5. Cermatilah kutipan novel Sejarah berjudul " Jenderal Soedirman " analisislah kaidah kebahasaan kalonjungsi temporal, kata kerja material, kata kerja mental, dan kata ganti orang ketiga!
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Jenderal Soedirman melarikan diri dari pusat penahanan, kemudian pergi ke Jakarta untuk bertemu dengan Presiden Soekarno. la ditugaskan untuk mengawasi proses penyerahan diri tentang Jepang di Banyumas, yang dilakukannya setelah mendirikan divisi local Badan Keamana Rakyat. Pasukannya lalu dijadikan bagian dari Divisi V pada 20 Oktober oleh Panglima sementara Oerip Soemohardjo,dan Soedirman bertanggung jawab atas divisi tersebut. Pada tanggal 12 November 1945, dalam sebuah pemilihan untuk menentukan panglima besar TKR di Yogyakarta, Soedirman terpilih menjadi panglima besar, sedangkan Oerip, yang telah aktif di militer sebelum Soedirman lahir, menjadi kepala staf. Pada tanggal 19 Desember 1948, beberapa hari setelah Soedirman keluar dari rumah sakit, Belanda melancarkan Agresi Militer II untuk menduduki Yogyakarta. Ketika Belanda mulai menarik diri, Soedirman dipanggil Kembali ke Yogyakarta pada bulan Juli 1949. Meskipun ingin teris melanjutkan perlawanan terhadap pasukan Belanda, ia dilarang oleh Presiden Soekarno. Penyakit TBC yang diidapnya kambuh, ia pension dan pindah ke Magelang. Soedirman wafat kurang lebih satu bulan setelah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki Yogyakarta.
Analisis kaidah kebahasaan dalam kutipan novel "Jenderal Soedirman":
1. Konjungsi Temporal:
- Contoh: "Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945."
- Konjungsi temporal "Setelah" digunakan untuk mengindikasikan urutan waktu antara dua peristiwa. Di sini, itu menggambarkan bahwa peristiwa proklamasi kemerdekaan terjadi sebelum peristiwa Jenderal Soedirman melarikan diri dari pusat penahanan.
2. Kata Kerja Material:
- Contoh: "Jenderal Soedirman melarikan diri..."
- Kata kerja material "melarikan diri" menggambarkan tindakan fisik yang dilakukan oleh Jenderal Soedirman. Ini menunjukkan aktivitas konkret yang terjadi dalam narasi.
3. Kata Kerja Mental:
- Contoh: "la ditugaskan untuk mengawasi proses penyerahan diri tentang Jepang..."
- Kata kerja mental "ditugaskan" menggambarkan tindakan pemikiran atau penugasan yang diberikan kepada Jenderal Soedirman. Ini menunjukkan peran pemikiran atau pengambilan keputusan dalam tindakan Jenderal Soedirman.
4. Kata Ganti Orang Ketiga:
- Contoh: "Pada tanggal 12 November 1945, dalam sebuah pemilihan untuk menentukan panglima besar TKR di Yogyakarta, Soedirman terpilih menjadi panglima besar..."
- Penggunaan "Soedirman" sebagai kata ganti orang ketiga menunjukkan referensi kepada Jenderal Soedirman tanpa mengulangi namanya. Ini adalah bentuk penggunaan kata ganti orang ketiga yang umum dalam narasi.
Kutipan ini mencerminkan penggunaan kaidah kebahasaan yang tepat dalam narasi sejarah, dengan konjungsi temporal yang mengatur urutan waktu peristiwa, kata kerja material yang menggambarkan tindakan fisik, kata kerja mental yang menggambarkan tindakan pemikiran, dan penggunaan kata ganti orang ketiga untuk merujuk kepada tokoh utama tanpa perlu mengulangi namanya.
Analisis kaidah kebahasaan dalam kutipan novel "Jenderal Soedirman":
1. Konjungsi Temporal:
- Contoh: "Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945."
- Konjungsi temporal "Setelah" digunakan untuk mengindikasikan urutan waktu antara dua peristiwa. Di sini, itu menggambarkan bahwa peristiwa proklamasi kemerdekaan terjadi sebelum peristiwa Jenderal Soedirman melarikan diri dari pusat penahanan.
2. Kata Kerja Material:
- Contoh: "Jenderal Soedirman melarikan diri..."
- Kata kerja material "melarikan diri" menggambarkan tindakan fisik yang dilakukan oleh Jenderal Soedirman. Ini menunjukkan aktivitas konkret yang terjadi dalam narasi.
3. Kata Kerja Mental:
- Contoh: "la ditugaskan untuk mengawasi proses penyerahan diri tentang Jepang..."
- Kata kerja mental "ditugaskan" menggambarkan tindakan pemikiran atau penugasan yang diberikan kepada Jenderal Soedirman. Ini menunjukkan peran pemikiran atau pengambilan keputusan dalam tindakan Jenderal Soedirman.
4. Kata Ganti Orang Ketiga:
- Contoh: "Pada tanggal 12 November 1945, dalam sebuah pemilihan untuk menentukan panglima besar TKR di Yogyakarta, Soedirman terpilih menjadi panglima besar..."
- Penggunaan "Soedirman" sebagai kata ganti orang ketiga menunjukkan referensi kepada Jenderal Soedirman tanpa mengulangi namanya. Ini adalah bentuk penggunaan kata ganti orang ketiga yang umum dalam narasi.
Kutipan ini mencerminkan penggunaan kaidah kebahasaan yang tepat dalam narasi sejarah, dengan konjungsi temporal yang mengatur urutan waktu peristiwa, kata kerja material yang menggambarkan tindakan fisik, kata kerja mental yang menggambarkan tindakan pemikiran, dan penggunaan kata ganti orang ketiga untuk merujuk kepada tokoh utama tanpa perlu mengulangi namanya.