1. PT. ABC membeli sebuah mobil elf pada tanggal 1 Agustus 2020 dengan harga perolehannya mobil Rp 265.000.000. Hitunglah penyusutan dari mobil tersebut dengan metode: a. Metode Garis Lurus b. Metode Saldo Menurun c. Metode Jumlah Angka Tahun
2. PT. ABC pada tanggal 1 Maret 2021, telah selesai membangun gedung. Dan telah dihitung, harga perolehan gedung tersebut adalah Rp 1.568.000.000. Buatlah tabel penyusutan gedung tersebut sampai dengan umur ekonomis gedung berakhir dengan metode: a. Metode Garis Lurus b. Metode Saldo Menurun c. Metode Jumlah Angka Tahun
Metode Garis Lurus (Straight-Line Method) adalah metode penyusutan yang paling sederhana. Penyusutan dihitung dengan membagi selisih antara harga perolehan dan nilai sisa dengan umur ekonomis aset.
Dalam hal ini, kita membutuhkan informasi mengenai umur ekonomis mobil ELF dan nilai sisa mobil setelah umur ekonomisnya berakhir.
Misalkan umur ekonomis mobil ELF adalah 5 tahun dan nilai sisa mobil setelah 5 tahun adalah Rp 25.000.000.
Penyusutan tahunan = (Harga perolehan - Nilai sisa) / Umur ekonomis
Penyusutan tahunan = (Rp 265.000.000 - Rp 25.000.000) / 5
Penyusutan tahunan = Rp 48.000.000
b. Metode Saldo Menurun:
Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method) adalah metode penyusutan di mana tingkat penyusutan ditentukan berdasarkan persentase tertentu dari nilai buku aset yang tersisa.
Misalkan tingkat penyusutan yang digunakan adalah 20% (silakan sesuaikan dengan kebijakan perusahaan).
Penyusutan tahunan = Nilai buku awal x Tingkat penyusutan
Tahun pertama:
Penyusutan tahunan = Rp 265.000.000 x 20% = Rp 53.000.000
Nilai buku akhir tahun pertama = Harga perolehan - Penyusutan tahunan = Rp 265.000.000 - Rp 53.000.000 = Rp 212.000.000
Tahun kedua:
Penyusutan tahunan = Nilai buku akhir tahun pertama x Tingkat penyusutan = Rp 212.000.000 x 20% = Rp 42.400.000
Nilai buku akhir tahun kedua = Nilai buku akhir tahun pertama - Penyusutan tahunan = Rp 212.000.000 - Rp 42.400.000 = Rp 169.600.000
Proses ini dilanjutkan untuk tahun-tahun berikutnya sampai mencapai umur ekonomis dan nilai sisa yang ditentukan.
c. Metode Jumlah Angka Tahun:
Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of the Year's Digits Method) adalah metode penyusutan di mana penyusutan dihitung berdasarkan pembagian umur ekonomis aset dengan penjumlahan angka-angka tahun.
Total angka tahun = (Umur ekonomis x (Umur ekonomis + 1)) / 2
Tahun pertama:
Penyusutan tahunan = (Umur ekonomis - 0 + 1) / Total angka tahun x (Harga perolehan - Nilai sisa)
Tahun kedua:
Penyusutan tahunan = (Umur ekonomis - 1 + 1) / Total angka tahun x (Harga perolehan - Nilai sisa)
Proses ini dilanjutkan untuk tahun-tahun berikutnya sampai mencapai umur ekonomis dan nilai sisa yang ditentukan.
Mohon maaf, namun untuk kasus penyusutan mobil ELF ini, Anda perlu memberikan informasi tambahan mengenai umur ekonomis mobil dan nilai sisa setelah umur ekonomisnya berakhir agar dapat menghitung penyusutan dengan metode yang tepat.
2. a. Metode Garis Lurus:
Untuk menghitung penyusutan gedung dengan metode Garis Lurus, kita membutuhkan informasi mengenai umur ekonomis gedung.
Misalkan umur ekonomis gedung adalah 20 tahun.
Penyusutan tahunan = (Harga perolehan - Nilai sisa) / Umur ekonomis
Harga perolehan gedung = Rp 1.568.000.000
Nilai sisa gedung = 0 (diasumsikan nilai sisa setelah 20 tahun adalah nol)
Penyusutan tahunan = (Rp 1.568.000.000 - 0) / 20
b. Metode Saldo Menurun:
Untuk menghitung penyusutan gedung dengan metode Saldo Menurun, kita perlu menentukan tingkat penyusutan yang akan digunakan.
Misalkan tingkat penyusutan yang digunakan adalah 20% (silakan sesuaikan dengan kebijakan perusahaan).
Penyusutan tahunan = Nilai buku awal x Tingkat penyusutan
Tahun pertama:
Penyusutan tahunan = Rp 1.568.000.000 x 20% = Rp 313.600.000
Nilai buku akhir tahun pertama = Harga perolehan - Penyusutan tahunan = Rp 1.568.000.000 - Rp 313.600.000 = Rp 1.254.400.000
Tahun kedua:
Penyusutan tahunan = Nilai buku akhir tahun pertama x Tingkat penyusutan = Rp 1.254.400.000 x 20% = Rp 250.880.000
Nilai buku akhir tahun kedua = Nilai buku akhir tahun pertama - Penyusutan tahunan = Rp 1.254.400.000 - Rp 250.880.000 = Rp 1.003.520.000
Proses ini dilanjutkan untuk tahun-tahun berikutnya sampai mencapai umur ekonomis dan nilai sisa yang ditentukan.
c. Metode Jumlah Angka Tahun:
Untuk menghitung penyusutan gedung dengan metode Jumlah Angka Tahun, kita perlu menentukan umur ekonomis gedung.
Misalkan umur ekonomis gedung adalah 20 tahun.
Total angka tahun = (Umur ekonomis x (Umur ekonomis + 1)) / 2
Penyusutan tahunan = (Umur ekonomis - Tahun ke + 1) / Total angka tahun x (Harga perolehan - Nilai sisa)
Penjelasan:
1. a. Metode Garis Lurus:
Metode Garis Lurus (Straight-Line Method) adalah metode penyusutan yang paling sederhana. Penyusutan dihitung dengan membagi selisih antara harga perolehan dan nilai sisa dengan umur ekonomis aset.
Dalam hal ini, kita membutuhkan informasi mengenai umur ekonomis mobil ELF dan nilai sisa mobil setelah umur ekonomisnya berakhir.
Misalkan umur ekonomis mobil ELF adalah 5 tahun dan nilai sisa mobil setelah 5 tahun adalah Rp 25.000.000.
Penyusutan tahunan = (Harga perolehan - Nilai sisa) / Umur ekonomis
Penyusutan tahunan = (Rp 265.000.000 - Rp 25.000.000) / 5
Penyusutan tahunan = Rp 48.000.000
b. Metode Saldo Menurun:
Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method) adalah metode penyusutan di mana tingkat penyusutan ditentukan berdasarkan persentase tertentu dari nilai buku aset yang tersisa.
Misalkan tingkat penyusutan yang digunakan adalah 20% (silakan sesuaikan dengan kebijakan perusahaan).
Penyusutan tahunan = Nilai buku awal x Tingkat penyusutan
Tahun pertama:
Penyusutan tahunan = Rp 265.000.000 x 20% = Rp 53.000.000
Nilai buku akhir tahun pertama = Harga perolehan - Penyusutan tahunan = Rp 265.000.000 - Rp 53.000.000 = Rp 212.000.000
Tahun kedua:
Penyusutan tahunan = Nilai buku akhir tahun pertama x Tingkat penyusutan = Rp 212.000.000 x 20% = Rp 42.400.000
Nilai buku akhir tahun kedua = Nilai buku akhir tahun pertama - Penyusutan tahunan = Rp 212.000.000 - Rp 42.400.000 = Rp 169.600.000
Proses ini dilanjutkan untuk tahun-tahun berikutnya sampai mencapai umur ekonomis dan nilai sisa yang ditentukan.
c. Metode Jumlah Angka Tahun:
Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of the Year's Digits Method) adalah metode penyusutan di mana penyusutan dihitung berdasarkan pembagian umur ekonomis aset dengan penjumlahan angka-angka tahun.
Total angka tahun = (Umur ekonomis x (Umur ekonomis + 1)) / 2
Tahun pertama:
Penyusutan tahunan = (Umur ekonomis - 0 + 1) / Total angka tahun x (Harga perolehan - Nilai sisa)
Tahun kedua:
Penyusutan tahunan = (Umur ekonomis - 1 + 1) / Total angka tahun x (Harga perolehan - Nilai sisa)
Proses ini dilanjutkan untuk tahun-tahun berikutnya sampai mencapai umur ekonomis dan nilai sisa yang ditentukan.
Mohon maaf, namun untuk kasus penyusutan mobil ELF ini, Anda perlu memberikan informasi tambahan mengenai umur ekonomis mobil dan nilai sisa setelah umur ekonomisnya berakhir agar dapat menghitung penyusutan dengan metode yang tepat.
2. a. Metode Garis Lurus:
Untuk menghitung penyusutan gedung dengan metode Garis Lurus, kita membutuhkan informasi mengenai umur ekonomis gedung.
Misalkan umur ekonomis gedung adalah 20 tahun.
Penyusutan tahunan = (Harga perolehan - Nilai sisa) / Umur ekonomis
Harga perolehan gedung = Rp 1.568.000.000
Nilai sisa gedung = 0 (diasumsikan nilai sisa setelah 20 tahun adalah nol)
Penyusutan tahunan = (Rp 1.568.000.000 - 0) / 20
b. Metode Saldo Menurun:
Untuk menghitung penyusutan gedung dengan metode Saldo Menurun, kita perlu menentukan tingkat penyusutan yang akan digunakan.
Misalkan tingkat penyusutan yang digunakan adalah 20% (silakan sesuaikan dengan kebijakan perusahaan).
Penyusutan tahunan = Nilai buku awal x Tingkat penyusutan
Tahun pertama:
Penyusutan tahunan = Rp 1.568.000.000 x 20% = Rp 313.600.000
Nilai buku akhir tahun pertama = Harga perolehan - Penyusutan tahunan = Rp 1.568.000.000 - Rp 313.600.000 = Rp 1.254.400.000
Tahun kedua:
Penyusutan tahunan = Nilai buku akhir tahun pertama x Tingkat penyusutan = Rp 1.254.400.000 x 20% = Rp 250.880.000
Nilai buku akhir tahun kedua = Nilai buku akhir tahun pertama - Penyusutan tahunan = Rp 1.254.400.000 - Rp 250.880.000 = Rp 1.003.520.000
Proses ini dilanjutkan untuk tahun-tahun berikutnya sampai mencapai umur ekonomis dan nilai sisa yang ditentukan.
c. Metode Jumlah Angka Tahun:
Untuk menghitung penyusutan gedung dengan metode Jumlah Angka Tahun, kita perlu menentukan umur ekonomis gedung.
Misalkan umur ekonomis gedung adalah 20 tahun.
Total angka tahun = (Umur ekonomis x (Umur ekonomis + 1)) / 2
Penyusutan tahunan = (Umur ekonomis - Tahun ke + 1) / Total angka tahun x (Harga perolehan - Nilai sisa)
Misalnya untuk tahun pertama:
Total angka tahun = (20 x (20 + 1)) / 2 = 210
Penyusutan tahunan = (20 - 0 + 1) / 210 x (Rp 1.568.000.000 - 0)
Proses ini dilanjutkan untuk tahun-tahun berikutnya sampai mencapai umur ekonomis dan nilai sisa yang ditentukan.
Harap dicatat bahwa hasil akhir akan bervariasi tergantung pada umur ekonomis dan nilai sisa yang ditentukan, serta kebijakan perusahaan terkait