Husna02
Apabila ke dalam suatu pelarut dilarutkan zat yang tidak mudah menguap, ternyata tekanan uap jenuhlarutan menjadi lebih rendah daripada tekanan uap jenuh pelarut murni. Dalam hal ini uap jenuh larutan dapat jenuh dianggap hanya mengandung uap zat pelarut, seperti gambar di bawah ini.
Pernyataan di atas tersebut juga dapat dibuktikan dengan hasil eksperimen berikut ini. Pada suhu 28 °C air murni memiliki tekanan uap jenuh sebesar 28,36mmHg sedangkan urea dengan konsentrasi 0,1 M memiliki tekanan uap jenus sebesar 27,85 mmHg. Setelah kedua zat (air dan urea) tersebut di campur konsentrasinya menjadi 0,1 M dengan tekanan uap jenuh sebesar 27,34 mmHg.
Berdasarkan hasil eksperimen di atas, dapat disimpulkan bahwa tekanan uap suatu larutan akan semakin kecil, jika molaritas larutan semakin besar (bertambahnya zat terlarut).
Hal ini dikarenakan molaritas larutan yang semakin besar, mengakibatkanfraksi mol zat terlarut juga bertambah besar. Selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni dengan tekanan uap jenuh larutan disebut penurunan tekanan uap jenuh (ΔP). Jika tekanan uap jenuh pelarut murni dinyatakan dengan P° dan tekanan uap jenuh larutan dengan P, maka ΔP = P° – P.
Francois Raoult, seorang ahli kimia dari Perancis mendapatkan hubungan antara tekanan uap jenuh larutan dengan tekanan jenuh pelarut dari konsentrasi larutan. Adapun bunyi hukum Raoult yang berkaitan dengan penurunan tekanan uap adalah sebagai berikut.Penurunan tekanan uap jenuh tidak bergantung pada jenis zat yang dilarutkan, tetapi tergantung pada jumlah partikel zat terlarut.Penurunan tekanan uap jenuh berbanding lurus dengan fraksi mol zat yang dilarutkan.
3 votes Thanks 4
zinzri
mba tolong jwab pertnyaan kimia punya sayo yg tentng nonelektrolit
atau
ΔP = Xt . P°
P = P° - ΔP
Pernyataan di atas tersebut juga dapat dibuktikan dengan hasil eksperimen berikut ini. Pada suhu 28 °C air murni memiliki tekanan uap jenuh sebesar 28,36mmHg sedangkan urea dengan konsentrasi 0,1 M memiliki tekanan uap jenus sebesar 27,85 mmHg. Setelah kedua zat (air dan urea) tersebut di campur konsentrasinya menjadi 0,1 M dengan tekanan uap jenuh sebesar 27,34 mmHg.
Berdasarkan hasil eksperimen di atas, dapat disimpulkan bahwa tekanan uap suatu larutan akan semakin kecil, jika molaritas larutan semakin besar (bertambahnya zat terlarut).
Hal ini dikarenakan molaritas larutan yang semakin besar, mengakibatkanfraksi mol zat terlarut juga bertambah besar.
Selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni dengan tekanan uap jenuh larutan disebut penurunan tekanan uap jenuh (ΔP). Jika tekanan uap jenuh pelarut murni dinyatakan dengan P° dan tekanan uap jenuh larutan dengan P, maka ΔP = P° – P.
Francois Raoult, seorang ahli kimia dari Perancis mendapatkan hubungan antara tekanan uap jenuh larutan dengan tekanan jenuh pelarut dari konsentrasi larutan. Adapun bunyi hukum Raoult yang berkaitan dengan penurunan tekanan uap adalah sebagai berikut.Penurunan tekanan uap jenuh tidak bergantung pada jenis zat yang dilarutkan, tetapi tergantung pada jumlah partikel zat terlarut.Penurunan tekanan uap jenuh berbanding lurus dengan fraksi mol zat yang dilarutkan.