Serangan panik ditandai dengan detak jantung yang bertambah cepat, napas pendek, pusing, tegang otot, atau gemetar.
faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini, di antaranya: Stres berkelanjutan, yang menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak zat kimia pemicu stres, seperti adrenalin. Trauma atau pengalaman yang membuat diri sangat tertekan.
Mengatur pernapasan dengan menghirup dan mengembuskan napas secara perlahan
Menghentakkan kaki untuk membantu mengatur proses bernapas
Memfokuskan panca indra, misalnya dengan makan permen atau memeluk bantal
Melakukan teknik grounding, yaitu dengan fokus menghindari ingatan atau pikiran negatif, misalnya dengan berhitung, memperhatikan lingkungan sekitar, atau memikirkan hal yang menenangkan
Jawaban:
Serangan panik ditandai dengan detak jantung yang bertambah cepat, napas pendek, pusing, tegang otot, atau gemetar.
faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini, di antaranya: Stres berkelanjutan, yang menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak zat kimia pemicu stres, seperti adrenalin. Trauma atau pengalaman yang membuat diri sangat tertekan.
Mengatur pernapasan dengan menghirup dan mengembuskan napas secara perlahan
Menghentakkan kaki untuk membantu mengatur proses bernapas
Memfokuskan panca indra, misalnya dengan makan permen atau memeluk bantal
Melakukan teknik grounding, yaitu dengan fokus menghindari ingatan atau pikiran negatif, misalnya dengan berhitung, memperhatikan lingkungan sekitar, atau memikirkan hal yang menenangkan
Penjelasan:
maaf kalau salah