1. persilangan antara tanaman kacang kapri berbatang tinggi (TT) dengan tanaman kacang kapri berbatang pendek (tt) menghasilkan tanaman kacang kapri berbatang tinggi (Tt). Jika F1 yang dihasilkan disilangkan dengan tanaman kacang kapri berbatang pendek tentukan a. perbandingan fenotipe F2 b. perbandingan genotipe F2
2. persilangan antara tanaman mangga rasa manis berbuah banyak (MMBB) dengan tanaman mangga rasa masam berbuah sedikit (mmbb) menghasilkan tanaman mangga rasa manis berbuah banyak (MmBb) tentukan a. perbandingan fenotipe pada F2 b. tentukan masing masing persentasenya
1. Dalam persilangan antara tanaman kacang kapri berbatang tinggi (TT) dengan tanaman kacang kapri berbatang pendek (tt), menghasilkan tanaman kacang kapri berbatang tinggi (Tt) pada F1. Kita ingin mengetahui perbandingan fenotipe dan genotipe pada F2 ketika F1 disilangkan kembali dengan tanaman kacang kapri berbatang pendek (tt).
a) Perbandingan fenotipe pada F2:
Dalam persilangan antara Tt dengan tt, kita dapat menggunakan aturan pewarisan sifat yang dikendalikan oleh alel dominan dan rezessif. Alel T pada genotipe Tt mengontrol sifat berbatang tinggi, sedangkan alel t pada genotipe tt mengontrol sifat berbatang pendek.
Jika F1 (Tt) disilangkan dengan tt, maka kemungkinan genotipe pada F2 adalah sebagai berikut:
Tt x tt
Tentu saja, di F2, genotipe akan memisah secara acak lebih lanjut.
Perbandingan fenotipe F2:
Berbatang tinggi:Berbatang pendek = 1:1
b) Perbandingan genotipe pada F2:
Dalam persilangan antara Tt dengan tt, diperoleh kemungkinan genotipe pada F2 sebagai berikut:
Tt x tt
Kemungkinan genotipe pada F2 adalah: TT, Tt, Tt, tt
Perbandingan genotipe F2:
TT : Tt : Tt : tt = 1:2:1
2. Dalam persilangan antara tanaman mangga rasa manis berbuah banyak (MMBB) dengan tanaman mangga rasa masam berbuah sedikit (mmbb), menghasilkan tanaman mangga rasa manis berbuah banyak (MmBb). Kita ingin mengetahui perbandingan fenotipe pada F2.
a) Perbandingan fenotipe pada F2:
Dalam persilangan antara MmBb dengan MmBb, kita dapat menggunakan aturan pewarisan sifat yang dikendalikan oleh alel dominan dan rezessif. Alel M pada genotipe MmBb mengontrol sifat rasa manis, sedangkan alel B pada genotipe MmBb mengontrol sifat berbuah banyak.
Jika F1 (MmBb) disilangkan dengan MmBb, maka kemungkinan genotipe pada F2 adalah sebagai berikut:
MmBb x MmBb
Tentu saja, di F2, genotipe dan fenotipe akan memisah secara acak lebih lanjut.
Perbandingan fenotipe F2:
Mangga rasa manis berbuah banyak : Mangga rasa masam berbuah sedikit = 9:3:3:1
b) Persentase masing-masing fenotipe pada F2:
Dalam persilangan di atas, fenotipe F2 yang diharapkan adalah mangga rasa manis berbuah banyak (MMBB), mangga rasa manis berbuah sedikit (MMbb atau Mmbb), mangga rasa masam berbuah banyak (mmBB atau mmBb), dan mangga rasa masam berbuah sedikit (mmbb).
Jika kita menganggap segregaasi genetik yang sempurna dan independen dalam pembentukan gamet, maka kita dapat menggunakan tabel Persentase Mendel untuk menghitung kemungkinan masing-masing fenotipe pada F2.
Sebagai contoh, persentase fenotipe MMBB pada F2 = (Persentase genotipe MMBB pada F2) x 100%
Berdasarkan aturan pewarisan genetik, persentase genotipe MMBB pada F2 adalah 9/16 (9 kombinasi genotipe MMBB dari 16 kemungkinan genotipe).
Demikian juga, kita dapat menghitung persentase fenotipe lainnya berdasarkan perbandingan genotipe yang diketahui.
Harap diingat bahwa hasil persilangan sebenarnya dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti interaksi gen-gen lainnya, pengaruh lingkungan, dan mekanisme dalam pembentukan gamet.
Jawaban:
1. Dalam persilangan antara tanaman kacang kapri berbatang tinggi (TT) dengan tanaman kacang kapri berbatang pendek (tt), menghasilkan tanaman kacang kapri berbatang tinggi (Tt) pada F1. Kita ingin mengetahui perbandingan fenotipe dan genotipe pada F2 ketika F1 disilangkan kembali dengan tanaman kacang kapri berbatang pendek (tt).
a) Perbandingan fenotipe pada F2:
Dalam persilangan antara Tt dengan tt, kita dapat menggunakan aturan pewarisan sifat yang dikendalikan oleh alel dominan dan rezessif. Alel T pada genotipe Tt mengontrol sifat berbatang tinggi, sedangkan alel t pada genotipe tt mengontrol sifat berbatang pendek.
Jika F1 (Tt) disilangkan dengan tt, maka kemungkinan genotipe pada F2 adalah sebagai berikut:
Tt x tt
Tentu saja, di F2, genotipe akan memisah secara acak lebih lanjut.
Perbandingan fenotipe F2:
Berbatang tinggi:Berbatang pendek = 1:1
b) Perbandingan genotipe pada F2:
Dalam persilangan antara Tt dengan tt, diperoleh kemungkinan genotipe pada F2 sebagai berikut:
Tt x tt
Kemungkinan genotipe pada F2 adalah: TT, Tt, Tt, tt
Perbandingan genotipe F2:
TT : Tt : Tt : tt = 1:2:1
2. Dalam persilangan antara tanaman mangga rasa manis berbuah banyak (MMBB) dengan tanaman mangga rasa masam berbuah sedikit (mmbb), menghasilkan tanaman mangga rasa manis berbuah banyak (MmBb). Kita ingin mengetahui perbandingan fenotipe pada F2.
a) Perbandingan fenotipe pada F2:
Dalam persilangan antara MmBb dengan MmBb, kita dapat menggunakan aturan pewarisan sifat yang dikendalikan oleh alel dominan dan rezessif. Alel M pada genotipe MmBb mengontrol sifat rasa manis, sedangkan alel B pada genotipe MmBb mengontrol sifat berbuah banyak.
Jika F1 (MmBb) disilangkan dengan MmBb, maka kemungkinan genotipe pada F2 adalah sebagai berikut:
MmBb x MmBb
Tentu saja, di F2, genotipe dan fenotipe akan memisah secara acak lebih lanjut.
Perbandingan fenotipe F2:
Mangga rasa manis berbuah banyak : Mangga rasa masam berbuah sedikit = 9:3:3:1
b) Persentase masing-masing fenotipe pada F2:
Dalam persilangan di atas, fenotipe F2 yang diharapkan adalah mangga rasa manis berbuah banyak (MMBB), mangga rasa manis berbuah sedikit (MMbb atau Mmbb), mangga rasa masam berbuah banyak (mmBB atau mmBb), dan mangga rasa masam berbuah sedikit (mmbb).
Jika kita menganggap segregaasi genetik yang sempurna dan independen dalam pembentukan gamet, maka kita dapat menggunakan tabel Persentase Mendel untuk menghitung kemungkinan masing-masing fenotipe pada F2.
Sebagai contoh, persentase fenotipe MMBB pada F2 = (Persentase genotipe MMBB pada F2) x 100%
Berdasarkan aturan pewarisan genetik, persentase genotipe MMBB pada F2 adalah 9/16 (9 kombinasi genotipe MMBB dari 16 kemungkinan genotipe).
Demikian juga, kita dapat menghitung persentase fenotipe lainnya berdasarkan perbandingan genotipe yang diketahui.
Harap diingat bahwa hasil persilangan sebenarnya dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti interaksi gen-gen lainnya, pengaruh lingkungan, dan mekanisme dalam pembentukan gamet.