apa yang membuat sel darah merah mengikat Carbon Monoksida ( CO ) Pertanyaan: 1. Apa nama darah merah yang mengikat carbon monoksida dan apa penyababnya. 2. apa bahayanya carbon monoksida. 3. saat sel darah merah membawa Oksigen ( O2 ) bertemu dengan Carbon Monoksida ( CO ) sel darah merah lebih memilih membawa O2 atau CO dan akan disalurkan ke mana saja.
1. Hemoglobin adalah nama darah merah yang mengikat karbon monoksida (CO). Penyebabnya adalah karena hemoglobin memiliki afinitas yang tinggi terhadap CO, sehingga CO dapat dengan mudah terikat pada hemoglobin dan menggantikan oksigen.
2. Bahaya karbon monoksida (CO) adalah karena gas ini sangat beracun bagi manusia. CO memiliki afinitas yang lebih tinggi terhadap hemoglobin dibandingkan dengan oksigen, sehingga mengganggu pengangkutan oksigen dalam tubuh. Jika terhirup dalam jumlah yang cukup tinggi, CO dapat menyebabkan keracunan, kerusakan organ, dan bahkan kematian.
3. Saat sel darah merah membawa oksigen (O2) bertemu dengan karbon monoksida (CO), sel darah merah akan lebih memilih untuk mengikat CO daripada O2. Ini disebabkan oleh afinitas yang lebih tinggi antara CO dan hemoglobin dibandingkan dengan O2. Akibatnya, CO akan terikat pada hemoglobin dan menggantikan O2, sehingga pengangkutan oksigen dalam tubuh terganggu. CO yang terikat pada hemoglobin kemudian akan disalurkan ke berbagai jaringan dan organ dalam tubuh.
1.Ketika seseorang terpapar gas karbon monoksida, kemampuan darah untuk mengikat oksigen akan berkurang. Hal ini karena gas karbon monoksida lebih mudah terikat dengan hemoglobin sehingga darah akan membentuk carboxyhaemoglobin (COHb).
2.ketika udara mengandung karbon monoksida tinggi, maka tubuh akan menggantikan oksigen pada sel darah merah dengan karbon monoksida. Hal ini bisa mengakibatkan kerusakan jaringan yg berfokus serta bahkan menyebabkan kematian
3.didiagnosa karena gejalanya mirip dengan sakit flu yaitu didahului dengan sakit kepala, mual, muntah, lelah, lesi pada kulit, berkeringat banyak,pyrexia, pernapasan meningkat, mental dullness dan konfusion, gangguan penglihatan, konvulsi, hipotensi, takikardia, myocardinal, ischamea. Kemungkinan dapat terjadi kematian akibat sukar bernafas dan udem paru - paru. Kematian terhadap kasus keracunan karbon monoksida disebabkan oleh kurangnya oksigen pada tingkat selular (cellular hypoxia). Sel darah merah tidak hanya mengikat oksigen melainkan juga gas lain. Kemampuan atau daya ikat ini berbeda untuk satu gas dengan gas lain. Sel darah merah mempunyai ikatan yang lebih kuat terhadap karbon monoksida dari pada oksigen. Sehingga kalau terdapat CO dan O2, sel darah merah akan cenderung berikatan dengan CO. Bila terhirup, karbon monoksida akan terbentuk dengan hemoglobin (Hb) dalam darah dan akan terbentuk karboksi haemoglobin sehingga oksigen tidak dapat terbawa. ini disebabkan karbon monoksida dapat mengikat 250 kali lebih cepat dari oksigen. Gas ini juga dapat mengganggu aktifitas selular lainnya yaitu dengan mengganggu fungsi organ yang menggunakan sejumlah besar oksigen seperti otak dan jantung. Gejala - gejala klinis dari dari saturasi darah oleh karbon monoksida dapat dilihat pada tabel berikut.
Konsentrasi CO dalam darah Gejala - Gejala
Kurang dari 20% Tidak ada gejala
20% Nafas menjadi sesak
30% Sakit kepala, lesu, mual, nadi dan pernapasan meningkat sedikit
30% - 40% Sakit kepala berat, kebingungan, hilang daya ingat, lemah, hilang daya koordinasi gerakan
Jawaban:
1. Hemoglobin adalah nama darah merah yang mengikat karbon monoksida (CO). Penyebabnya adalah karena hemoglobin memiliki afinitas yang tinggi terhadap CO, sehingga CO dapat dengan mudah terikat pada hemoglobin dan menggantikan oksigen.
2. Bahaya karbon monoksida (CO) adalah karena gas ini sangat beracun bagi manusia. CO memiliki afinitas yang lebih tinggi terhadap hemoglobin dibandingkan dengan oksigen, sehingga mengganggu pengangkutan oksigen dalam tubuh. Jika terhirup dalam jumlah yang cukup tinggi, CO dapat menyebabkan keracunan, kerusakan organ, dan bahkan kematian.
3. Saat sel darah merah membawa oksigen (O2) bertemu dengan karbon monoksida (CO), sel darah merah akan lebih memilih untuk mengikat CO daripada O2. Ini disebabkan oleh afinitas yang lebih tinggi antara CO dan hemoglobin dibandingkan dengan O2. Akibatnya, CO akan terikat pada hemoglobin dan menggantikan O2, sehingga pengangkutan oksigen dalam tubuh terganggu. CO yang terikat pada hemoglobin kemudian akan disalurkan ke berbagai jaringan dan organ dalam tubuh.
Penjelasan:
1.Ketika seseorang terpapar gas karbon monoksida, kemampuan darah untuk mengikat oksigen akan berkurang. Hal ini karena gas karbon monoksida lebih mudah terikat dengan hemoglobin sehingga darah akan membentuk carboxyhaemoglobin (COHb).
2.ketika udara mengandung karbon monoksida tinggi, maka tubuh akan menggantikan oksigen pada sel darah merah dengan karbon monoksida. Hal ini bisa mengakibatkan kerusakan jaringan yg berfokus serta bahkan menyebabkan kematian
3.didiagnosa karena gejalanya mirip dengan sakit flu yaitu didahului dengan sakit kepala, mual, muntah, lelah, lesi pada kulit, berkeringat banyak,pyrexia, pernapasan meningkat, mental dullness dan konfusion, gangguan penglihatan, konvulsi, hipotensi, takikardia, myocardinal, ischamea. Kemungkinan dapat terjadi kematian akibat sukar bernafas dan udem paru - paru. Kematian terhadap kasus keracunan karbon monoksida disebabkan oleh kurangnya oksigen pada tingkat selular (cellular hypoxia). Sel darah merah tidak hanya mengikat oksigen melainkan juga gas lain. Kemampuan atau daya ikat ini berbeda untuk satu gas dengan gas lain. Sel darah merah mempunyai ikatan yang lebih kuat terhadap karbon monoksida dari pada oksigen. Sehingga kalau terdapat CO dan O2, sel darah merah akan cenderung berikatan dengan CO. Bila terhirup, karbon monoksida akan terbentuk dengan hemoglobin (Hb) dalam darah dan akan terbentuk karboksi haemoglobin sehingga oksigen tidak dapat terbawa. ini disebabkan karbon monoksida dapat mengikat 250 kali lebih cepat dari oksigen. Gas ini juga dapat mengganggu aktifitas selular lainnya yaitu dengan mengganggu fungsi organ yang menggunakan sejumlah besar oksigen seperti otak dan jantung. Gejala - gejala klinis dari dari saturasi darah oleh karbon monoksida dapat dilihat pada tabel berikut.
Konsentrasi CO dalam darah Gejala - Gejala
Kurang dari 20% Tidak ada gejala
20% Nafas menjadi sesak
30% Sakit kepala, lesu, mual, nadi dan pernapasan meningkat sedikit
30% - 40% Sakit kepala berat, kebingungan, hilang daya ingat, lemah, hilang daya koordinasi gerakan
40% - 50% Kebingungan makin meningkat, setengah sadar
60% - 70% Tidak sadar, kehilangan daya mengkontrol faeces dan urin
70% - 80% Koma, nadi menjadi tidak teratur, kematian karena kegagalan pernapasan