Pengertian kalor berbeda dengan pengertian suhu. Suhu adalah derajat panas atau dinginnya suatu benda, sedangkan kalor adalah energi yang dipindahkandari suatu benda ke benda lainnya kerena perbedaan suhu/temperatur. Jika sebuah benda dipanaskan, maka suhu/temperatur benda akan naik, sebaliknya jika benda didinginkan,maka suhu/temperaturnya akan turun.
. Pengaruh Kalor terhadap Wujud Zat
Kalor yang diserap suatu zat tidak selalu menyebabkan kenaikan suhu/temperatur zat tersebut. Kadangkala kalor yang diserap oleh suatu zat dapat mengubah wujud zat tersebut tanpa menaikkan suhunya, contoh es yang dipanaskan lama kelamaan akan menjadi air, sebaliknya air yang didinginkan, lama kelamaan akan menjadi es. Zat dapat berada dalam tiga wujud, yaitu padat, cair, dan gas. Pada saat terjadi perubahan wujud, misalnya dari padat menjadi cair atau dari cair menjadi gas, selalu disertai dengan pelepasan atau penyerapan kalor. Akan tetapi perubahan wujud tidak disertai dengan perubahan suhu.
Proses penerimaan dan pelepasan kalor yang menyebabkan
terjadinya perubahan suhu.
1. Pengaruh Kalor terhadap Massa Benda (The Effect of Heat Mass of Matter)
Untuk jenis benda yang sama tetapi massanya berbeda kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu yang sama ternyata besarnya berbeda.
Artinya, semakin besar massa benda, semakin besar pula kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu benda tersebut. Dengan demikian, jumlah
kalor yang diperlukan sebanding dengan massa bendanya.
2. Pengaruh kalor terhadap Jenis Benda (Heat is proportional to the Specific
Heat of Matter)
Untuk jenis benda yang berbeda tetapi massanya sama, kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu yang sama ternyata besarnya berbeda.
Dengna demikian, jumlah kalor yang diperlukan bergantung pada jenis
bendanya.
3. Pengaruh Kalor pada Suhu Benda (The Effect of Heat on Temperature of
Matter)
Jumlah kalor yang diberikan besarnya sebanding dengan kenaikkan
(perubahan) suhu benda. Artinya, makin banyak kalor yang diberikan kepada
benda, semakin besar pula kenaikan suhu benda tersebut.
Jadi, banyaknya kalor (Q) yang diperlukan untuk menaikkan suhu
suatu benda bergantung pada massa benda (m), kalor jenis benda (c), dan
perubahan suhu (∆T). Secara matematis, hubungan tersebut dirumuskan:
pengaruh kalor terhadap benda
Proses penerimaan dan pelepasan kalor yang menyebabkan
terjadinya perubahan suhu.
1. Pengaruh Kalor terhadap Massa Benda (The Effect of Heat Mass of Matter)
Untuk jenis benda yang sama tetapi massanya berbeda kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu yang sama ternyata besarnya berbeda.
Artinya, semakin besar massa benda, semakin besar pula kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu benda tersebut. Dengan demikian, jumlah
kalor yang diperlukan sebanding dengan massa bendanya.
2. Pengaruh kalor terhadap Jenis Benda (Heat is proportional to the Specific
Heat of Matter)
Untuk jenis benda yang berbeda tetapi massanya sama, kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu yang sama ternyata besarnya berbeda.
Dengna demikian, jumlah kalor yang diperlukan bergantung pada jenis
bendanya.
3. Pengaruh Kalor pada Suhu Benda (The Effect of Heat on Temperature of
Matter)
Jumlah kalor yang diberikan besarnya sebanding dengan kenaikkan
(perubahan) suhu benda. Artinya, makin banyak kalor yang diberikan kepada
benda, semakin besar pula kenaikan suhu benda tersebut.
Jadi, banyaknya kalor (Q) yang diperlukan untuk menaikkan suhu
suatu benda bergantung pada massa benda (m), kalor jenis benda (c), dan
perubahan suhu (∆T).
2.Pengertian kalor
Kalor bisa diartikan sebagai energi yang diterima atau dilepas oleh suatu zat sehingga suhu zat tersebut bisa naik atau turun bahkan mengalami perubahan wujud.
Kalor merupakan salah satu bentuk energi. Satuan kalo dalam SI yaitu joule (j), satuan lainnya yaitu kalori (kal)
1 kal = 4,2 J atau 1 J = 0,24 kal
Rumus Kalor
Rumus untuk menghitung jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan atau menurunkan suhu adalah sebagai berikut :
Q = m.c.ΔT
dimana,
Q = jumlah kalor yang diserap atau dilepas (joule)
m = massa zat (kg)
c = kalor jenis zat (joule/kgoC)
ΔT = perbedaan suhu (suhu akhir – suhu awal zat) (oC)
Rumus untuk menghitung besar kalor yang yang mampu mengubah wujud zat adalah sebagai berikut :
Q = m.L
dimana,
Q = jumlah kalor yang diserap atau dilepas (joule)
m = massa zat (kg)
L = kalor laten / kalor lebur (joule/kg)
Rumus untuk menghitung kalor uap (kalor yang diperlukan untuk menguapkan satu satuan zat pada titik didihnya) adalah sebagai berikut :
Q = m.U
dimana,
Q = jumlah kalor yang diserap atau dilepas (joule)
m = massa zat (kg)
U = kalor uap (joule/kg)
Rumus untuk menghitung kapasitas kalor (kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat 1oC lebih tinggi) adalah sebagai berikut :
C = Q/T
dimana,
C =kapasitas kalor (joule/oC)
Q = jumlah kalor yang diserap atau dilepas (joule)
T = suhu zat (oC)
Dalam rumus kalor dikenal asas black, yang berbunyi :
Banyaknya kalor yang dilepaskan benda bersuhu tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima benda yang bersuhu lebih rendah – Asas Black
Contoh Soal
Soal : Perhatikan gambar berikut ini :
Hitunglah jumlah kalor yang diperlukan untuk mengubah 500 gram es pada titik A ke C bila kalor jenis es 2.100 J/kgoC dan kalor lebur es 336.000 J/kg.
. Pengaruh Kalor terhadap Suhu
Pengertian kalor berbeda dengan pengertian suhu. Suhu adalah derajat panas atau dinginnya suatu benda, sedangkan kalor adalah energi yang dipindahkandari suatu benda ke benda lainnya kerena perbedaan suhu/temperatur. Jika sebuah benda dipanaskan, maka suhu/temperatur benda akan naik, sebaliknya jika benda didinginkan,maka suhu/temperaturnya akan turun.
. Pengaruh Kalor terhadap Wujud Zat
Kalor yang diserap suatu zat tidak selalu menyebabkan kenaikan suhu/temperatur zat tersebut. Kadangkala kalor yang diserap oleh suatu zat dapat mengubah wujud zat tersebut tanpa menaikkan suhunya, contoh es yang dipanaskan lama kelamaan akan menjadi air, sebaliknya air yang didinginkan, lama kelamaan akan menjadi es. Zat dapat berada dalam tiga wujud, yaitu padat, cair, dan gas. Pada saat terjadi perubahan wujud, misalnya dari padat menjadi cair atau dari cair menjadi gas, selalu disertai dengan pelepasan atau penyerapan kalor. Akan tetapi perubahan wujud tidak disertai dengan perubahan suhu.
Proses penerimaan dan pelepasan kalor yang menyebabkan
terjadinya perubahan suhu.
1. Pengaruh Kalor terhadap Massa Benda (The Effect of Heat Mass of Matter)
Untuk jenis benda yang sama tetapi massanya berbeda kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu yang sama ternyata besarnya berbeda.
Artinya, semakin besar massa benda, semakin besar pula kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu benda tersebut. Dengan demikian, jumlah
kalor yang diperlukan sebanding dengan massa bendanya.
2. Pengaruh kalor terhadap Jenis Benda (Heat is proportional to the Specific
Heat of Matter)
Untuk jenis benda yang berbeda tetapi massanya sama, kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu yang sama ternyata besarnya berbeda.
Dengna demikian, jumlah kalor yang diperlukan bergantung pada jenis
bendanya.
3. Pengaruh Kalor pada Suhu Benda (The Effect of Heat on Temperature of
Matter)
Jumlah kalor yang diberikan besarnya sebanding dengan kenaikkan
(perubahan) suhu benda. Artinya, makin banyak kalor yang diberikan kepada
benda, semakin besar pula kenaikan suhu benda tersebut.
Jadi, banyaknya kalor (Q) yang diperlukan untuk menaikkan suhu
suatu benda bergantung pada massa benda (m), kalor jenis benda (c), dan
perubahan suhu (∆T). Secara matematis, hubungan tersebut dirumuskan:
pengaruh kalor terhadap benda
Proses penerimaan dan pelepasan kalor yang menyebabkan
terjadinya perubahan suhu.
1. Pengaruh Kalor terhadap Massa Benda (The Effect of Heat Mass of Matter)
Untuk jenis benda yang sama tetapi massanya berbeda kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu yang sama ternyata besarnya berbeda.
Artinya, semakin besar massa benda, semakin besar pula kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu benda tersebut. Dengan demikian, jumlah
kalor yang diperlukan sebanding dengan massa bendanya.
2. Pengaruh kalor terhadap Jenis Benda (Heat is proportional to the Specific
Heat of Matter)
Untuk jenis benda yang berbeda tetapi massanya sama, kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu yang sama ternyata besarnya berbeda.
Dengna demikian, jumlah kalor yang diperlukan bergantung pada jenis
bendanya.
3. Pengaruh Kalor pada Suhu Benda (The Effect of Heat on Temperature of
Matter)
Jumlah kalor yang diberikan besarnya sebanding dengan kenaikkan
(perubahan) suhu benda. Artinya, makin banyak kalor yang diberikan kepada
benda, semakin besar pula kenaikan suhu benda tersebut.
Jadi, banyaknya kalor (Q) yang diperlukan untuk menaikkan suhu
suatu benda bergantung pada massa benda (m), kalor jenis benda (c), dan
perubahan suhu (∆T).
2.Pengertian kalor
Kalor bisa diartikan sebagai energi yang diterima atau dilepas oleh suatu zat sehingga suhu zat tersebut bisa naik atau turun bahkan mengalami perubahan wujud.
Kalor merupakan salah satu bentuk energi. Satuan kalo dalam SI yaitu joule (j), satuan lainnya yaitu kalori (kal)
1 kal = 4,2 J atau 1 J = 0,24 kal
Rumus Kalor
Rumus untuk menghitung jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan atau menurunkan suhu adalah sebagai berikut :
Q = m.c.ΔT
dimana,
Q = jumlah kalor yang diserap atau dilepas (joule)
m = massa zat (kg)
c = kalor jenis zat (joule/kgoC)
ΔT = perbedaan suhu (suhu akhir – suhu awal zat) (oC)
Rumus untuk menghitung besar kalor yang yang mampu mengubah wujud zat adalah sebagai berikut :
Q = m.L
dimana,
Q = jumlah kalor yang diserap atau dilepas (joule)
m = massa zat (kg)
L = kalor laten / kalor lebur (joule/kg)
Rumus untuk menghitung kalor uap (kalor yang diperlukan untuk menguapkan satu satuan zat pada titik didihnya) adalah sebagai berikut :
Q = m.U
dimana,
Q = jumlah kalor yang diserap atau dilepas (joule)
m = massa zat (kg)
U = kalor uap (joule/kg)
Rumus untuk menghitung kapasitas kalor (kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat 1oC lebih tinggi) adalah sebagai berikut :
C = Q/T
dimana,
C =kapasitas kalor (joule/oC)
Q = jumlah kalor yang diserap atau dilepas (joule)
T = suhu zat (oC)
Dalam rumus kalor dikenal asas black, yang berbunyi :
Banyaknya kalor yang dilepaskan benda bersuhu tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima benda yang bersuhu lebih rendah – Asas Black
Contoh Soal
Soal : Perhatikan gambar berikut ini :
Hitunglah jumlah kalor yang diperlukan untuk mengubah 500 gram es pada titik A ke C bila kalor jenis es 2.100 J/kgoC dan kalor lebur es 336.000 J/kg.
Penyelesaian
Diketahui :
mes = 500 gram = 0,5 kg
Ces = 2.100 J/kgoC
Les = 336.000 J/kg
Ditanya : kalor pada proses A ke C
Jawab :
QA-C = QA-B + QB-C
QA-C = mes.Ces.ΔT + mes.Les
QA-C = (0,5 . 2100 . (0-(-10))) + (0,5 . 336000)
QA-C =10500 + 168000
QA-C =178500
Jadi kalor pada proses A ke C = 178.500 J
Demikianlah pembahasan kita tentang RUMUS KALOR