Hukum bacaan Nun Mati atau Sukun adalah salah satu aturan dalam bacaan Al-Qur'an yang berkaitan dengan pengucapan huruf "ن" yang memiliki tanda sukun di atasnya. Berikut adalah penjelasan mengenai pembagian hukum bacaan Nun Mati:
1. Nun Mati Bertemu dengan Huruf Izhar: Ketika huruf Nun Mati bertemu dengan huruf izhar seperti Alif, Waw, Ya maka Nun Mati tersebut harus dibaca dengan jelas dan terdengar secara nyata. Contohnya pada kata "مَنْ" (man) yang harus dibaca dengan pengucapan yang jelas tanpa memanjangkan suara.
2. Nun Mati Bertemu dengan Huruf Ikhfa: Ketika huruf Nun Mati bertemu dengan huruf ikhfa seperti Ha, 'Ain, Ghain, Khaw, dan lainnya, maka Nun Mati tersebut harus dibaca secara ringan atau disebut dengan ikhfa. Suara Nun Mati tidak diperpanjang dan tidak dikuatkan. Contohnya pada kata "مَنْظُورٌ" (manzhurun) di mana Nun Mati harus dibaca secara ringan.
3. Nun Mati Bertemu dengan Huruf Iqlab: Ketika huruf Nun Mati bertemu dengan huruf iqlab yang hanya terjadi pada satu kata dalam Al-Qur'an, yaitu pada kata "مَنْ بَدَّلَ" (man baddala) dalam Surah Al-Baqarah ayat 8, maka Nun Mati tersebut akan berubah menjadi huruf mim mati. Artinya, pengucapan Nun Mati menjadi seperti huruf mim. Contohnya, dalam kata "مَنْ بَدَّلَهُ" (man baddalahu) Nun Mati dibaca dengan pengucapan mim mati.
4. Nun Mati Bertemu dengan Huruf Idgham: Ketika huruf Nun Mati bertemu dengan huruf idgham seperti Ba, Mim, dan Nun, maka Nun Mati tersebut akan digabung atau disebut dengan idgham. Nun Mati tidak diperpanjang dan langsung digabungkan dengan huruf idgham yang berikutnya. Contohnya pada kata "مَنْ بَيْنَ" (man bayna) di mana Nun Mati akan digabungkan dengan huruf Ba sehingga menjadi pengucapan "man bayna".
Pembagian hukum bacaan Nun Mati ini penting untuk dipelajari oleh para pembaca Al-Qur'an agar dapat menghasilkan pengucapan yang tepat sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam ilmu Tajwid.
Jawaban:
Hukum bacaan Nun Mati atau Sukun adalah salah satu aturan dalam bacaan Al-Qur'an yang berkaitan dengan pengucapan huruf "ن" yang memiliki tanda sukun di atasnya. Berikut adalah penjelasan mengenai pembagian hukum bacaan Nun Mati:
1. Nun Mati Bertemu dengan Huruf Izhar: Ketika huruf Nun Mati bertemu dengan huruf izhar seperti Alif, Waw, Ya maka Nun Mati tersebut harus dibaca dengan jelas dan terdengar secara nyata. Contohnya pada kata "مَنْ" (man) yang harus dibaca dengan pengucapan yang jelas tanpa memanjangkan suara.
2. Nun Mati Bertemu dengan Huruf Ikhfa: Ketika huruf Nun Mati bertemu dengan huruf ikhfa seperti Ha, 'Ain, Ghain, Khaw, dan lainnya, maka Nun Mati tersebut harus dibaca secara ringan atau disebut dengan ikhfa. Suara Nun Mati tidak diperpanjang dan tidak dikuatkan. Contohnya pada kata "مَنْظُورٌ" (manzhurun) di mana Nun Mati harus dibaca secara ringan.
3. Nun Mati Bertemu dengan Huruf Iqlab: Ketika huruf Nun Mati bertemu dengan huruf iqlab yang hanya terjadi pada satu kata dalam Al-Qur'an, yaitu pada kata "مَنْ بَدَّلَ" (man baddala) dalam Surah Al-Baqarah ayat 8, maka Nun Mati tersebut akan berubah menjadi huruf mim mati. Artinya, pengucapan Nun Mati menjadi seperti huruf mim. Contohnya, dalam kata "مَنْ بَدَّلَهُ" (man baddalahu) Nun Mati dibaca dengan pengucapan mim mati.
4. Nun Mati Bertemu dengan Huruf Idgham: Ketika huruf Nun Mati bertemu dengan huruf idgham seperti Ba, Mim, dan Nun, maka Nun Mati tersebut akan digabung atau disebut dengan idgham. Nun Mati tidak diperpanjang dan langsung digabungkan dengan huruf idgham yang berikutnya. Contohnya pada kata "مَنْ بَيْنَ" (man bayna) di mana Nun Mati akan digabungkan dengan huruf Ba sehingga menjadi pengucapan "man bayna".
Pembagian hukum bacaan Nun Mati ini penting untuk dipelajari oleh para pembaca Al-Qur'an agar dapat menghasilkan pengucapan yang tepat sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam ilmu Tajwid.