0,3 L senyawa hidrokarbon dibakar sempurna dengan 1,95 L O2 menghasilkan 1,5 L H2O dan karbon-dioksida. Bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama tentukan rumus senyawa tersebut. Diketahui kadar gas oksigen dalam udara 20%. Berapa liter (P, T) gas
Bantu nomor 10 Kakk, plis banget besok dikumpull. Sama caranya yaa terima kasihhh.
Untuk menentukan rumus senyawa hidrokarbon yang terbakar dan menghitung volume gas yang dihasilkan pada suhu dan tekanan yang sama, kita dapat menggunakan prinsip stoikiometri gas. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Menentukan volume awal O2 yang reaktan:
- Volume O2 = 1,95 L
2. Menghitung jumlah mol O2 yang digunakan:
Kita tahu bahwa oksigen dalam udara adalah sekitar 20%. Jadi, kita dapat menghitung jumlah mol O2 yang digunakan dengan mengalikan volume O2 dengan 20%:
- Jumlah mol O2 = 1,95 L x 0,20 (karena 20%) = 0,39 mol
3. Menentukan perbandingan stoikiometri antara O2 dan H2O:
- Dari reaksi pembakaran, 2 mol H2O dihasilkan dari setiap 1 mol O2. Jadi, jumlah mol H2O yang dihasilkan adalah 0,39 mol O2 x 2 = 0,78 mol H2O.
4. Menghitung volume H2O yang dihasilkan pada suhu dan tekanan yang sama:
- Kita tahu bahwa 1 mol gas pada suhu dan tekanan yang sama akan memiliki volume sekitar 22,4 L. Jadi, volume H2O yang dihasilkan adalah 0,78 mol x 22,4 L/mol = 17,472 L.
5. Menghitung perbandingan stoikiometri antara H2O dan hidrokarbon:
- Dari reaksi pembakaran, 1 mol hidrokarbon menghasilkan 2 mol H2O. Jadi, jumlah mol hidrokarbon yang terbakar adalah setengah dari jumlah mol H2O yang dihasilkan, yaitu 0,78 mol / 2 = 0,39 mol hidrokarbon.
6. Menghitung volume gas hidrokarbon pada suhu dan tekanan yang sama:
- Volume gas hidrokarbon = 0,39 mol x 22,4 L/mol = 8,736 L.
Dengan demikian, rumus senyawa hidrokarbon tersebut adalah CxHy, di mana x dan y akan berhubungan dengan perbandingan stoikiometri yang tepat sesuai dengan reaksi pembakaran. Volume gas yang dihasilkan adalah 8,736 L.
Jawaban:
Untuk menentukan rumus senyawa hidrokarbon yang terbakar dan menghitung volume gas yang dihasilkan pada suhu dan tekanan yang sama, kita dapat menggunakan prinsip stoikiometri gas. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Menentukan volume awal O2 yang reaktan:
- Volume O2 = 1,95 L
2. Menghitung jumlah mol O2 yang digunakan:
Kita tahu bahwa oksigen dalam udara adalah sekitar 20%. Jadi, kita dapat menghitung jumlah mol O2 yang digunakan dengan mengalikan volume O2 dengan 20%:
- Jumlah mol O2 = 1,95 L x 0,20 (karena 20%) = 0,39 mol
3. Menentukan perbandingan stoikiometri antara O2 dan H2O:
- Dari reaksi pembakaran, 2 mol H2O dihasilkan dari setiap 1 mol O2. Jadi, jumlah mol H2O yang dihasilkan adalah 0,39 mol O2 x 2 = 0,78 mol H2O.
4. Menghitung volume H2O yang dihasilkan pada suhu dan tekanan yang sama:
- Kita tahu bahwa 1 mol gas pada suhu dan tekanan yang sama akan memiliki volume sekitar 22,4 L. Jadi, volume H2O yang dihasilkan adalah 0,78 mol x 22,4 L/mol = 17,472 L.
5. Menghitung perbandingan stoikiometri antara H2O dan hidrokarbon:
- Dari reaksi pembakaran, 1 mol hidrokarbon menghasilkan 2 mol H2O. Jadi, jumlah mol hidrokarbon yang terbakar adalah setengah dari jumlah mol H2O yang dihasilkan, yaitu 0,78 mol / 2 = 0,39 mol hidrokarbon.
6. Menghitung volume gas hidrokarbon pada suhu dan tekanan yang sama:
- Volume gas hidrokarbon = 0,39 mol x 22,4 L/mol = 8,736 L.
Dengan demikian, rumus senyawa hidrokarbon tersebut adalah CxHy, di mana x dan y akan berhubungan dengan perbandingan stoikiometri yang tepat sesuai dengan reaksi pembakaran. Volume gas yang dihasilkan adalah 8,736 L.