3 perbedaan terbentuknya planet bumi (teori big bang,quantum,rittman)
nimpuna
Teori Big Bang (Dentuman Besar)Pertama kali dikemukakan oleh George Lamaitre (1927), kemudian disempurnakan oleh Edwin Huble (1929). Menyatakan bahwa “ Alam semesta bersal dari sebuah ledakan besar sekitar 13,7 milyar tahun yang lalu”. Bukti yang memperkuat teori ini yaitu bahwa alam semesta sampai sekarang terus mengembang seperti balon yang ditiup. Pendukung teori ini yaitu Vesto Sliper (1929) yang menemukan bahwa garis spektrum Galaxy makin jauh bergeser menuju ke arah merah. Alan Guth (1980) dengan bantuan teleskop Hiuble ia berhasil menghitung pergeseran spektrum Galaxy yang berwarna merah dengan kecepatan menjauhnya. Paul Davies, menyatakan kemusnahan alam semesta dapat terjadi sedahsyat dan sedramatis ketika terbentuknya, jika energi misterius terus menerus mengembangkan ruang dan waktu. Arno Penzias dan Robert Wilson (1965), ia menemukan sisa dentuman besar yang disebut radiasi latar belakang kosmik, penelitian Penzias diperkuat oleh Penemuan George Smoot (1989). Teori Alam Semesta QuantumDikemukakanoleh William Lane Craig (1966), “ bahwa alam semesta ada selamanya dan akan selalu ada untuk selamanya pula”. Dalam teori quantum ruang hampa itu tidak ada, yang ada adalah partikel-partikel sub-atomik.
Teori Alam Semesta QuantumDikemukakanoleh William Lane Craig (1966), “ bahwa alam semesta ada selamanya dan akan selalu ada untuk selamanya pula”. Dalam teori quantum ruang hampa itu tidak ada, yang ada adalah partikel-partikel sub-atomik.