Audirchmm
(1) Kata depan yang dilesapkan Keliru: Sesuai buku. Benar: Sesuai dengan buku. Terjadi pelesapan (penghilangan) kata "dengan"
Keliru: SD ini terdiri 6 kelas Benar: SD ini terdiri atas 6 kelas. Terjadi pelesapan (penghilangan) kata "atas"
Keliru: dibanding orangtuanya. Benar: jika dibanding dengan orangtuanya. Terjadi pelesapan (penghilangan) kata "jika" dan "dengan"
Kata depan disebut juga "preposisi", fungsinya merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat dan biasanya diikuti oleh nomina atau pronomina. Contoh kata depan --> di, ke, dari, untuk, guna, hingga, hampir, demi, atas. #RabuEditing
(2) Mengawali kalimat dengan "sedangkan" dan "sehingga" "sedangkan" dan "sehingga" berjenis kata sambung, fungsinya menghubungkan dua frasa atau klausa. Tidak seharusnya kata ini mengawali kalimat
Keliru: Ani suka makan apel. Sedangkan Andi suka makan jeruk. Benar: Ani suka makan apel. Sementara itu, Andi suka makan jeruk. atau ... Keliru: Ani suka makan apel. Sedangkan Andi suka makan jeruk. Benar: Ani suka makan apel, sedangkan Andi suka makan jeruk. Keliru: Mincob tidak mengerjakan PR. Sehingga ia harus dihukum. Benar: Mincob tidak mengerjakan PR. Akibatnya, ia harus dihukum. atau ... Keliru: Mincob tidak mengerjakan PR. Sehingga ia harus dihukum. Benar: Mincob tidak mengerjakan PR sehingga ia harus dihukum. INGAT: Jangan memulai sebuah kalimat dengan kata "SEHINGGA" atau "SEDANGKAN" #RabuEditing
(3) Kalimat diawali "dengan" atau "untuk" tanpa pokok kalimat (subjek) Keliru: Dengan kondisi demikian membuatnya tidak bisa masuk sekolah. Benar: Kondisi tersebut membuatnya tidak bisa masuk sekolah.
(4) Kata kerja mengawali kalimat secara keliru. Keliru: Mendengar penuturan Ibu, kami jadi tersadar atas kesalahan kami. Benar: Melalui penuturan ibu, kami jadi tersadar atas kesalahan kami
Keliru: "Menyusul aksi pembakaran bendera Indonesia, Asosiasi Importir Indonesia mengancam akan memboikot barang impor dari Australia."
Benar: Akibat/Sebagai reaksi atas aksi pembakaran bendera Indonesia, Asosiasi Imp Ind mengancam akan memboikot barang impor dari Australia.
(5) Kata kerja diikuti kata depan sebagai penyerta Keliru : Setiap orang memahami tentang apa yang terjadi dalam dirinya. Benar: Setiap orang memahami apa yang terjadi dalam dirinya.
Keliru: Mereka mempersoalkan tentang peranan agama dalam kehidupan. Benar: Mereka mempersoalkan peranan agama dalam kehidupan.
(6) Menggunakan kata "di mana" sebagai kata penghubung (konjungsi) Keliru: Banyak sekali tempat di Singapura di mana Anda bisa membeli buku. Kalimat ini masih menggunakan pola kalimat bahasa Inggris.
B. Indo: Banyak sekali tempat di Singapura di mana kita bisa membeli buku. English: There're many place where we can buy books in Singapore.
Kalimat berpola bahasa Inggris ini harus diubah dulu sesuai struktur kalimat bahasa Indonesia. Benar --> Di Singapura, ada banyak sekali tempat bagi Anda untuk bisa membeli buku.
(7) Gabungan kata "adalah" dan "merupakan" yang berjejer dalam satu kalimat. Keliru: Jeruk bali adalah merupakan buah khas dari pulau dewata. Hayo siapa yang masih menulis "adalah merupakan" seperti ini? Keliru: Ayahnya adalah merupakan seorang politikus. Benar: Ayahnya adalah seorang politikus. Benar: Ayahnya merupakan seorang politikus. Keliru: Himalaya adalah merupakan gunung tertinggi di dunia. Benar: Himalaya merupakan gunung tertinggi di dunia.
(8) Kata "saling" mendahului kata kerja dengan imbuhan "ber-an" atau "di-" Keliru: Kedua suami-istri itu saling berpelukan. Benar: Kedua suami-istri itu berpelukan.
Imbuhan ber-an pada "berpelukan" sudah bermakna "saling", jadi kita tidak perlu lagi menggunakan kata "saling" dalam kalimat tersebut. Contoh lain: "Kedua suami-istri itu saling memeluk" atau "Kedua suami-istri itu peluk-memeluk."
(9) Penggunaan kata-kata yang tidak perlu alias berlebihan sehingga membuat kalimat jadi panjang. Boros: Pencuri itu melakukan pencurian terhadap barang-barang di rumah sebelah.
Tepat: Pencuri itu mencuri di rumah sebelah .
Boros: "Kehadirannya di Bali adalah untuk membuka Rapat Kerja Daerah."
Tepat: "Kehadirannya di Bali untuk membuka Rapat Kerja Daerah."
(10) Pemakaian kata ‘kalau’ secara keliru Kata "kalau" termasuk kata penghubung yang digunakan untuk menandai suatu syarat tertentu. --> Aku akan berangkat kalau hujannya sudah reda.
Keliru: Aku mengaku kalau aku yang telah mencuri uangnya. Benar: Aku mengaku bahwa aku yang telah mencuri uangnya.
Penggunaan kata "kalau" yang benar yakni ada "syarat" - Aku akan membeli mobil itu kalau punya uang. - Kalau jadi kamu, aku akan membelinya.
Keliru: Sesuai buku.
Benar: Sesuai dengan buku.
Terjadi pelesapan (penghilangan) kata "dengan"
Keliru: SD ini terdiri 6 kelas
Benar: SD ini terdiri atas 6 kelas.
Terjadi pelesapan (penghilangan) kata "atas"
Keliru: dibanding orangtuanya.
Benar: jika dibanding dengan orangtuanya.
Terjadi pelesapan (penghilangan) kata "jika" dan "dengan"
Kata depan disebut juga "preposisi", fungsinya merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat dan biasanya diikuti oleh nomina atau pronomina.
Contoh kata depan --> di, ke, dari, untuk, guna, hingga, hampir, demi, atas. #RabuEditing
(2) Mengawali kalimat dengan "sedangkan" dan "sehingga"
"sedangkan" dan "sehingga" berjenis kata sambung, fungsinya menghubungkan dua frasa atau klausa. Tidak seharusnya kata ini mengawali kalimat
Keliru: Ani suka makan apel. Sedangkan Andi suka makan jeruk.
Benar: Ani suka makan apel. Sementara itu, Andi suka makan jeruk.
atau ...
Keliru: Ani suka makan apel. Sedangkan Andi suka makan jeruk.
Benar: Ani suka makan apel, sedangkan Andi suka makan jeruk.
Keliru: Mincob tidak mengerjakan PR. Sehingga ia harus dihukum.
Benar: Mincob tidak mengerjakan PR. Akibatnya, ia harus dihukum.
atau ...
Keliru: Mincob tidak mengerjakan PR. Sehingga ia harus dihukum.
Benar: Mincob tidak mengerjakan PR sehingga ia harus dihukum.
INGAT: Jangan memulai sebuah kalimat dengan kata "SEHINGGA" atau "SEDANGKAN" #RabuEditing
(3) Kalimat diawali "dengan" atau "untuk" tanpa pokok kalimat (subjek)
Keliru: Dengan kondisi demikian membuatnya tidak bisa masuk sekolah.
Benar: Kondisi tersebut membuatnya tidak bisa masuk sekolah.
(4) Kata kerja mengawali kalimat secara keliru.
Keliru: Mendengar penuturan Ibu, kami jadi tersadar atas kesalahan kami.
Benar: Melalui penuturan ibu, kami jadi tersadar atas kesalahan kami
Keliru: "Menyusul aksi pembakaran bendera Indonesia, Asosiasi Importir Indonesia mengancam
akan memboikot barang impor dari Australia."
Benar: Akibat/Sebagai reaksi atas aksi pembakaran bendera Indonesia, Asosiasi Imp Ind
mengancam akan memboikot barang impor dari Australia.
(5) Kata kerja diikuti kata depan sebagai penyerta
Keliru : Setiap orang memahami tentang apa yang terjadi dalam dirinya.
Benar: Setiap orang memahami apa yang terjadi dalam dirinya.
Keliru: Mereka mempersoalkan tentang peranan agama dalam kehidupan.
Benar: Mereka mempersoalkan peranan agama dalam kehidupan.
(6) Menggunakan kata "di mana" sebagai kata penghubung (konjungsi)
Keliru: Banyak sekali tempat di Singapura di mana Anda bisa membeli buku.
Kalimat ini masih menggunakan pola kalimat bahasa Inggris.
B. Indo: Banyak sekali tempat di Singapura di mana kita bisa membeli buku.
English: There're many place where we can buy books in Singapore.
Kalimat berpola bahasa Inggris ini harus diubah dulu sesuai struktur kalimat bahasa
Indonesia.
Benar --> Di Singapura, ada banyak sekali tempat bagi Anda untuk bisa membeli buku.
(7) Gabungan kata "adalah" dan "merupakan" yang berjejer dalam satu kalimat.
Keliru: Jeruk bali adalah merupakan buah khas dari pulau dewata.
Hayo siapa yang masih menulis "adalah merupakan" seperti ini?
Keliru: Ayahnya adalah merupakan seorang politikus.
Benar: Ayahnya adalah seorang politikus.
Benar: Ayahnya merupakan seorang politikus.
Keliru: Himalaya adalah merupakan gunung tertinggi di dunia.
Benar: Himalaya merupakan gunung tertinggi di dunia.
(8) Kata "saling" mendahului kata kerja dengan imbuhan "ber-an" atau "di-"
Keliru: Kedua suami-istri itu saling berpelukan.
Benar: Kedua suami-istri itu berpelukan.
Imbuhan ber-an pada "berpelukan" sudah bermakna "saling", jadi kita tidak perlu lagi menggunakan kata "saling" dalam kalimat tersebut.
Contoh lain: "Kedua suami-istri itu saling memeluk" atau "Kedua suami-istri itu peluk-memeluk."
(9) Penggunaan kata-kata yang tidak perlu alias berlebihan sehingga membuat kalimat jadi panjang.
Boros: Pencuri itu melakukan pencurian terhadap barang-barang di rumah sebelah.
Tepat: Pencuri itu mencuri di rumah sebelah .
Boros: "Kehadirannya di Bali adalah untuk membuka Rapat Kerja Daerah."
Tepat: "Kehadirannya di Bali untuk membuka Rapat Kerja Daerah."
(10) Pemakaian kata ‘kalau’ secara keliru
Kata "kalau" termasuk kata penghubung yang digunakan untuk menandai suatu syarat tertentu. --> Aku akan berangkat kalau hujannya sudah reda.
Keliru: Aku mengaku kalau aku yang telah mencuri uangnya.
Benar: Aku mengaku bahwa aku yang telah mencuri uangnya.
Penggunaan kata "kalau" yang benar yakni ada "syarat"
- Aku akan membeli mobil itu kalau punya uang.
- Kalau jadi kamu, aku akan membelinya.