Apa yang membedakan cerpen remaja dengan cerpen-cerpen tema lain?
Syubbana
Kelas : X SMA mapel : B Indonesia kategori : cerpen kata kunci ; beda , cerpen remaja , cerpen lain
Pembahasan ;
perbedaan cerpen remaja dengan cerpen lainnya atau kita ambil saja cerpen sastra
Cerpen Remaja:
1) Menggunakan bahasa yang encer bahkan cenderung forkem (bahasa gaul). 2) Gaya bercerita yang ringan dengan alur dan plot mudah ditebak. 3) Kurang memperhatikan kaidah bahasa baku sesuai EYD. 4) Segmentasi khusus pembaca remaja, sehingga tema yang diangkat selalu tentang dinamika dan permasalahan remaja. 5) Belum tentu cocok dibaca semua kalangan. 6) Tokoh utama adalah remaja.
Cerpen Sastra:
1) Menggunakan bahasa baku. 2) Gaya bertutur yang enak, lincah walau kadang-kadang penuh kejutan. 3) Kata-kata yang bertenaga, sederhana tapi menusuk dalam, cerpen sastra tidak selamanya berat-berat kecuali yang aliran surealisme/abstrak. 4) Tema yang diangkat biasanya masalah humanisme yang beragam dan sering memasukan kritik sosial. Bisa tentang lokalitas atau isu masyarakat urban. 5) Bisa diterima oleh semua kalangan. 6) Tokoh cerita tidak dibatasi, bisa anak-anak, remaja, wanita, laki-laki dewasa, nenek-nenek atau kakek-kakek pun bisa masuk cerita.
mapel : B Indonesia
kategori : cerpen
kata kunci ; beda , cerpen remaja , cerpen lain
Pembahasan ;
perbedaan cerpen remaja dengan cerpen lainnya atau kita ambil saja cerpen sastra
Cerpen Remaja:
1) Menggunakan bahasa yang encer bahkan cenderung forkem (bahasa gaul).
2) Gaya bercerita yang ringan dengan alur dan plot mudah ditebak.
3) Kurang memperhatikan kaidah bahasa baku sesuai EYD.
4) Segmentasi khusus pembaca remaja, sehingga tema yang diangkat selalu tentang dinamika dan permasalahan remaja.
5) Belum tentu cocok dibaca semua kalangan.
6) Tokoh utama adalah remaja.
Cerpen Sastra:
1) Menggunakan bahasa baku.
2) Gaya bertutur yang enak, lincah walau kadang-kadang penuh kejutan.
3) Kata-kata yang bertenaga, sederhana tapi menusuk dalam, cerpen sastra tidak selamanya berat-berat kecuali yang aliran surealisme/abstrak.
4) Tema yang diangkat biasanya masalah humanisme yang beragam dan sering memasukan kritik sosial. Bisa tentang lokalitas atau isu masyarakat urban.
5) Bisa diterima oleh semua kalangan.
6) Tokoh cerita tidak dibatasi, bisa anak-anak, remaja, wanita, laki-laki dewasa, nenek-nenek atau kakek-kakek pun bisa masuk cerita.