Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi: A.-Ekonomi modern -Ekonomi klasik B. Ciri-ciri -sistem ekonomi tradisional -sistem ekonomi pasar -sistem ekonomi terpusat
eveningprimrose
1. a. ekonomi modern; Pertumbuhan ekonomi modern mengacu kepada perkembangan negara maju Eropa Barat, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Jepang.
Prof. Simon Kuznets dalam kuliahnya pada Peringatan Nobel mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai "kenaikan jangka panjang dalam kemaumnduduknya, kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologi, dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang diperlukannya. Definisi ini memiliki 3 (tiga) komponen pertama, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara terus-menerus persediaan barang; kedua, teknologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi yang menentukan derajat pertumbuhan kemampuan dalam penyediaan aneka macam barang kepada penduduk; ketiga, penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan adanya penyesuaian di bidang kelembagaan dan ideologi sehingga inovasi yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan ummat manusia dapat dimanfaatkan secara tepat. Teknologi modern misalnya, tidak cocok dengan corak/kehidupan desa, pola keluarga besar, usaha keluarga, dan buta huruf.
b. ekonomi klasik; Secara umum dianggap sebagai aliran modern pertama dalam sejarah pemikiran ekonomi. Pemikir dan pengembang utama aliran ini antara lain adalah Adam Smith, Jean-Baptiste Say, David Ricardo, Thomas Malthus dan John Stuart Mill.
The Wealth of Nations karya Adam Smith pada tahun 1776 dianggap sebagai penanda dimulainya era ekonomi klasik. Aliran ini mengemuka hingga pertengahan abad ke-19, dan kemudian digantikan oleh ekonomi neoklasik, yang lahir di Britania Raya pada tahun 1870. Definisi ekonomi klasik diperdebatkan oleh sejumlah pakar, terutama pada periode 1830–1870-an, dan keberlanjutannya ke ekonomi neoklasik. Istilah "ekonomi klasik" awalnya dicetuskan oleh Karl Marx untuk merujuk pada ekonomi Ricardian – aliran ekonomi yang dikembangkan oleh David Ricardo dan James Mill serta pendahulunya. Namun, penggunaan istilah ini kemudian diperluas untuk merujuk pada semua pengikut Ricardo.[1]
Ekonomi klasik menyatakan bahwa pasar bebas akan mengatur dirinya sendiri jika tidak ada campur tangan dari pihak apapun. Adam Smith menyebutnya dengan metafora "tangan tak terlihat", yang akan menggerakkan pasar menuju keseimbangan alami mereka tanpa adanya campur tangan dari luar.
Tidak seperti ekonomi Keynesian, ekonomi klasik menekankan pada penerapan harga fleksibel, baik dari segi upah ataupun barang. Penekanan lainnya terdapat pada Hukum Say: penawaran menciptakan permintaan sendiri – artinya, produksi agregat akan menghasilkan pendapatan yang cukup untuk membiayai semua pengeluaran yang dihasilkan. Berbeda dengan Keynes, yang menyatakan bahwa harus ada penghematan, pengeluaran uang, atau pemakaian instrumen pembiayaan lainnya untuk membiayai pengeluaran dan menutupi biaya produksi. Postulat lainnya yang ditekankan oleh ekonomi klasik adalah keseimbangan antara tabungan dan investasi, dengan asumsi bahwa suku bunga fleksibel akan selalu menjaga ekuilibrium.
2. a. ciri ciri sistem perekonomian pasar; 1) Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal
2) Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya.Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba.
3) Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (Swasta).
4) Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar.
5) Persaingan dilakukan secara bebas.
6) Peranan modal sangat vital.
b. ciri ciri sistem perekonomian terpusat; 1) Perencanaan disusun oleh pemerintah pusat.
2) Semua alat produksi dikuasai oleh negara. Produksi, distribusi, dan konsumsi diatur secara terpusat.
3) Inisiatif dan hak milik perorangan dibatasi.
4) Semua sumber daya ekonomi dikuasai negara atas nama rakyat.
5) Seluruh kegiatan produksi diusahakan bersama.
6) Tidak ada perusahaan swasta yang ada perusahaan negara.
7) Harga dan penyaluran barang ditentukan dan dikendalikan oleh negara.
8) Jenis pekerjaan dan pembagian kerja diatur oleh pemerintah.
a. ekonomi modern;
Pertumbuhan ekonomi modern mengacu kepada perkembangan negara maju Eropa Barat, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Jepang.
Prof. Simon Kuznets dalam kuliahnya pada Peringatan Nobel mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai "kenaikan jangka panjang dalam kemaumnduduknya, kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologi, dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang diperlukannya. Definisi ini memiliki 3 (tiga) komponen pertama, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara terus-menerus persediaan barang; kedua, teknologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi yang menentukan derajat pertumbuhan kemampuan dalam penyediaan aneka macam barang kepada penduduk; ketiga, penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan adanya penyesuaian di bidang kelembagaan dan ideologi sehingga inovasi yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan ummat manusia dapat dimanfaatkan secara tepat. Teknologi modern misalnya, tidak cocok dengan corak/kehidupan desa, pola keluarga besar, usaha keluarga, dan buta huruf.
b. ekonomi klasik;
Secara umum dianggap sebagai aliran modern pertama dalam sejarah pemikiran ekonomi. Pemikir dan pengembang utama aliran ini antara lain adalah Adam Smith, Jean-Baptiste Say, David Ricardo, Thomas Malthus dan John Stuart Mill.
The Wealth of Nations karya Adam Smith pada tahun 1776 dianggap sebagai penanda dimulainya era ekonomi klasik. Aliran ini mengemuka hingga pertengahan abad ke-19, dan kemudian digantikan oleh ekonomi neoklasik, yang lahir di Britania Raya pada tahun 1870. Definisi ekonomi klasik diperdebatkan oleh sejumlah pakar, terutama pada periode 1830–1870-an, dan keberlanjutannya ke ekonomi neoklasik. Istilah "ekonomi klasik" awalnya dicetuskan oleh Karl Marx untuk merujuk pada ekonomi Ricardian – aliran ekonomi yang dikembangkan oleh David Ricardo dan James Mill serta pendahulunya. Namun, penggunaan istilah ini kemudian diperluas untuk merujuk pada semua pengikut Ricardo.[1]
Ekonomi klasik menyatakan bahwa pasar bebas akan mengatur dirinya sendiri jika tidak ada campur tangan dari pihak apapun. Adam Smith menyebutnya dengan metafora "tangan tak terlihat", yang akan menggerakkan pasar menuju keseimbangan alami mereka tanpa adanya campur tangan dari luar.
Tidak seperti ekonomi Keynesian, ekonomi klasik menekankan pada penerapan harga fleksibel, baik dari segi upah ataupun barang. Penekanan lainnya terdapat pada Hukum Say: penawaran menciptakan permintaan sendiri – artinya, produksi agregat akan menghasilkan pendapatan yang cukup untuk membiayai semua pengeluaran yang dihasilkan. Berbeda dengan Keynes, yang menyatakan bahwa harus ada penghematan, pengeluaran uang, atau pemakaian instrumen pembiayaan lainnya untuk membiayai pengeluaran dan menutupi biaya produksi. Postulat lainnya yang ditekankan oleh ekonomi klasik adalah keseimbangan antara tabungan dan investasi, dengan asumsi bahwa suku bunga fleksibel akan selalu menjaga ekuilibrium.
2.
a. ciri ciri sistem perekonomian pasar;
1) Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal
2) Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya.Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba.
3) Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (Swasta).
4) Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar.
5) Persaingan dilakukan secara bebas.
6) Peranan modal sangat vital.
b. ciri ciri sistem perekonomian terpusat;
1) Perencanaan disusun oleh pemerintah pusat.
2) Semua alat produksi dikuasai oleh negara. Produksi, distribusi, dan konsumsi diatur secara terpusat.
3) Inisiatif dan hak milik perorangan dibatasi.
4) Semua sumber daya ekonomi dikuasai negara atas nama rakyat.
5) Seluruh kegiatan produksi diusahakan bersama.
6) Tidak ada perusahaan swasta yang ada perusahaan negara.
7) Harga dan penyaluran barang ditentukan dan dikendalikan oleh negara.
8) Jenis pekerjaan dan pembagian kerja diatur oleh pemerintah.
semoga membantu^^