1. Pak ahmad memiliki obligasi yang bisa di Tarik sewaktu-waktu oleh perusahaan, obligasi tersebut memberikan bunga sebesar 16%, dengan nilai nominal 16.000.000 dengan usia selama 8 tahun. Pada tahun ke 6 perusahaan ingin membeli obligasi tersebut dengan harga 19.200.000 dan suku bunga yang berlaku di pasar ialah 11%, berapakah nilai obligasi tersebut!
2. Suatu saham biasa membagikan dividen sekarang sebesar Rp 22.000, deviden tersebut tumbuh pada tahun pertama sebesar 8% sampai tahun ke-4. mulai tahun ke-5 hingga seterusnya tumbuh sebesar 12%, tingkat keuntungan yang di isayaratkan investor ialah 17%, berapakah harga saham biasa tersebut!
1. Untuk menghitung nilai obligasi pada tahun ke-6, kita perlu menggunakan rumus nilai sekarang dari suatu investasi:
V = C / (1 + r)^n
di mana:
V = nilai sekarang investasi
C = arus kas (cash flow) pada masa depan
r = tingkat diskonto (atau suku bunga yang diisyaratkan)
n = jumlah periode waktu
Pada tahun ke-6, perusahaan ingin membeli obligasi tersebut dengan harga 19.200.000. Oleh karena itu, C pada tahun ke-6 adalah 19.200.000.
Kita juga telah diberikan informasi bahwa suku bunga yang berlaku di pasar adalah 11%, dan bahwa obligasi memberikan bunga sebesar 16%. Karena suku bunga yang berlaku di pasar lebih rendah dari tingkat bunga yang diberikan oleh obligasi, obligasi tersebut diperdagangkan pada harga premi atau di atas nilai nominalnya. Oleh karena itu, kita perlu menghitung yield to maturity (YTM) untuk menentukan tingkat diskonto yang sesuai:
16% = 19.200.000 / (1 + YTM)^6
YTM = 8.75%
Dengan menggunakan rumus di atas, kita dapat menghitung nilai obligasi pada tahun ke-6:
V = 19.200.000 / (1 + 8.75%)^6
V = 11.348.026
Jadi, nilai obligasi pada tahun ke-6 sebesar sekitar Rp 11.348.026.
2. Untuk menghitung harga saham biasa, kita perlu menggunakan model penilaian saham dengan menggunakan dividen diskonto:
P0 = D1 / (r - g)
di mana:
P0 = harga saham saat ini
D1 = dividen yang diharapkan pada tahun depan
r = tingkat keuntungan yang diisyaratkan oleh investor
g = tingkat pertumbuhan dividen
Pertama, kita perlu menghitung dividen pada tahun depan, yaitu D1. Kita telah diberikan informasi bahwa dividen saat ini adalah Rp 22.000, dan bahwa dividen tumbuh sebesar 8% selama 4 tahun pertama, sehingga:
D1 = D0 * (1 + g)^n
D1 = 22.000 * (1 + 8%)^4
D1 = 32.048,88
Selanjutnya, kita perlu menghitung tingkat pertumbuhan dividen g pada tahun ke-5 dan seterusnya, yang adalah 12%:
g = 12%
Kita juga telah diberikan informasi bahwa tingkat keuntungan yang diisyaratkan oleh investor adalah 17%. Oleh karena itu, kita dapat menggunakan rumus di atas untuk menghitung harga saham biasa:
P0 = 32.048,88 / (17% - 12%)
P0 = 641.977,6
Jadi, harga saham biasa tersebut sekitar Rp 641.977,6.
Jawaban:
1. Rp 11.348.026.
2. Rp 641.977,6.
Penjelasan:
1. Untuk menghitung nilai obligasi pada tahun ke-6, kita perlu menggunakan rumus nilai sekarang dari suatu investasi:
V = C / (1 + r)^n
di mana:
V = nilai sekarang investasi
C = arus kas (cash flow) pada masa depan
r = tingkat diskonto (atau suku bunga yang diisyaratkan)
n = jumlah periode waktu
Pada tahun ke-6, perusahaan ingin membeli obligasi tersebut dengan harga 19.200.000. Oleh karena itu, C pada tahun ke-6 adalah 19.200.000.
Kita juga telah diberikan informasi bahwa suku bunga yang berlaku di pasar adalah 11%, dan bahwa obligasi memberikan bunga sebesar 16%. Karena suku bunga yang berlaku di pasar lebih rendah dari tingkat bunga yang diberikan oleh obligasi, obligasi tersebut diperdagangkan pada harga premi atau di atas nilai nominalnya. Oleh karena itu, kita perlu menghitung yield to maturity (YTM) untuk menentukan tingkat diskonto yang sesuai:
16% = 19.200.000 / (1 + YTM)^6
YTM = 8.75%
Dengan menggunakan rumus di atas, kita dapat menghitung nilai obligasi pada tahun ke-6:
V = 19.200.000 / (1 + 8.75%)^6
V = 11.348.026
Jadi, nilai obligasi pada tahun ke-6 sebesar sekitar Rp 11.348.026.
2. Untuk menghitung harga saham biasa, kita perlu menggunakan model penilaian saham dengan menggunakan dividen diskonto:
P0 = D1 / (r - g)
di mana:
P0 = harga saham saat ini
D1 = dividen yang diharapkan pada tahun depan
r = tingkat keuntungan yang diisyaratkan oleh investor
g = tingkat pertumbuhan dividen
Pertama, kita perlu menghitung dividen pada tahun depan, yaitu D1. Kita telah diberikan informasi bahwa dividen saat ini adalah Rp 22.000, dan bahwa dividen tumbuh sebesar 8% selama 4 tahun pertama, sehingga:
D1 = D0 * (1 + g)^n
D1 = 22.000 * (1 + 8%)^4
D1 = 32.048,88
Selanjutnya, kita perlu menghitung tingkat pertumbuhan dividen g pada tahun ke-5 dan seterusnya, yang adalah 12%:
g = 12%
Kita juga telah diberikan informasi bahwa tingkat keuntungan yang diisyaratkan oleh investor adalah 17%. Oleh karena itu, kita dapat menggunakan rumus di atas untuk menghitung harga saham biasa:
P0 = 32.048,88 / (17% - 12%)
P0 = 641.977,6
Jadi, harga saham biasa tersebut sekitar Rp 641.977,6.
semoga membantu ya kak