Syarat suatu kabinet dapat berfungsi baik dalam Sistem Parlementer adalah mendapat dukungan dari partai-partai di parlemen.
Pembahasan:
Sistem Parlementer adalah sistem pemerintahan di mana parlemen memiliki peran penting dalam pemerintahan. Pada Sistem Parlementer, kepala negara dan kepala pemerintahan terpisah. Menteri dalam kabinet pada pemerintahan Parlementer dipimpin oleh perdana menteri. Perdana menteri dan kabinetnya diangkat oleh dan bertanggung jawab kepada Parlemen.
Karena itu, kabinet hanya berfungsi baik bila didukung oleh partai-partai di parlemen. Bila tidak, maka partai-partai di parlemen dapat menjatuhkan kbinet dengan “mosi tidak percaya”. Kondisi ini pernah terjadi dalam masa Demokrasi Parlementer di Indonesia.
Setelah pengakuan kedaulatan Indonesia pada tahun 1949 oleh Belanda, Indonesia mulai memasuki masa pemerintahan sendiri. Namun pada masa Demokrasi Parlementer ini terjadi persoalan yaitu ketidakstabilan politik yang terlihat dari seringnya kabinet dan perdana menteri diganti.
Penyebab utama sering terjadinya pergantian kabinet dalam masa Demokrasi Parlementer adalah perselisihan antara partai politik, sehingga banyak terjadi mosi tidak percaya dan pencabutan dukungan yang menyebabkan kabinet jatuh dan perdana menteri harus mengembalikan mandatnya ke presiden.
Misalnya, penandatangan penerimaan bantuan Mutual Security Act oleh Menteri Luar Negeri Achmad Subardjo menyebabkan Kabinet Sukirman jatuh, akibat kehilangan dukungan karena kebijakannya dianggap membuat Indonesia menjadi bersekutu dengan Amerika Serikat.
Karena tidak ada partai dengan suara mayoritas, kabinet hanya bisa dibentuk oleh koalisi partai, karena tidak ada partai yang dominan. Ketika ada partai mencabut dukungan makan kabinet dengan mudah akan jatuh.
------------------------------------------------
Pelajari lebih lanjut:
Jelaskan tentang penyebab utama sering terjadinya pergantian kabinet dalam masa Demokrasi Parlementer
Verified answer
Syarat suatu kabinet dapat berfungsi baik dalam Sistem Parlementer adalah mendapat dukungan dari partai-partai di parlemen.
Pembahasan:
Sistem Parlementer adalah sistem pemerintahan di mana parlemen memiliki peran penting dalam pemerintahan. Pada Sistem Parlementer, kepala negara dan kepala pemerintahan terpisah. Menteri dalam kabinet pada pemerintahan Parlementer dipimpin oleh perdana menteri. Perdana menteri dan kabinetnya diangkat oleh dan bertanggung jawab kepada Parlemen.
Karena itu, kabinet hanya berfungsi baik bila didukung oleh partai-partai di parlemen. Bila tidak, maka partai-partai di parlemen dapat menjatuhkan kbinet dengan “mosi tidak percaya”. Kondisi ini pernah terjadi dalam masa Demokrasi Parlementer di Indonesia.
Setelah pengakuan kedaulatan Indonesia pada tahun 1949 oleh Belanda, Indonesia mulai memasuki masa pemerintahan sendiri. Namun pada masa Demokrasi Parlementer ini terjadi persoalan yaitu ketidakstabilan politik yang terlihat dari seringnya kabinet dan perdana menteri diganti.
Penyebab utama sering terjadinya pergantian kabinet dalam masa Demokrasi Parlementer adalah perselisihan antara partai politik, sehingga banyak terjadi mosi tidak percaya dan pencabutan dukungan yang menyebabkan kabinet jatuh dan perdana menteri harus mengembalikan mandatnya ke presiden.
Misalnya, penandatangan penerimaan bantuan Mutual Security Act oleh Menteri Luar Negeri Achmad Subardjo menyebabkan Kabinet Sukirman jatuh, akibat kehilangan dukungan karena kebijakannya dianggap membuat Indonesia menjadi bersekutu dengan Amerika Serikat.
Karena tidak ada partai dengan suara mayoritas, kabinet hanya bisa dibentuk oleh koalisi partai, karena tidak ada partai yang dominan. Ketika ada partai mencabut dukungan makan kabinet dengan mudah akan jatuh.
------------------------------------------------
Pelajari lebih lanjut:
Jelaskan tentang penyebab utama sering terjadinya pergantian kabinet dalam masa Demokrasi Parlementer
brainly.co.id/tugas/4143241
Detail Jawaban
Kode: 9.10.4
Kelas: IX
Mata Pelajaran: Sejarah
Materi: Bab 4 - Indonesia pasca Pengakuan Kedaulatan (1950-1966)
Kata Kunci: Demokrasi Parlementer