30. Perunggu adalah logam campuran antara tembaga dan timah. Pada masa ini manusia telah mengenal teknik pembuatan logam a cire perdue (cetak hilang) dan bivalve (cetak ulang). Adapun barang yang dihasilkan pada jaman ini alat yang berfungsi sebagai kebesaran dan upacara yang disebut dengan ....
Barang yang dihasilkan pada masa ini adalah patung atau arca. Patung atau arca merupakan alat yang berfungsi sebagai kebesaran dan upaya yang disebut dengan seni pahat. Teknik pembuatan logam a cire perdue (cetak hilang) dan bivalve (cetak ulang) digunakan untuk menciptakan patung-patung perunggu yang indah dan detail. Proses pembuatan patung perunggu melibatkan pembuatan cetakan dari lilin atau bahan lainnya, pencairan logam perunggu ke dalam cetakan, dan kemudian memperoleh patung perunggu yang solid setelah proses pendinginan dan pemisahan cetakan. Seni pahat ini merupakan salah satu bentuk seni yang penting dalam perkembangan peradaban manusia.
Upaya dalam seni pahat logam perunggu pada masa tersebut melibatkan beberapa langkah atau proses, termasuk:
1. Persiapan: Para seniman atau pengrajin perunggu akan mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan, seperti tembaga dan timah untuk mencampur dan membuat logam perunggu. Mereka juga akan mempersiapkan cetakan atau pola yang akan digunakan untuk pembuatan patung.
2. Pembuatan cetakan: Ada dua teknik yang umum digunakan pada masa itu, yaitu a cire perdue (cetak hilang) dan bivalve (cetak ulang). Dalam teknik cetak hilang, seniman akan membuat cetakan dari lilin atau bahan lain yang mudah dibentuk. Sedangkan dalam cetak ulang, cetakan awal yang terbuat dari lilin atau bahan lain akan digunakan untuk membuat cetakan baru dalam bahan yang lebih tahan lama.
3. Pencairan logam: Setelah cetakan selesai, logam perunggu dipanaskan hingga cair dan dituangkan ke dalam cetakan. Proses ini disebut pengecoran.
4. Pendinginan dan pemisahan cetakan: Setelah logam perunggu mengeras, cetakan akan dipisahkan dari patung perunggu. Dalam cetak hilang, cetakan akan hancur atau terbakar selama proses pengecoran, sehingga patung perunggu yang solid terbentuk. Dalam cetak ulang, cetakan awal dapat digunakan kembali untuk mencetak patung perunggu yang serupa.
5. Penyelesaian dan penyeimbangan: Setelah pemisahan cetakan, patung perunggu akan diperhalus dan diberi sentuhan akhir. Seniman akan memperhatikan detail-detail kecil, seperti tekstur, pola, atau ekspresi wajah, untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Upaya dalam seni pahat logam perunggu pada masa itu melibatkan keterampilan teknis, ketelitian, dan kreativitas. Para seniman atau pengrajin perunggu harus memiliki pengetahuan dan keahlian yang mendalam dalam mengolah logam, membuat cetakan, dan menghasilkan patung perunggu yang indah dan bermakna.
Verified answer
Jawaban:
Barang yang dihasilkan pada masa ini adalah patung atau arca. Patung atau arca merupakan alat yang berfungsi sebagai kebesaran dan upaya yang disebut dengan seni pahat. Teknik pembuatan logam a cire perdue (cetak hilang) dan bivalve (cetak ulang) digunakan untuk menciptakan patung-patung perunggu yang indah dan detail. Proses pembuatan patung perunggu melibatkan pembuatan cetakan dari lilin atau bahan lainnya, pencairan logam perunggu ke dalam cetakan, dan kemudian memperoleh patung perunggu yang solid setelah proses pendinginan dan pemisahan cetakan. Seni pahat ini merupakan salah satu bentuk seni yang penting dalam perkembangan peradaban manusia.
Upaya dalam seni pahat logam perunggu pada masa tersebut melibatkan beberapa langkah atau proses, termasuk:
1. Persiapan: Para seniman atau pengrajin perunggu akan mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan, seperti tembaga dan timah untuk mencampur dan membuat logam perunggu. Mereka juga akan mempersiapkan cetakan atau pola yang akan digunakan untuk pembuatan patung.
2. Pembuatan cetakan: Ada dua teknik yang umum digunakan pada masa itu, yaitu a cire perdue (cetak hilang) dan bivalve (cetak ulang). Dalam teknik cetak hilang, seniman akan membuat cetakan dari lilin atau bahan lain yang mudah dibentuk. Sedangkan dalam cetak ulang, cetakan awal yang terbuat dari lilin atau bahan lain akan digunakan untuk membuat cetakan baru dalam bahan yang lebih tahan lama.
3. Pencairan logam: Setelah cetakan selesai, logam perunggu dipanaskan hingga cair dan dituangkan ke dalam cetakan. Proses ini disebut pengecoran.
4. Pendinginan dan pemisahan cetakan: Setelah logam perunggu mengeras, cetakan akan dipisahkan dari patung perunggu. Dalam cetak hilang, cetakan akan hancur atau terbakar selama proses pengecoran, sehingga patung perunggu yang solid terbentuk. Dalam cetak ulang, cetakan awal dapat digunakan kembali untuk mencetak patung perunggu yang serupa.
5. Penyelesaian dan penyeimbangan: Setelah pemisahan cetakan, patung perunggu akan diperhalus dan diberi sentuhan akhir. Seniman akan memperhatikan detail-detail kecil, seperti tekstur, pola, atau ekspresi wajah, untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Upaya dalam seni pahat logam perunggu pada masa itu melibatkan keterampilan teknis, ketelitian, dan kreativitas. Para seniman atau pengrajin perunggu harus memiliki pengetahuan dan keahlian yang mendalam dalam mengolah logam, membuat cetakan, dan menghasilkan patung perunggu yang indah dan bermakna.