Apa kekhasan dari kelas kata verba, adjektiva, nomina, dan pronomina?
651
1. KATA KERJA (VERBA) Kata Kerja bisa diberikan kata tidak Contoh : 1. Kepala Kantor Pertanahan tidak mengadakan rapat hari ni 2. Petugas loket itu tidak berada di tempat
Berdasarkan bentuk kata-nya, Verba dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu : a. Verba dasar, yaitu verba tanpa imbuhan, Contoh : pergi, hadir, duduk, dsb. b. Verba dasar ditambah imbuhan, Contoh : menghadiri, menduduki, membawa, berdiskusi, berbicara, dsb. c. Verba menduplikasi, Contoh : berjalan-jalan, membalik-balik, membaca-baca, dsb. d. Verba majemuk, Contoh : Cuci mata, Naik Haji, dsb.
Sifat verba dalam kaitannya dengan kata lain dapat dikenali dengan melihat fungsi dan jenisnya. Melihat Fungsinya : Contoh : · Membaca merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus.(verba sebagai subjek) · Para mahasiswa sedang belajar membidik (verba sebagai objek) · Dia merasa bersalah (verba sebagai pelengkap) · Keluarga itu pergi berwisata (verba sebagai keterangan)
Melihat Jenisnya : (dalam hubungan verba-nomina) a. Verba aktif : Subjek sebagai sasaran pelaku Contoh : Sekretaris itu mengetik laporan b. Verba pasif : Subjek sebagai sasaran atau penderita Contoh : Pegawai yang rajin itu diberi penghargaan
2. KATA BENDA (NOMINA) Kata Benda dibedakan atas dasar bentuk dan kategorinya Berdasarkan bentuknya, nomina dibedakan menjadi : · Nomina dasar, contoh : buku, kantor, berkas, kursi, dsb. · Nomina turunan, contoh : - menggunakan awalan ke- , contoh : kekasih - menggunakan awalan per- , contoh : pertanda - menggunakan awalan pe- , contoh : penulis - menggunakan awalan peng- , contoh : pengantar - menggunakan akhiran -an , contoh : terbitan - menggunakan awalan peng- dan akhiran -an , contoh : pengumuman - menggunakan awalan per- dan akhiran -an , contoh : perundang-undangan - menggunakan awalan ke- dan akhiran -an , contoh : kedudukan - dsb.
Berdasarkan kategorinya, nomina dibedakan menjadi : · Nomina bernyawa dan tak bernyawa Contoh nomina bernyawa : manusia, kucing, sapi, dsb Contoh nomina tak bernyawa : berkas, kantor, kunci, dsb · Nomina terbilang dan tak terbilang Contoh nomina terbilang : empat buku, sepuluh lembar kertas, dsb Contoh nomina tak terbilang : air, awan, tinta, dsb 3. KATA SIFAT (ADJEKTIVA) Adjektiva ditandai dengan kata-kata agak, lebih, sangat, paling Berdasarkan bentuknya, adjektiva dibedakan menjadi adjektiva dasar, adjektiva turunan, dan adjektiva paduan a. Adjektiva Dasar : beberapa contoh adsjektiva dasar : cantik, cerdas, cepat, disiplin, dsb Contoh : * Pengukuran dengan menggunakan teodolit menghasilkan data yang jauh lebih tepat dari pada pengukuran dengan menggunakan meteran * Para pegawai yang tidak disiplin mendapat teguran dari atasannya
b. Adjektiva Turunan : beberapa adjektiva turunan seperti : alami, sungguh-sungguh, dsb Contoh : * Hasil foto udara tampak lebih alami * Usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, akan mendapatkan hasil yang memuaskan
c. Adjektiva Paduan : Ajektiva paduan terbagi menjadi dua bagian yaitu : 1. Adjektiva paduan koordinatif : setiap kata tidak saling menerangkan, seperti : panjang tangan, murah hati, berkas lengkap, dsb. Contoh : * Kepala Kantor mengatakan bahwa berkas lengkap agar segera diproses 2. Adjektiva Subordinatif : salah satu kata menerangkan kata lainnya, seperti : rapi jali, cantik molek, dsb Contoh : * Mahasiswi yang cantik jelita itu ternyata murah hati juga
Kata Kerja bisa diberikan kata tidak
Contoh :
1. Kepala Kantor Pertanahan tidak mengadakan rapat hari ni
2. Petugas loket itu tidak berada di tempat
Berdasarkan bentuk kata-nya, Verba dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu :
a. Verba dasar, yaitu verba tanpa imbuhan, Contoh : pergi, hadir, duduk, dsb.
b. Verba dasar ditambah imbuhan, Contoh : menghadiri, menduduki, membawa, berdiskusi, berbicara, dsb.
c. Verba menduplikasi, Contoh : berjalan-jalan, membalik-balik, membaca-baca, dsb.
d. Verba majemuk, Contoh : Cuci mata, Naik Haji, dsb.
Sifat verba dalam kaitannya dengan kata lain dapat dikenali dengan melihat fungsi dan jenisnya.
Melihat Fungsinya :
Contoh :
· Membaca merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus.(verba sebagai subjek)
· Para mahasiswa sedang belajar membidik (verba sebagai objek)
· Dia merasa bersalah (verba sebagai pelengkap)
· Keluarga itu pergi berwisata (verba sebagai keterangan)
Melihat Jenisnya : (dalam hubungan verba-nomina)
a. Verba aktif : Subjek sebagai sasaran pelaku
Contoh : Sekretaris itu mengetik laporan
b. Verba pasif : Subjek sebagai sasaran atau penderita
Contoh : Pegawai yang rajin itu diberi penghargaan
2. KATA BENDA (NOMINA)
Kata Benda dibedakan atas dasar bentuk dan kategorinya
Berdasarkan bentuknya, nomina dibedakan menjadi :
· Nomina dasar, contoh : buku, kantor, berkas, kursi, dsb.
· Nomina turunan, contoh :
- menggunakan awalan ke- , contoh : kekasih
- menggunakan awalan per- , contoh : pertanda
- menggunakan awalan pe- , contoh : penulis
- menggunakan awalan peng- , contoh : pengantar
- menggunakan akhiran -an , contoh : terbitan
- menggunakan awalan peng- dan akhiran -an , contoh : pengumuman
- menggunakan awalan per- dan akhiran -an , contoh : perundang-undangan
- menggunakan awalan ke- dan akhiran -an , contoh : kedudukan
- dsb.
Berdasarkan kategorinya, nomina dibedakan menjadi :
· Nomina bernyawa dan tak bernyawa
Contoh nomina bernyawa : manusia, kucing, sapi, dsb
Contoh nomina tak bernyawa : berkas, kantor, kunci, dsb
· Nomina terbilang dan tak terbilang
Contoh nomina terbilang : empat buku, sepuluh lembar kertas, dsb
Contoh nomina tak terbilang : air, awan, tinta, dsb
3. KATA SIFAT (ADJEKTIVA)
Adjektiva ditandai dengan kata-kata agak, lebih, sangat, paling
Berdasarkan bentuknya, adjektiva dibedakan menjadi adjektiva dasar, adjektiva turunan,
dan adjektiva paduan
a. Adjektiva Dasar : beberapa contoh adsjektiva dasar : cantik, cerdas, cepat, disiplin, dsb
Contoh :
* Pengukuran dengan menggunakan teodolit menghasilkan data yang jauh lebih tepat dari pada pengukuran dengan menggunakan meteran
* Para pegawai yang tidak disiplin mendapat teguran dari atasannya
b. Adjektiva Turunan : beberapa adjektiva turunan seperti : alami, sungguh-sungguh, dsb
Contoh :
* Hasil foto udara tampak lebih alami
* Usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, akan mendapatkan hasil yang memuaskan
c. Adjektiva Paduan :
Ajektiva paduan terbagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Adjektiva paduan koordinatif : setiap kata tidak saling menerangkan, seperti : panjang tangan, murah hati, berkas lengkap, dsb.
Contoh :
* Kepala Kantor mengatakan bahwa berkas lengkap agar segera diproses
2. Adjektiva Subordinatif : salah satu kata menerangkan kata lainnya, seperti : rapi jali, cantik molek, dsb
Contoh :
* Mahasiswi yang cantik jelita itu ternyata murah hati juga
maaf kalau salah :D