1.masa jenis tumbuhan yang berupa lumut dan protozoa
2.alasan mengapa benua mengalami pergerakan secara terus mnerus
3.dampak dari pertemuan 2 lempeng tektonik
DheaAndanda35
1 )Briophyta merupakan organisme multiselulerdan eukariotik.Belum memiliki akar, daun, dan batang yang jelas (thallophyta), namun ada yang sudah memiliki akar, batang, dan daun yang jelas (kormophyta). Sehingga sering disebut sebagai tumbuhan peralihan antara thallophyta dan kormophyta.Akar belum sejati, dan struktur mirip akar pada Briophyta disebut rhizoid. Peranan Rhizoid membawa air dan nutrisi ke seluruh jaringan. Rhizoid tidak memiliki pembuluh untuk mendistribusikan air dan nutrisi, sehingga briophyta sering disebut tumbahan non-tracheophyta.Reproduksi / perkembangbiakan secara metagenesis, yaitu terjadi pergiliran keturunan antara fase sporofit yang diploid (2n) dan fase gametofit yang haploid (n).Beberapa jenis lumut dapat bersifat kosmopolit karena dapat ditemukan di berbagai tempat.
2 )Gerakan benua terjadi karena adanya pergerakan lempeng-lempeng tektonik yang terjadi secara terus menerus. Pergerakan lempeng tektonik ini terjadi akibat adanya arus yang disebabkan oleh panas, yaitu aliran magma yang terdapat dalam perut bumi, tepatnya terjadi dalam batuan padat pada perut bumi. Aliran panas tersebut kemudian menyebabkan melelehnya dasar batuan yang selanjutnya mendesak maju kerak bumi dan terjadilah pergerakan gerakan kerak bumi. Pergerakan kerak bumi inilah yang akhirnya mengakibatkan terjadinya gerakan benua dan terbentuklah benua-benua besar seperti Asia, Amerika, Eropa, Afrika dan Australia. Teori mengenai gerakan benua telah disampaikan oleh beberapa peneliti geologi, antara lain yaitu Alfred Lothar Wegener dan Descartes.
Lempeng Tektonik
Teori Tektonik Lempeng (bahasa Inggris: Plate Tectonics) adalah teori dalam bidang geologi yang dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adanya bukti-bukti pergerakan skala besar yang dilakukan oleh litosfer bumi. Teori ini telah mencakup dan juga menggantikan Teori Pergeseran Benua yang lebih dahulu dikemukakan pada paruh pertama abad ke-20 dan konsep seafloor spreading yang dikembangkan pada tahun 1960-an.
Bagian terluar dari interior bumi terbentuk dari dua lapisan. Di bagian atas terdapat litosfer yang terdiri atas kerak dan bagian teratas mantel bumi yang kaku dan padat. Di bawah lapisan litosfer terdapatastenosfer yang berbentuk padat tetapi bisa mengalir seperti cairan dengan sangat lambat dan dalam skala waktu geologis yang sangat lama karena viskositas dankekuatan geser (shear strength) yang rendah. Lebih dalam lagi, bagian mantel di bawah astenosfer sifatnya menjadi lebih kaku lagi. Penyebabnya bukanlah suhu yang lebih dingin, melainkan tekanan yang tinggi.
Lapisan litosfer dibagi menjadi lempeng-lempeng tektonik (tectonic plates). Di bumi, terdapat tujuh lempeng utama dan banyak lempeng-lempeng yang lebih kecil. Lempeng-lempeng litosfer ini menumpang di atas astenosfer. Mereka bergerak relatif satu dengan yang lainnya di batas-batas lempeng, baik divergen (menjauh),konvergen (bertumbukan), ataupuntransform (menyamping). Gempa bumi,aktivitas vulkanik, pembentukan gunung, dan pembentukan palung samudera semuanya umumnya terjadi di daerah sepanjang batas lempeng. Pergerakan lateral lempeng lazimnya berkecepatan 50-100 mm/a.
3 )Lempeng-lempeng utama
Lempeng-lempeng tektonik utama yaitu:
Lempeng Afrika, meliputi Afrika - Lempeng benuaLempeng Antarktika, meliputi Antarktika - Lempeng benuaLempeng Australia, meliputi Australia (tergabung dengan Lempeng India antara 50 sampai 55 juta tahun yang lalu)- Lempeng benuaLempeng Eurasia, meliputi Asia dan Eropa - Lempeng benuaLempeng Amerika Utara, meliputi Amerika Utara dan Siberia timur laut - Lempeng benuaLempeng Amerika Selatan, meliputi Amerika Selatan - Lempeng benuaLempeng Pasifik, meliputi Samudera Pasifik - Lempeng samudera
Lempeng-lempeng penting lain yang lebih kecil mencakup Lempeng India, Lempeng Arabia, Lempeng Karibia, Lempeng Juan de Fuca, Lempeng Cocos, Lempeng Nazca, Lempeng Filipina, dan Lempeng Scotia.
Pergerakan lempeng telah menyebabkan pembentukan dan pemecahan benua seiring berjalannya waktu, termasuk juga pembentukan superkontinen yang mencakup hampir semua atau semua benua. Superkontinen Rodinia diperkirakan terbentuk 1 miliar tahun yang lalu dan mencakup hampir semua atau semua benua di Bumi dan terpecah menjadi delapan benua sekitar 600 juta tahun yang lalu. Delapan benua ini selanjutnya tersusun kembali menjadi superkontinen lain yang disebut Pangaea yang pada akhirnya juga terpecah menjadi Laurasia (yang menjadi Amerika Utara dan Eurasia), dan Gondwana (yang menjadi benua sisanya)
2 )Gerakan benua terjadi karena adanya pergerakan lempeng-lempeng tektonik yang terjadi secara terus menerus. Pergerakan lempeng tektonik ini terjadi akibat adanya arus yang disebabkan oleh panas, yaitu aliran magma yang terdapat dalam perut bumi, tepatnya terjadi dalam batuan padat pada perut bumi. Aliran panas tersebut kemudian menyebabkan melelehnya dasar batuan yang selanjutnya mendesak maju kerak bumi dan terjadilah pergerakan gerakan kerak bumi. Pergerakan kerak bumi inilah yang akhirnya mengakibatkan terjadinya gerakan benua dan terbentuklah benua-benua besar seperti Asia, Amerika, Eropa, Afrika dan Australia. Teori mengenai gerakan benua telah disampaikan oleh beberapa peneliti geologi, antara lain yaitu Alfred Lothar Wegener dan Descartes.
Lempeng Tektonik
Teori Tektonik Lempeng (bahasa Inggris: Plate Tectonics) adalah teori dalam bidang geologi yang dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adanya bukti-bukti pergerakan skala besar yang dilakukan oleh litosfer bumi. Teori ini telah mencakup dan juga menggantikan Teori Pergeseran Benua yang lebih dahulu dikemukakan pada paruh pertama abad ke-20 dan konsep seafloor spreading yang dikembangkan pada tahun 1960-an.
Bagian terluar dari interior bumi terbentuk dari dua lapisan. Di bagian atas terdapat litosfer yang terdiri atas kerak dan bagian teratas mantel bumi yang kaku dan padat. Di bawah lapisan litosfer terdapatastenosfer yang berbentuk padat tetapi bisa mengalir seperti cairan dengan sangat lambat dan dalam skala waktu geologis yang sangat lama karena viskositas dankekuatan geser (shear strength) yang rendah. Lebih dalam lagi, bagian mantel di bawah astenosfer sifatnya menjadi lebih kaku lagi. Penyebabnya bukanlah suhu yang lebih dingin, melainkan tekanan yang tinggi.
Lapisan litosfer dibagi menjadi lempeng-lempeng tektonik (tectonic plates). Di bumi, terdapat tujuh lempeng utama dan banyak lempeng-lempeng yang lebih kecil. Lempeng-lempeng litosfer ini menumpang di atas astenosfer. Mereka bergerak relatif satu dengan yang lainnya di batas-batas lempeng, baik divergen (menjauh),konvergen (bertumbukan), ataupuntransform (menyamping). Gempa bumi,aktivitas vulkanik, pembentukan gunung, dan pembentukan palung samudera semuanya umumnya terjadi di daerah sepanjang batas lempeng. Pergerakan lateral lempeng lazimnya berkecepatan 50-100 mm/a.
3 )Lempeng-lempeng utama
Lempeng-lempeng tektonik utama yaitu:
Lempeng Afrika, meliputi Afrika - Lempeng benuaLempeng Antarktika, meliputi Antarktika - Lempeng benuaLempeng Australia, meliputi Australia (tergabung dengan Lempeng India antara 50 sampai 55 juta tahun yang lalu)- Lempeng benuaLempeng Eurasia, meliputi Asia dan Eropa - Lempeng benuaLempeng Amerika Utara, meliputi Amerika Utara dan Siberia timur laut - Lempeng benuaLempeng Amerika Selatan, meliputi Amerika Selatan - Lempeng benuaLempeng Pasifik, meliputi Samudera Pasifik - Lempeng samudera
Lempeng-lempeng penting lain yang lebih kecil mencakup Lempeng India, Lempeng Arabia, Lempeng Karibia, Lempeng Juan de Fuca, Lempeng Cocos, Lempeng Nazca, Lempeng Filipina, dan Lempeng Scotia.
Pergerakan lempeng telah menyebabkan pembentukan dan pemecahan benua seiring berjalannya waktu, termasuk juga pembentukan superkontinen yang mencakup hampir semua atau semua benua. Superkontinen Rodinia diperkirakan terbentuk 1 miliar tahun yang lalu dan mencakup hampir semua atau semua benua di Bumi dan terpecah menjadi delapan benua sekitar 600 juta tahun yang lalu. Delapan benua ini selanjutnya tersusun kembali menjadi superkontinen lain yang disebut Pangaea yang pada akhirnya juga terpecah menjadi Laurasia (yang menjadi Amerika Utara dan Eurasia), dan Gondwana (yang menjadi benua sisanya)
#maaf ya klo salah