Belajar merupakan sebuah proses yang terjadi pada manusia dengan berpikir, merasa, dan bergerak untuk memahami setiap kenyataan yang diinginkannya untuk menghasilkan sebuah perilaku, pengetahuan, atau teknologi atau apapun yang berupa karya dan karsa manusia tersebut. Belajar berarti sebuah pembaharuan menuju pengembangan diri individu agar kehidupannya bisa lebih baik dari sebelumnya. Belajar pula bisa berarti adaptasi terhadap lingkungan dan interaksi seorang manusia dengan lingkungan tersebut.
Menurut Arden N. Frandsen dalam Darsono (2001), mengatakan bahwa hal yang mendorong seseorang itu untuk belajar antara lain adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas, adanya sifat kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk maju, adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan temanteman, adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru, baik dengan koperasi maupun dengan kompetensi, adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman, adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari pada belajar. (Frandsen, 1961, p.216).
Secara luas teori belajar selalu dikaitkan dengan ruang lingkup bidang psikologi atau bagaimanapun juga membicarakan masalah belajar ialah membicarakan sosok manusia. Ini dapat diartikan bahwa ada beberapa ranah yang harus mendapat perhatian. Ranah-ranah itu ialah ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor. Teori belajar Carl Rogers merupakan salah satu teori belajar humanistik yang menekankan perlunya sikap saling menghargai dan tanpa prasangka (antara klien dan terapist) dalam membantu individu mengatasi masalah-masalah kehidupannya. Rogers menyakini bahwa klien sebenarnya memiliki jawaban atas permasalahan yang dihadapinya dan tugas terapist hanya membimbing klien menemukan jawaban yang benar.
Menurut Rogers, teknik-teknik assessment dan pendapat para terapist bukanlah hal yang penting dalam melakukan treatment kepada klien. (Sudrajat, 2007). Dalam artikel sederhana ini, saya akan mencoba menguraikan penerapan teori belajar humanistik dalam pendidikan. Aplikasi teori humanistik Carl Rogers dalam pembelajaran guru lebih mengarahkan siswa untuk berpikir induktif, mementingkan pengalaman, serta membutuhkan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar. Hal ini dapat diterapkan melalui kegiatan diskusi, membahas materi secara berkelompok sehingga siswa dapat mengemukakan pendapatnya masing-masing di depan kelas.
Teori belajar humanistik Rogers menitikberatkan pada metode student-centered, dengan menggunakan komunikasi antar pribadi yaitu berpusat pada peserta didik dengan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki peserta didik untuk dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam suatu kehidupan. Implikasi teori belajar humanistik Rogers terhadap metode pembelajaran lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses pembelajaran yang mewarnai metode-metode yang diterapkan dalam proses pembelajaran Seperti metode tanya jawab, metode diskusi, metode pemecahan masalah, dan metode demonstrasi. Sehingga posisi guru menjadi fasilitator, motivator, dan stimulator. Guru hanya memfasilitasi pembelajaran peserta didiknya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
aliran psikologi yang masih dominan mewarnai proses pembelajaran bahasa inggris diindonesia adalah ...
jawabannya yaitu c.kognitivistik
penjelasannya dan alasannya
behavoristik ialah teori yang dianut oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah lakunya sebagai hasil dari pengalaman emosi manusia
humanistik ialah aliran dalam psikologi yang berreaksi terhadap behaviorisme dan psikoanalisis. Aliran ini secara eksplisit memberikan perhatian pada dimensi manusia dari psikologi dan konteks manusia dalam pengembangan teori psikologis.
kognitivistik ialah teori yangmelibatkan kita dalam hal untuk berfikir yang akitif dilakukan oleh semua siswa.mula itu dari memecahkan masalah,berfikir,mencar9 infoemasi,mencari pengalaman,encermati lingkungan, mempraktekkan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pengetahuan yang dimiliki sebelumnya sangat menentukkan keberhasilan mempelajari informasi pengetahuan yang baru.
Pendahuluan
Belajar merupakan sebuah proses yang terjadi pada manusia dengan berpikir, merasa, dan bergerak untuk memahami setiap kenyataan yang diinginkannya untuk menghasilkan sebuah perilaku, pengetahuan, atau teknologi atau apapun yang berupa karya dan karsa manusia tersebut. Belajar berarti sebuah pembaharuan menuju pengembangan diri individu agar kehidupannya bisa lebih baik dari sebelumnya. Belajar pula bisa berarti adaptasi terhadap lingkungan dan interaksi seorang manusia dengan lingkungan tersebut.
Menurut Arden N. Frandsen dalam Darsono (2001), mengatakan bahwa hal yang mendorong seseorang itu untuk belajar antara lain adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas, adanya sifat kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk maju, adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan temanteman, adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru, baik dengan koperasi maupun dengan kompetensi, adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman, adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari pada belajar. (Frandsen, 1961, p.216).
Secara luas teori belajar selalu dikaitkan dengan ruang lingkup bidang psikologi atau bagaimanapun juga membicarakan masalah belajar ialah membicarakan sosok manusia. Ini dapat diartikan bahwa ada beberapa ranah yang harus mendapat perhatian. Ranah-ranah itu ialah ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor. Teori belajar Carl Rogers merupakan salah satu teori belajar humanistik yang menekankan perlunya sikap saling menghargai dan tanpa prasangka (antara klien dan terapist) dalam membantu individu mengatasi masalah-masalah kehidupannya. Rogers menyakini bahwa klien sebenarnya memiliki jawaban atas permasalahan yang dihadapinya dan tugas terapist hanya membimbing klien menemukan jawaban yang benar.
Menurut Rogers, teknik-teknik assessment dan pendapat para terapist bukanlah hal yang penting dalam melakukan treatment kepada klien. (Sudrajat, 2007). Dalam artikel sederhana ini, saya akan mencoba menguraikan penerapan teori belajar humanistik dalam pendidikan. Aplikasi teori humanistik Carl Rogers dalam pembelajaran guru lebih mengarahkan siswa untuk berpikir induktif, mementingkan pengalaman, serta membutuhkan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar. Hal ini dapat diterapkan melalui kegiatan diskusi, membahas materi secara berkelompok sehingga siswa dapat mengemukakan pendapatnya masing-masing di depan kelas.
Teori belajar humanistik Rogers menitikberatkan pada metode student-centered, dengan menggunakan komunikasi antar pribadi yaitu berpusat pada peserta didik dengan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki peserta didik untuk dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam suatu kehidupan. Implikasi teori belajar humanistik Rogers terhadap metode pembelajaran lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses pembelajaran yang mewarnai metode-metode yang diterapkan dalam proses pembelajaran Seperti metode tanya jawab, metode diskusi, metode pemecahan masalah, dan metode demonstrasi. Sehingga posisi guru menjadi fasilitator, motivator, dan stimulator. Guru hanya memfasilitasi pembelajaran peserta didiknya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
maaf jika salah
aliran psikologi yang masih dominan mewarnai proses pembelajaran bahasa inggris diindonesia adalah ...
jawabannya yaitu c.kognitivistik
penjelasannya dan alasannya
behavoristik ialah teori yang dianut oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah lakunya sebagai hasil dari pengalaman emosi manusia
humanistik ialah aliran dalam psikologi yang berreaksi terhadap behaviorisme dan psikoanalisis. Aliran ini secara eksplisit memberikan perhatian pada dimensi manusia dari psikologi dan konteks manusia dalam pengembangan teori psikologis.
kognitivistik ialah teori yangmelibatkan kita dalam hal untuk berfikir yang akitif dilakukan oleh semua siswa.mula itu dari memecahkan masalah,berfikir,mencar9 infoemasi,mencari pengalaman,encermati lingkungan, mempraktekkan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pengetahuan yang dimiliki sebelumnya sangat menentukkan keberhasilan mempelajari informasi pengetahuan yang baru.
semoga membamtu
maaf kalosalah