Perbedaan batuan sedimen marine dengan batuan sedimen kontinental adalah bahwa batuan sedimen marine merupakan batuan sedimen yang pengendapannya terjadi di laut, misalnya adalah endapan radiolaria di laut dalam, lumpur biru di pantai, dan lumpur merah. Sedangkan batuan sedimen kontinental merupakan batuan sedimen yang pengendapannya terjadi di laut, misalnya adalah tanah los dan tanah gurun pasir. Berikut dibawah ini adalah penjelasannya.
Batuan sedimen adalah salah satu material batuan pembentuk litosfer yang terbentuk di permukaan bumi pada kondisi temperatur dan tekanan yang rendah. Batuan ini berasal dari batuan yang lebih dahulu terbentuk, yang mengalami pelapukan, erosi, dan kemudian lapukannya diangkut oleh air, udara, atau es, yang selanjutnya diendapkan dan berakumulasi di dalam cekungan pengendapan, membentuk sedimen. Material-material sedimen itu kemudian terkompaksi, mengeras, mengalami litifikasi, dan terbentuklah batuan sedimen. Batuan sedimen terjadi akibat pengendapan materi hasil erosi. Materi hasil erosi terdiri atas berbagai jenis partikel yaitu ada yang halus, kasar, berat dan ada juga yang ringan. Cara pengangkutannya pun bermacam-macam seperti terdorong (traction), terbawa secara melompat-lompat (saltation), terbawa dalam bentuk suspensi, dan ada pula yang larut (solution). Batuan sedimen meliputi 75% dari permukaan bumi. Diperkirakan batuan sedimen mencakup 8% dari total volume kerak bumi. Batuan sedimen dibedakan atas 3 jenis, yaitu: 1. Berdasarkan tempat pengendapannya, terbagi atas tiga jenis, yaitu: a. Batuan sedimen lakusture / limnik, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di danau. Sedimentasi ini membawa materi yang halus dan mengendapkannya. Jasad makhluk hidup yang mengalami pelapukan, juga bersatu dengan materi yang terendap ini. Sehingga mejadi batuan. b. Batuan sedimen kontinental / teistrik, yaitu batuan sedimen yan diendapkan di darat. Batuan ini mudah ditemukan di sekitar pantai atau gurun. Pada daerah gurun, materi yang terbawa cenderung halus dan ringan. Sehingga batuan yang dihasilkan cenderung halus. Sedangkan pada daerah pantai, materi yang dibawa adalah pasir dan kerikil. Materi ini bersifat kasar, sehingga batuan yang dihasilkan memiliki tekstur yang kasar. Perbedaan ini terjadi akibat adanya perbedaan ekosistem. c. Batuan sedimen marine, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di laut. Ekosistem laut memiliki perbedaan berdasarkan kedalamannya sehingga terdapat perbedaan batuan yang pengendapannya terjadi di laut dangkal dan terjadi di laut dalam.
Pada laut dangkal, sedimentasi ini biasanya terjadi pada kedalaman kurang dari 200 meter dari atas permukaan laut. Materi yang terbawa biasanya bertekstur kasar. Komposisi jasad sisa mahkluk hidup yang melapuk dan mengandap bersama materi yang lainnya lebih banyak. Sehingga batuan yang dihasilkan cenderung kasar, ringan, dan berpori. Sedangkan pada batuan yang proses pengendapannya terjadi di laut dalam, materi yang dibawa lebih halus. Serta sisa jasad makhluk hidup lebih sedikit. Gelombang air laut juga mempengaruhi pembentukan batuan ini.
Pada laut dangkal, gelombang air laut lebih besar dan kuat. Serta lokasinya yang berada di dekat pantai, membuat materi yang terbawa adalah pasir dan kerikil. Sedangkan pada laut dalam, gelombang air lautnya cenderung lebih kecil, dan lemah. Sehingga batuan di laut dalam lebih bertekstur halus. Batuan sedimen marine terbagi atas dua jenis yatitu batuan sedimen laut dangkal dan batuan sedimen laut dalam.
2. Berdasarkan proses pengendapannya, terbagi atas tiga jenis, yaitu: a. Batuan sedimen klastik, proses pengendapan berlangsung secara mekanik dari tempat asal ke tempat pengendapannya. b. Batuan sedimen kimiawi, proses pengendapan berlangsung secara kimiawi dari tempat asal ke tempat pengendapannya. c. Batuan sedimen organik, yaitu proses pengendapan mendapat bantuan dari organisme
3. Berdasarkan tenaga yang mengangkut, terbagi atas empat bagian, yakni: a. Batuan sedimen glasial, yaitu proses pengangkutan dilakukan oleh es. b. Batuan sedimen aeris atau aeolis, yaitu proses pengangkutan dilakukan oleh angin. c. Batuan sedimen aquatis, yaitu proses pengangkutan dilakukan oleh air. d. Batuan sedimen marine, yaitu proses pengangkutan dilakukan oleh arus laut.
Demikian jawaban dari saya, semoga bermanfaat. NB: Maaf jika jawaban saya kurang rapi dikarenakan kesalahan sistem dalam situs ini yang sedang dalam perbaikan.
Perbedaan batuan sedimen marine dengan batuan sedimen kontinental adalah bahwa batuan sedimen marine merupakan batuan sedimen yang pengendapannya terjadi di laut, misalnya adalah endapan radiolaria di laut dalam, lumpur biru di pantai, dan lumpur merah. Sedangkan batuan sedimen kontinental merupakan batuan sedimen yang pengendapannya terjadi di laut, misalnya adalah tanah los dan tanah gurun pasir. Berikut dibawah ini adalah penjelasannya.
Batuan sedimen adalah salah satu material batuan pembentuk litosfer yang terbentuk di permukaan bumi pada kondisi temperatur dan tekanan yang rendah. Batuan ini berasal dari batuan yang lebih dahulu terbentuk, yang mengalami pelapukan, erosi, dan kemudian lapukannya diangkut oleh air, udara, atau es, yang selanjutnya diendapkan dan berakumulasi di dalam cekungan pengendapan, membentuk sedimen. Material-material sedimen itu kemudian terkompaksi, mengeras, mengalami litifikasi, dan terbentuklah batuan sedimen. Batuan sedimen terjadi akibat pengendapan materi hasil erosi. Materi hasil erosi terdiri atas berbagai jenis partikel yaitu ada yang halus, kasar, berat dan ada juga yang ringan.
Cara pengangkutannya pun bermacam-macam seperti terdorong (traction), terbawa secara melompat-lompat (saltation), terbawa dalam bentuk suspensi, dan ada pula yang larut (solution). Batuan sedimen meliputi 75% dari permukaan bumi. Diperkirakan batuan sedimen mencakup 8% dari total volume kerak bumi.
Batuan sedimen dibedakan atas 3 jenis, yaitu:
1. Berdasarkan tempat pengendapannya, terbagi atas tiga jenis, yaitu:
a. Batuan sedimen lakusture / limnik, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di danau. Sedimentasi ini membawa materi yang halus dan mengendapkannya. Jasad makhluk hidup yang mengalami pelapukan, juga bersatu dengan materi yang terendap ini. Sehingga mejadi batuan.
b. Batuan sedimen kontinental / teistrik, yaitu batuan sedimen yan diendapkan di darat. Batuan ini mudah ditemukan di sekitar pantai atau gurun. Pada daerah gurun, materi yang terbawa cenderung halus dan ringan. Sehingga batuan yang dihasilkan cenderung halus. Sedangkan pada daerah pantai, materi yang dibawa adalah pasir dan kerikil. Materi ini bersifat kasar, sehingga batuan yang dihasilkan memiliki tekstur yang kasar. Perbedaan ini terjadi akibat adanya perbedaan ekosistem.
c. Batuan sedimen marine, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di laut. Ekosistem laut memiliki perbedaan berdasarkan kedalamannya sehingga terdapat perbedaan batuan yang pengendapannya terjadi di laut dangkal dan terjadi di laut dalam.
Pada laut dangkal, sedimentasi ini biasanya terjadi pada kedalaman kurang dari 200 meter dari atas permukaan laut. Materi yang terbawa biasanya bertekstur kasar. Komposisi jasad sisa mahkluk hidup yang melapuk dan mengandap bersama materi yang lainnya lebih banyak. Sehingga batuan yang dihasilkan cenderung kasar, ringan, dan berpori. Sedangkan pada batuan yang proses pengendapannya terjadi di laut dalam, materi yang dibawa lebih halus. Serta sisa jasad makhluk hidup lebih sedikit. Gelombang air laut juga mempengaruhi pembentukan batuan ini.
Pada laut dangkal, gelombang air laut lebih besar dan kuat. Serta lokasinya yang berada di dekat pantai, membuat materi yang terbawa adalah pasir dan kerikil. Sedangkan pada laut dalam, gelombang air lautnya cenderung lebih kecil, dan lemah. Sehingga batuan di laut dalam lebih bertekstur halus. Batuan sedimen marine terbagi atas dua jenis yatitu batuan sedimen laut dangkal dan batuan sedimen laut dalam.
2. Berdasarkan proses pengendapannya, terbagi atas tiga jenis, yaitu: a. Batuan sedimen klastik, proses pengendapan berlangsung secara mekanik dari tempat asal ke tempat pengendapannya.
b. Batuan sedimen kimiawi, proses pengendapan berlangsung secara kimiawi dari tempat asal ke tempat pengendapannya.
c. Batuan sedimen organik, yaitu proses pengendapan mendapat bantuan dari organisme
3. Berdasarkan tenaga yang mengangkut, terbagi atas empat bagian, yakni:
a. Batuan sedimen glasial, yaitu proses pengangkutan dilakukan oleh es.
b. Batuan sedimen aeris atau aeolis, yaitu proses pengangkutan dilakukan oleh angin.
c. Batuan sedimen aquatis, yaitu proses pengangkutan dilakukan oleh air.
d. Batuan sedimen marine, yaitu proses pengangkutan dilakukan oleh arus laut.
Demikian jawaban dari saya, semoga bermanfaat. NB: Maaf jika jawaban saya kurang rapi dikarenakan kesalahan sistem dalam situs ini yang sedang dalam perbaikan.