Molaritas (M) = Jumlah mol glukosa / Volume larutan
Molaritas (M) = 0,0333 mol / 2 L = 0,01665 mol/L atau 0,01665 M
Jadi, molaritas dari 6 gram glukosa yang dilarutkan dalam 2 L air adalah sekitar 0,01665 M.
b. Untuk KI (Kalium Iodida) yang diberikan dalam bentuk mol, molaritas langsung diberikan:
Molaritas (M) = 0,5 mol / 0,5 L = 1 mol/L atau 1 M
Jadi, molaritas dari 0,5 mol KI yang dilarutkan dalam 500 mL air adalah 1 M.
2. Pereaksi pembatas (stoikiometri) dari reaksi kimia dapat ditentukan dengan membandingkan rasio koefisien mol dari reaktan dalam persamaan reaksi.
a. Berdasarkan persamaan reaksi:
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O
Rasio mol CH4 dan O2 dalam reaksi ini adalah 1:2. Artinya, untuk setiap 1 mol CH4 yang bereaksi, dibutuhkan 2 mol O2.
Namun, dalam reaksi yang diberikan, ada 2 mol CH4 dan 3 mol O2. Jumlah O2 (3 mol) adalah lebih dari cukup untuk bereaksi dengan 2 mol CH4. Oleh karena itu, O2 adalah pereaksi pembatas karena hanya 2 mol CH4 yang bereaksi dan 1 mol O2 tidak bereaksi.
b. Berdasarkan persamaan reaksi:
HCl + NaOH → NaCl + H2O
Rasio mol HCl dan NaOH dalam reaksi ini adalah 1:1. Artinya, untuk setiap 1 mol HCl yang bereaksi, dibutuhkan 1 mol NaOH.
Dalam reaksi yang diberikan, ada 5 mol HCl dan 6 mol NaOH. Jumlah HCl (5 mol) adalah lebih sedikit daripada NaOH (6 mol). Oleh karena itu, HCl adalah pereaksi pembatas karena hanya 5 mol NaOH yang bereaksi dan 1 mol NaOH tidak bereaksi.
Jawaban:
1. Molaritas (M) dapat dihitung menggunakan rumus berikut:
Molaritas (M) = Jumlah mol zat / Volume larutan (L)
a. Untuk glukosa (C6H12O6) dengan Mr (massa molar) = 180 g/mol, kita perlu menghitung jumlah mol glukosa terlebih dahulu:
Jumlah mol glukosa = Massa glukosa / Mr
Jumlah mol glukosa = 6 gram / 180 g/mol = 0,0333 mol
Molaritas (M) = Jumlah mol glukosa / Volume larutan
Molaritas (M) = 0,0333 mol / 2 L = 0,01665 mol/L atau 0,01665 M
Jadi, molaritas dari 6 gram glukosa yang dilarutkan dalam 2 L air adalah sekitar 0,01665 M.
b. Untuk KI (Kalium Iodida) yang diberikan dalam bentuk mol, molaritas langsung diberikan:
Molaritas (M) = 0,5 mol / 0,5 L = 1 mol/L atau 1 M
Jadi, molaritas dari 0,5 mol KI yang dilarutkan dalam 500 mL air adalah 1 M.
2. Pereaksi pembatas (stoikiometri) dari reaksi kimia dapat ditentukan dengan membandingkan rasio koefisien mol dari reaktan dalam persamaan reaksi.
a. Berdasarkan persamaan reaksi:
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O
Rasio mol CH4 dan O2 dalam reaksi ini adalah 1:2. Artinya, untuk setiap 1 mol CH4 yang bereaksi, dibutuhkan 2 mol O2.
Namun, dalam reaksi yang diberikan, ada 2 mol CH4 dan 3 mol O2. Jumlah O2 (3 mol) adalah lebih dari cukup untuk bereaksi dengan 2 mol CH4. Oleh karena itu, O2 adalah pereaksi pembatas karena hanya 2 mol CH4 yang bereaksi dan 1 mol O2 tidak bereaksi.
b. Berdasarkan persamaan reaksi:
HCl + NaOH → NaCl + H2O
Rasio mol HCl dan NaOH dalam reaksi ini adalah 1:1. Artinya, untuk setiap 1 mol HCl yang bereaksi, dibutuhkan 1 mol NaOH.
Dalam reaksi yang diberikan, ada 5 mol HCl dan 6 mol NaOH. Jumlah HCl (5 mol) adalah lebih sedikit daripada NaOH (6 mol). Oleh karena itu, HCl adalah pereaksi pembatas karena hanya 5 mol NaOH yang bereaksi dan 1 mol NaOH tidak bereaksi.