Kamis, 16/23 1 PT hanindo pada tanggal Januari 2015 membeli Sebuah mesin dengan harga Faktur Rp. 50.000.000,00, potongan tunai Rp. 1.250.000,00, PPN Rp. 5.000.000,00, Biaya Pengangkutan Rp. 310.000,00, dan Biaya Pemarangan Rp. 440.000,00. mesin tersebut memiliki umur ekonomis 8 tahun dengan nilai sisa pada akhir Tahun Rp. 2.500.000,00. 201 Hitung berarnya depresiasi menggunakan metode Angka tahun dan Buatlah perhitungan penghentian mesin, Jika pd tahun 2020 mesin dihentikan pemakaian karena rurak, dlagan pemindahan sebesar Rp. 500.000,00 mengeluarkan biaya
Untuk menghitung besarnya depresiasi menggunakan metode Angka Tahun, kita perlu mengetahui nilai penyusutan tahunan mesin tersebut. Berikut adalah langkah-langkah perhitungannya:
Jadi, nilai penyusutan tahunan mesin tersebut adalah Rp. 6.500.000.
Untuk menghitung perhitungan penghentian mesin pada tahun 2020, kita perlu mengetahui total penyusutan yang telah terakumulasi hingga tahun tersebut. Berikut adalah langkah-langkah perhitungannya:
1. Total penyusutan hingga tahun 2020:
Nilai penyusutan tahunan x Jumlah tahun
= Rp. 6.500.000 x (2020 - 2015)
= Rp. 6.500.000 x 5
= Rp. 32.500.000
2. Biaya pemindahan:
Rp. 500.000
3. Perhitungan penghentian mesin:
Harga perolehan - Total penyusutan hingga tahun 2020 - Biaya pemindahan
= Rp. 54.500.000 - Rp. 32.500.000 - Rp. 500.000
= Rp. 21.500.000
Jadi, jika pada tahun 2020 mesin dihentikan pemakaian karena rusak dan dilakukan pemindahan dengan biaya Rp. 500.000, maka biaya penghentian mesin tersebut adalah Rp. 21.500.000.
Jawaban:
Untuk menghitung besarnya depresiasi menggunakan metode Angka Tahun, kita perlu mengetahui nilai penyusutan tahunan mesin tersebut. Berikut adalah langkah-langkah perhitungannya:
1. Harga perolehan mesin:
Harga Faktur - Potongan tunai + PPN + Biaya Pengangkutan + Biaya Pemarangan
= Rp. 50.000.000 - Rp. 1.250.000 + Rp. 5.000.000 + Rp. 310.000 + Rp. 440.000
= Rp. 54.500.000
2. Nilai penyusutan tahunan:
(Harga perolehan - Nilai sisa) / Umur ekonomis
= (Rp. 54.500.000 - Rp. 2.500.000) / 8
= Rp. 52.000.000 / 8
= Rp. 6.500.000
Jadi, nilai penyusutan tahunan mesin tersebut adalah Rp. 6.500.000.
Untuk menghitung perhitungan penghentian mesin pada tahun 2020, kita perlu mengetahui total penyusutan yang telah terakumulasi hingga tahun tersebut. Berikut adalah langkah-langkah perhitungannya:
1. Total penyusutan hingga tahun 2020:
Nilai penyusutan tahunan x Jumlah tahun
= Rp. 6.500.000 x (2020 - 2015)
= Rp. 6.500.000 x 5
= Rp. 32.500.000
2. Biaya pemindahan:
Rp. 500.000
3. Perhitungan penghentian mesin:
Harga perolehan - Total penyusutan hingga tahun 2020 - Biaya pemindahan
= Rp. 54.500.000 - Rp. 32.500.000 - Rp. 500.000
= Rp. 21.500.000
Jadi, jika pada tahun 2020 mesin dihentikan pemakaian karena rusak dan dilakukan pemindahan dengan biaya Rp. 500.000, maka biaya penghentian mesin tersebut adalah Rp. 21.500.000.