1. Komunikasi sebagai suatu kegiatan ilmiah seperti yang dikemukakan oleh Lasswell “The Surveillance of the environment, the correlation of the parts of society in responding to the environment, dan the transmission of the social heritage from one generation to the next.” Berikan penjelasan mengenai ketiga hal tersebut, sertakan dengan contoh!
2. Jelaskan tujuh perspetif dalam etika komunikasi! Dari ketujuh perspektif tersebut, jelaskan 4 diantaranya yang bisa mengkaji etika komunikasi dalam kasus “Polemik dan Kontroversi yang terjadi di Pondok Pesantren Al-Zaitun”!
a. Surveillance of the environment (Pengawasan lingkungan): Dalam konteks komunikasi, ini merujuk pada peran komunikasi dalam memantau dan mengumpulkan informasi tentang lingkungan atau situasi tertentu. Komunikasi digunakan untuk mengamati dan memahami perubahan yang terjadi di sekitar kita. Contohnya adalah media massa yang menyediakan informasi tentang isu-isu terkini, seperti berita politik, ekonomi, atau sosial.
b. Correlation of the parts of society in responding to the environment (Korelasi bagian-bagian masyarakat dalam merespons lingkungan): Ini berkaitan dengan bagaimana komunikasi memainkan peran dalam menghubungkan berbagai bagian masyarakat untuk merespons perubahan lingkungan. Komunikasi memungkinkan individu dan kelompok dalam masyarakat untuk berinteraksi, berbagi informasi, dan bekerja sama dalam menghadapi tantangan yang dihadapi. Contohnya adalah diskusi publik atau forum yang diadakan untuk membahas isu-isu sosial atau politik yang mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
c. Transmission of the social heritage from one generation to the next (Transmisi warisan sosial dari satu generasi ke generasi berikutnya): Ini merujuk pada peran komunikasi dalam mentransmisikan nilai-nilai, norma, dan pengetahuan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Komunikasi memungkinkan transfer informasi dan pengalaman dari orang tua, guru, atau tokoh masyarakat kepada generasi muda. Contohnya adalah proses pendidikan di sekolah yang melibatkan komunikasi antara guru dan siswa dalam mentransfer pengetahuan dan nilai-nilai budaya.
2. Tujuh perspektif dalam etika komunikasi adalah:
- Perspektif Utilitarian: Mempertimbangkan dampak komunikasi terhadap kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Fokus pada konsekuensi positif dan negatif dari komunikasi.
- Perspektif Deontologi: Berfokus pada kewajiban moral dan prinsip-prinsip yang harus diikuti dalam komunikasi, terlepas dari hasil atau konsekuensi yang mungkin terjadi.
- Perspektif Hak Asasi Manusia: Menekankan pentingnya menghormati dan melindungi hak asasi manusia dalam komunikasi, seperti kebebasan berbicara, hak privasi, dan keadilan.
- Perspektif Etika Karakter: Memandang komunikasi sebagai cermin dari karakter dan integritas individu. Menekankan pentingnya kejujuran, keadilan, dan keberanian dalam komunikasi.
Dalam kasus "Polemik dan Kontroversi yang terjadi di Pondok Pesantren Al-Zaitun", empat perspektif etika komunikasi yang bisa dikaji adalah:
- Perspektif Utilitarian: Dalam hal ini, perlu dievaluasi dampak komunikasi terhadap kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat yang terlibat dalam polemik dan kontroversi tersebut. Apakah komunikasi tersebut membawa manfaat atau merugikan masyarakat secara keseluruhan?
- Perspektif Deontologi: Fokus pada kewajiban moral dan prinsip-prinsip yang harus diikuti dalam komunikasi di pondok pesantren tersebut. Apakah ada prinsip-prinsip etika yang dilanggar dalam komunikasi yang terjadi?
- Perspektif Hak Asasi Manusia: Perlu diperhatikan apakah hak-hak asasi manusia, seperti kebebasan berbicara atau hak privasi, dihormati atau dilanggar dalam konteks komunikasi di pondok pesantren tersebut.
- Perspektif Etika Karakter: Penting untuk melihat bagaimana karakter dan integritas individu yang terlibat dalam komunikasi tersebut. Apakah komunikasi dilakukan dengan kejujuran, keadilan, dan keberanian? Apakah ada pelanggaran etika karakter yang terjadi?
Penting untuk melakukan analisis yang komprehensif dan mempertimbangkan berbagai perspektif etika komunikasi dalam mengevaluasi kasus "Polemik dan Kontroversi yang terjadi di Pondok Pesantren Al-Zaitun".
Jawaban:
1.
a. Surveillance of the environment (Pengawasan lingkungan): Dalam konteks komunikasi, ini merujuk pada peran komunikasi dalam memantau dan mengumpulkan informasi tentang lingkungan atau situasi tertentu. Komunikasi digunakan untuk mengamati dan memahami perubahan yang terjadi di sekitar kita. Contohnya adalah media massa yang menyediakan informasi tentang isu-isu terkini, seperti berita politik, ekonomi, atau sosial.
b. Correlation of the parts of society in responding to the environment (Korelasi bagian-bagian masyarakat dalam merespons lingkungan): Ini berkaitan dengan bagaimana komunikasi memainkan peran dalam menghubungkan berbagai bagian masyarakat untuk merespons perubahan lingkungan. Komunikasi memungkinkan individu dan kelompok dalam masyarakat untuk berinteraksi, berbagi informasi, dan bekerja sama dalam menghadapi tantangan yang dihadapi. Contohnya adalah diskusi publik atau forum yang diadakan untuk membahas isu-isu sosial atau politik yang mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
c. Transmission of the social heritage from one generation to the next (Transmisi warisan sosial dari satu generasi ke generasi berikutnya): Ini merujuk pada peran komunikasi dalam mentransmisikan nilai-nilai, norma, dan pengetahuan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Komunikasi memungkinkan transfer informasi dan pengalaman dari orang tua, guru, atau tokoh masyarakat kepada generasi muda. Contohnya adalah proses pendidikan di sekolah yang melibatkan komunikasi antara guru dan siswa dalam mentransfer pengetahuan dan nilai-nilai budaya.
2. Tujuh perspektif dalam etika komunikasi adalah:
- Perspektif Utilitarian: Mempertimbangkan dampak komunikasi terhadap kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Fokus pada konsekuensi positif dan negatif dari komunikasi.
- Perspektif Deontologi: Berfokus pada kewajiban moral dan prinsip-prinsip yang harus diikuti dalam komunikasi, terlepas dari hasil atau konsekuensi yang mungkin terjadi.
- Perspektif Hak Asasi Manusia: Menekankan pentingnya menghormati dan melindungi hak asasi manusia dalam komunikasi, seperti kebebasan berbicara, hak privasi, dan keadilan.
- Perspektif Etika Karakter: Memandang komunikasi sebagai cermin dari karakter dan integritas individu. Menekankan pentingnya kejujuran, keadilan, dan keberanian dalam komunikasi.
Dalam kasus "Polemik dan Kontroversi yang terjadi di Pondok Pesantren Al-Zaitun", empat perspektif etika komunikasi yang bisa dikaji adalah:
- Perspektif Utilitarian: Dalam hal ini, perlu dievaluasi dampak komunikasi terhadap kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat yang terlibat dalam polemik dan kontroversi tersebut. Apakah komunikasi tersebut membawa manfaat atau merugikan masyarakat secara keseluruhan?
- Perspektif Deontologi: Fokus pada kewajiban moral dan prinsip-prinsip yang harus diikuti dalam komunikasi di pondok pesantren tersebut. Apakah ada prinsip-prinsip etika yang dilanggar dalam komunikasi yang terjadi?
- Perspektif Hak Asasi Manusia: Perlu diperhatikan apakah hak-hak asasi manusia, seperti kebebasan berbicara atau hak privasi, dihormati atau dilanggar dalam konteks komunikasi di pondok pesantren tersebut.
- Perspektif Etika Karakter: Penting untuk melihat bagaimana karakter dan integritas individu yang terlibat dalam komunikasi tersebut. Apakah komunikasi dilakukan dengan kejujuran, keadilan, dan keberanian? Apakah ada pelanggaran etika karakter yang terjadi?
Penting untuk melakukan analisis yang komprehensif dan mempertimbangkan berbagai perspektif etika komunikasi dalam mengevaluasi kasus "Polemik dan Kontroversi yang terjadi di Pondok Pesantren Al-Zaitun".