20. Toni melepaskan bola dari ketinggian sebuah bangunan, ketika bola menumbuk lantai untuk pertama kalinya, bola dipantulkan dari lantai mencapai ketinggian 16 m, ketika menumbuk untuk kedua kalinya, bola memantul mencapai ketinggian 8 m, selanjutnya tinggi pantulan 4 m. Ketinggian awal ketika bola dijatuhkan adalah....
Pada saat pertama kali bola menumbuk lantai, kita dapat menggunakan ketinggian pantulan pertama (16 m) sebagai ketinggian maksimum bola. Pada titik ini, bola kehilangan sebagian dari energinya akibat gesekan dengan lantai. Ketinggian bola sebelum menumbuk lantai dapat kita nyatakan sebagai h1.
Kemudian, pada saat kedua kalinya bola memantul, kita dapat menggunakan ketinggian pantulan kedua (8 m) sebagai ketinggian maksimum bola. Pada titik ini, bola sekali lagi kehilanganumbuk lantai untuk kedua kalinya dapat kita nyatakan sebagai h2.
Terakhir, pada saat bola memantul untuk ketiga kalinya, kita menggunakan ketinggian pantulan ketiga (4 m) sebagai ketinggian maksimum bola. Keting sebagian dari energinya. Ketinggian bola sebelum mengian bola sebelum menumbuk lantai untuk ketiga kalinya dapat kita nyatakan sebagai h3.
Rumus dan Jawaban :
Dengan menggunakan hukum kekekalan energi mekanik, kita dapat menyusun persamaan berikut:
Energi Kinetik Awal + Energi Potensial Awal - Kerugian Energi = Energi Kinetik Akhir + Energi Potensial Akhir
Pada titik di mana bola dijatuhkan, bola tidak memiliki energi kinetik awal atau potensial akhir (karena bola berada di tanah). Oleh karena itu, persamaan dapat disederhanakan menjadi:
Energi Potensial Awal = Kerugian Energi
Kerugian energi dalam kasus ini adalah perbedaan antara ketinggian bola sebelum menumbuk lantai dan ketinggian pantulan setelah menumbuk lantai. Dalam hal ini, ketinggian awal ketika bola dijatuhkan adalah jumlah ketinggian pantulan setelah menumbuk lantai.
Sehingga, ketinggian awal bola ketika dijatuhkan adalah:
Penjelasan :
Pada saat pertama kali bola menumbuk lantai, kita dapat menggunakan ketinggian pantulan pertama (16 m) sebagai ketinggian maksimum bola. Pada titik ini, bola kehilangan sebagian dari energinya akibat gesekan dengan lantai. Ketinggian bola sebelum menumbuk lantai dapat kita nyatakan sebagai h1.
Kemudian, pada saat kedua kalinya bola memantul, kita dapat menggunakan ketinggian pantulan kedua (8 m) sebagai ketinggian maksimum bola. Pada titik ini, bola sekali lagi kehilanganumbuk lantai untuk kedua kalinya dapat kita nyatakan sebagai h2.
Terakhir, pada saat bola memantul untuk ketiga kalinya, kita menggunakan ketinggian pantulan ketiga (4 m) sebagai ketinggian maksimum bola. Keting sebagian dari energinya. Ketinggian bola sebelum mengian bola sebelum menumbuk lantai untuk ketiga kalinya dapat kita nyatakan sebagai h3.
Rumus dan Jawaban :
Dengan menggunakan hukum kekekalan energi mekanik, kita dapat menyusun persamaan berikut:
Energi Kinetik Awal + Energi Potensial Awal - Kerugian Energi = Energi Kinetik Akhir + Energi Potensial Akhir
Pada titik di mana bola dijatuhkan, bola tidak memiliki energi kinetik awal atau potensial akhir (karena bola berada di tanah). Oleh karena itu, persamaan dapat disederhanakan menjadi:
Energi Potensial Awal = Kerugian Energi
Kerugian energi dalam kasus ini adalah perbedaan antara ketinggian bola sebelum menumbuk lantai dan ketinggian pantulan setelah menumbuk lantai. Dalam hal ini, ketinggian awal ketika bola dijatuhkan adalah jumlah ketinggian pantulan setelah menumbuk lantai.
Sehingga, ketinggian awal bola ketika dijatuhkan adalah:
h1 + h2 + h3 = 16 m + 8 m + 4 m
= 28 m