Ada yang tau cara membuat rangkaian listrik Bermodel lamps lalu lintas?
offaliha
Untuk menjelaskan perbedaan karakteristik persimpangan, dipilih dua pola karakteristik jalan seperti berikut ini: 1.Pola karakteristik jalan 1, persimpangan jalan yang lancar, sebaiknya penyalaan lampu kuning terjadi setiap lampu akan berubah dari merah ke hijau, sewaktu lampu merah masih menyala lampu kuning dinyalakan sesaat, lalu keduanya padam dan digantikan dengan lampu hijau. Dan sebaliknya perubahan dari lampu hijau menjadi merah juga disertai dengan penyalaan lampu kuning sesaat. Tujuan penyalaan bersamaan adalah untuk mempersingkat siklus, sehingga kendaraan menjadi lancar. 2.Pola karakteristik jalan 2, persimpangan jalan yang macet, lampu kuning pada satu ruas jalan hanya dinyalakan pada perubahan dari lampu merah menjadi hijau sedang pada ruas jalan yang lain lampu hijau langsung berubah menjadi merah. Untuk lebih jelasnya, dengan mengacu pada Gambar. 1. pada halaman sebelumnya. Seandainya lampu pada ruas jalan Barat-Timur dari hijau menjadi merah, maka lampu kuning pada ruas jalan Utara-Selatan akan menyala dengan selang waktu yang dianggap cukup untuk mengosongkan area jalan pada perempatan tersebut. Setelah area persimpangan kosong, maka lampu Hijau pada ruas jalan Utara-Selatanmenyala menggantikan lampu kuning dan sebaliknya. Tujuan pola penyalaan ini adalah memberi kesempatan kendaraan memasuki ruas jalan yang dituju, sehingga area persimpangan menjadi kosong dan memperlancar arus lalu lintas di semua ruas jalan.
Dari kedua pola penyalaan yang dicontohkan diatas, masih dimungkinkan berbagai pola urutan penyalaan lampu, sesuai dengan karakteristik jalan yang ada di suatu tempat. Untuk merancang rangkaian pengatur penyalaanlampu lalu lintas sesuai pola penyalaan yang telah disusun untuk karakteristik suatu persimpangan jalan, harus digambarkan dalam diagram waktu yang menjelaskan urutan penyalaan setiap lampu. Jika pada gambar diagram waktu ditarik garis vertical pada setiap perubahan nyala lampu yang ada, maka diperoleh sejumlah potongan urutan waktu, yang akan berulang dalam satu siklus, dengan masing-masing potongan waktu tersebut memiliki tugas menyalakan warna lampu pada setiap ruas jalan pada persimpangan, yang akan berulang pada saat berikutnya setelah satu siklus selesai. Perbedaan pola penyalaan, akan mengubah lamanya sebuah potongan waktu, dan rangkaian pengatur penyalaan setiap lampu. Dari kedua Gambar. 2. dan Gambar 3., dapat dilihat bahwa nyala lampu Hijau padakarakteristik jalan pola 2 memiliki selang waktu lebih pendek, sedang penyalaan lampu merah memiliki selang waktu lebih panjang. Sedang pada karakteristik jalan pola 1, memiliki selang waktu penyalaan lampu merah dan hijau mendekati sama. Perbedaan kedua pola penyalaan dan lamanya setiap lampu LL menyala inilah, yang seharusnya dirancang dengan menggunakan berbagai metoda teori kontrol seperti misalnya logika Fuzzy maupun teori antrian.3. Perancangan Rangkaian Pengatur Lampu Lalu LintasUntuk kedua contoh pola penyalaan lampu LL diatas, pada keduanya hanya membutuhkan empat buah potongan waktu, oleh karena itu perlu dipersiapkan empat rangkaian pewaktu yang bekerja berturutan dan berulang, dengan masing-masing pewaktu memiliki selang waktu sesuai dengan kebutuhannya. Bentuk diagram rangkaian pembangkit urutan waktu, dapat dilihat pada gambar 4, dengan urutan kerja dapat dijelaskan sebagai berikut: pada saat awal, Pembangkit waktu 1 memiliki logika 1 (bertegangan) selama selang waktu T1. Gambar 4. Rangkaian pembangkit urutan waktuPembangkit waktu 1 (T1)Pembangkit waktu 2 (T2)Pembangkit waktu 3 (T3)Pembangkit waktu 4 (T4)T3T4.
memberi kesempatan kendaraan memasuki ruas jalan yang dituju, sehingga area persimpangan menjadi kosong dan memperlancar arus lalu lintas di semua ruas jalan.
Dari kedua pola penyalaan yang dicontohkan diatas, masih dimungkinkan berbagai pola urutan penyalaan lampu, sesuai dengan karakteristik jalan yang ada di suatu tempat. Untuk merancang rangkaian pengatur penyalaanlampu lalu lintas sesuai pola penyalaan yang telah disusun untuk karakteristik suatu persimpangan jalan, harus digambarkan dalam diagram waktu yang menjelaskan urutan penyalaan setiap lampu. Jika pada gambar diagram waktu ditarik garis vertical pada setiap perubahan nyala lampu yang ada, maka diperoleh sejumlah potongan urutan waktu, yang akan berulang dalam satu siklus, dengan masing-masing potongan waktu tersebut memiliki tugas menyalakan warna lampu pada setiap ruas jalan pada persimpangan, yang akan berulang pada saat berikutnya setelah satu siklus selesai. Perbedaan pola penyalaan, akan mengubah lamanya sebuah potongan waktu, dan rangkaian pengatur penyalaan setiap lampu. Dari kedua Gambar. 2. dan Gambar 3., dapat dilihat bahwa nyala lampu Hijau padakarakteristik jalan pola 2 memiliki selang waktu lebih pendek, sedang penyalaan lampu merah memiliki selang waktu lebih panjang. Sedang pada karakteristik jalan pola 1, memiliki selang waktu penyalaan lampu merah dan hijau mendekati sama. Perbedaan kedua pola penyalaan dan lamanya setiap lampu LL menyala inilah, yang seharusnya dirancang dengan menggunakan berbagai metoda teori kontrol seperti misalnya logika Fuzzy maupun teori antrian.3. Perancangan Rangkaian Pengatur Lampu Lalu LintasUntuk kedua contoh pola penyalaan lampu LL diatas, pada keduanya hanya membutuhkan empat buah potongan waktu, oleh karena itu perlu dipersiapkan empat rangkaian pewaktu yang bekerja berturutan dan berulang, dengan masing-masing pewaktu memiliki selang waktu sesuai dengan kebutuhannya. Bentuk diagram rangkaian pembangkit urutan waktu, dapat dilihat pada gambar 4, dengan urutan kerja dapat dijelaskan sebagai berikut: pada saat awal, Pembangkit waktu 1 memiliki logika 1 (bertegangan) selama selang waktu T1. Gambar 4. Rangkaian pembangkit urutan waktuPembangkit waktu 1 (T1)Pembangkit waktu 2 (T2)Pembangkit waktu 3 (T3)Pembangkit waktu 4 (T4)T3T4.