Soal 3 (15) PT. Bersaudara menggunakan metode perpetual dalam mencatat persediaan barang dagang. Pada bulan September 2022 mempunyai data yang berhubungan dengan persediaan barang dagang sebagai berikut: 1/9 Pesediaan 20 unit @Rp30.000 5/9 Pembelian 15 unit @Rp35.000 11/9 Pembelian 25 unit 16/9 Penjualan 30 unit 22/9 Pembelian 26/9 Penjualan 29/9 Pembelian unit 20 unit 30 unit 10 @Rp40.000 @Rp45.000 @Rp50.000 Hitunglah nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan dengan metode FIFO!
Untuk menghitung nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan dengan metode FIFO (First-In, First-Out), kita perlu mengikuti urutan masuknya barang ke dalam persediaan. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Hitung nilai persediaan akhir:
- Persediaan awal (1/9): 20 unit @Rp30.000 = Rp600.000
- Pembelian (5/9): 15 unit @Rp35.000 = Rp525.000
- Pembelian (11/9): 25 unit (belum ada harga)
- Penjualan (16/9): 30 unit (mengurangi persediaan awal dan pembelian pertama)
- Pembelian (22/9): 20 unit (belum ada harga)
- Penjualan (26/9): 29 unit (mengurangi persediaan awal, pembelian pertama, dan pembelian kedua)
- Pembelian (29/9): 10 unit (belum ada harga)
- Persediaan akhir = Persediaan awal + Pembelian - Penjualan
- Persediaan akhir = Rp600.000 + Rp525.000 - (20 unit x harga pembelian pertama) - (29 unit x harga pembelian kedua)
2. Hitung harga pokok penjualan:
- Harga pokok penjualan = (30 unit x harga pembelian pertama) + (29 unit x harga pembelian kedua)
Untuk menghitung nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan, kita perlu mengetahui harga pembelian pada tanggal 11/9 dan 22/9. Dalam data yang diberikan, tidak ada informasi mengenai harga pembelian pada tanggal-tanggal tersebut. Oleh karena itu, tidak dapat dilakukan perhitungan yang akurat dengan metode FIFO.
Jawaban:
Untuk menghitung nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan dengan metode FIFO (First-In, First-Out), kita perlu mengikuti urutan masuknya barang ke dalam persediaan. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Hitung nilai persediaan akhir:
- Persediaan awal (1/9): 20 unit @Rp30.000 = Rp600.000
- Pembelian (5/9): 15 unit @Rp35.000 = Rp525.000
- Pembelian (11/9): 25 unit (belum ada harga)
- Penjualan (16/9): 30 unit (mengurangi persediaan awal dan pembelian pertama)
- Pembelian (22/9): 20 unit (belum ada harga)
- Penjualan (26/9): 29 unit (mengurangi persediaan awal, pembelian pertama, dan pembelian kedua)
- Pembelian (29/9): 10 unit (belum ada harga)
- Persediaan akhir = Persediaan awal + Pembelian - Penjualan
- Persediaan akhir = Rp600.000 + Rp525.000 - (20 unit x harga pembelian pertama) - (29 unit x harga pembelian kedua)
2. Hitung harga pokok penjualan:
- Harga pokok penjualan = (30 unit x harga pembelian pertama) + (29 unit x harga pembelian kedua)
Untuk menghitung nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan, kita perlu mengetahui harga pembelian pada tanggal 11/9 dan 22/9. Dalam data yang diberikan, tidak ada informasi mengenai harga pembelian pada tanggal-tanggal tersebut. Oleh karena itu, tidak dapat dilakukan perhitungan yang akurat dengan metode FIFO.