada 13-14 mei 1998 di jakarta dan sekitarnya terjadi kerusuhan masaldan penjarahan sehingga kegiatan masyarakat menjadi lumpuh. dalam pristiwa itu puluhan tokoh dibakar dan isihnya di jarah bahkan ratusan orang mati terbakar
pada tanggal 19 mei para mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi dari jakarta dan sekitarnya berhasil menduduki gedung MPR/DPR
melihat aksi-aksi tersebut akhirnya pada tanggal 19 mei, Harmoko sebagai pimpinan MPR/DPR mengeluarkan pernyataan "anjuran agar presiden suharto mundur"
pada tanggal 20 mei presiden suharto mengundang tokoh-tokoh agama dan tokoh-tokoh masyarakat untuk dimintai pertimbangan dalam rangka membentuk dewan reformasi yang diketuai oleh presiden suharto
dan puncaknya, pada tanggal 21 mei pukul 10 di istana negara peresiden suharto meletakkn jabatannya di depan ketua beberapa mahkama agung. berdasarkan pasal 8 UUD 1945 suharto menyerahkan jabatannya kepada BJ Habibie sebagai presiden RI. pada waktu itu juga ia dilantik menjadi presiden.
pada tanggal 12 merupakan suatu pristiwa unjuk rasa para mahasiswa trisakti jakarta tlah terjadi bentrokan yang mengakibatkan empat orang mahasiswa tertembak hingga tewas dan puluhan mahasiswa lainnya luka-luka. kematian empat mahasiswa tersebut mengakibatkan para mahasiswa dan kalangan kampus melakukun demo besar-besaran.
hal ini berlanjut pada 13-14 mei 1998 di jakarta dan sekitarnya terjadi kerusuhan masaldan penjarahan sehingga kegiatan masyarakat menjadi lumpuh. dalam pristiwa itu puluhan tokoh dibakar dan isihnya di jarah bahkan ratusan orang mati terbakar
pada tanggal 19 mei para mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi dari jakarta dan sekitarnya berhasil menduduki gedung MPR/DPR
melihat aksi-aksi tersebut akhirnya pada tanggal 19 mei, Harmoko sebagai pimpinan MPR/DPR mengeluarkan pernyataan "anjuran agar presiden suharto mundur"
pada tanggal 20 mei presiden suharto mengundang tokoh-tokoh agama dan tokoh-tokoh masyarakat untuk dimintai pertimbangan dalam rangka membentuk dewan reformasi yang diketuai oleh presiden suharto
dan puncaknya, pada tanggal 21 mei pukul 10 di istana negara peresiden suharto meletakkn jabatannya di depan ketua beberapa mahkama agung. berdasarkan pasal 8 UUD 1945 suharto menyerahkan jabatannya kepada BJ Habibie sebagai presiden RI. pada waktu itu juga ia dilantik menjadi presiden.